Sanjuu Ni

2.4K 300 22
                                    

Seperti biasa, aku di masukkan ke dalam group yang bersama Natsu dan Happy.

"Rumah Lucy besar sekali ya. Kita menjadi sulit mencari sesuatu yang berhubungan dengan jam itu dengan rumah yang sebesar ini."Keluhku.

"Benar sekali."Tanggap Natsu.

"Aye."Tanggap Happy.

"Mungkin lebih baik kita temui yang lain, sapa tau yang lain sudah menemukan petunjuk. Kita kan sudah cukup lama mengelilingi rumah ini."Saranku.

"Aku setuju!"Pekik Natsu.

"Aye, sir!"Pekik Happy.

Lalu kami bertiga pun berjalan pergi ke ruangan yang telah di janjikan untuk tempat berkumpul kembali.

"Ah, kami tidak menemukan petunjuk yang potensial karena cuman membuat capek saja!"Keluh Natsu sambil berjalan memasuki ruangan bersama aku dan Happy.

"Aku lapar."Keluh Happy.

"Aku juga lapar. Berjalan mengelilingi rumah sebesar ini sangat begitu membuat-ku capek dan lapar."Keluhku.

Tapi lalu Natsu tak sengaja menginjak suatu kertas.

"Huh?"Ucap Natsu sambil menatap ke arah kertas-kertas itu.

"Banyak sekali kertas yang berserakkan."Ucapku yang juga sambil menatap ke arah kertas-kertas yang berserakan.

"Apa yang sedang kalian mainkan?"Tanya Natsu sambil menatap ke arah Wendy, Erza, Lucy, Michelle dan Gray.

"Ah! (Namamu)-san! Natsu-san!"Tanggap Wendy yang baru menyadari kehadiran kami.

"Diamlah dulu."Ucap Erza.

"Kita sedang berpikir."Ucap Gray.

"Apa itu? Sebuah puzzle?"Tanya Happy.

"Jadi kalian sedang memainkan sebuah puzzle?"Tanyaku.

"Kita sedang mencoba memecahkan untuk sebuah anagram."Ucap Michelle.

"Anagram? Ah... Arre kah."Tanggap Natsu yang seakan mengerti padahal tidak.

"Apa itu anagram?"Tanyaku.

"Ini seperti sebuah puzzle."Jawab Lucy.

"Oh! Sepertinya menyenangkan! Biarkan aku... Ha... HATCHIM!"Ucap Natsu yang lalu tiba-tiba saja bersin dengan kencangnya yang membuat kertas-kertas itu langsung bertebrangan kemana saja.

"Apa yang telah kau lakukan?!"Pekik Carla garang.

"Kita sedang berusaha berpikir!"Pekik Wendy.

"Wari."Tanggap Natsu dengan watadosnya.

'Srang.'

Erza langsung mengarahkan pedangnya dengan cepat ke arah Natsu sampai beberapa helai rambut Natsu terpotong.

"Wuahhh..."Ngeri Natsu yang langsung terjatuh karena Erza menodongkan pedangnya ke arah Natsu.

"Kita benar-benar sedang berusaha mendapat sedikit inspirasi!"Pekik Erza dengan aura gelap yang sangat begitu menyeramkan.

"Erza-san serius."Tanggap Wendy ngeri.

"Dia tipe yang sangat fokus dalam hal ini."Tanggap Gray ngeri.

"Erza memang sangat mengerikan jika keseriusannya di ganggu."Tanggapku ngeri.

"Ya ampun! Kau mengacak-acak kertas sampai kemana-mana."Omel Carla.

Lalu Carla melihat ke arah kertas yang berserakan, kemudian menyadari kalau ada kertas yang tersusun sebuah kata.

"Ah... Ini..."Ucap Carla.

Fairy TailTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang