Nijuu San

2.2K 315 37
                                    

Selama beberapa saat, aku dan Edolas diri-ku hanya saling bertatap tajam.

"Kenapa kau diam saja? Tidak mengeluarkan pedang-mu? Apa kau hanya mempunyai satu pedang yang tadi kau berikan pada-ku?"Ucap Edolas diri-ku.

"Aku mempunyai seratus lebih pedang di ruang penyimpanan-ku."Ucapku datar.

'Seratus lebih?'Pikir Edolas diri-ku terkejut.

"Lalu kenapa tidak kau keluarkan?"Tanggap Edolas diri-ku.

"Karena... Melawan diri-mu... Yang berpikir sihir jauh lebih penting dari kehidupan... Tanpa menggunakan pedang pun dan hanya dengan tangan kosong, aku bisa dengan mudah mengalahkan-mu."Ucapku datar dengan aura yang begitu menyeramkan.

"Sombong sekali."Geram Edolas diri-ku.

"Majulah. Luncurkan serangan pedang-mu ke arah-ku yang paling terbaik dan paling kuat, aku sambil menutup mata-ku saja, aku bisa mengalahkan-mu."Ucapku sambil tersenyum miring lalu mulai menutup mata-ku.

"Jangan sombong kau!"Teriak Edolas diri-ku marah karena merasa begitu di remehkan.

Lalu dia pun mulai meluncurkan serangan pedangnya ke arah-ku dan tentu saja aku dapat menghindari hal itu dengan sangat mudah karena aku dapat melihat semua gerakannya meski dengan mata yang tertutup.

'Dia dapat menghindarinya meski sedang memejamkan mata?'Pikir Edolas diri-ku sambil menatap ke arah-ku dengan tatapan tak percaya.

"Hm? Kenapa diam saja? Bukankah kau tadi bilang mau melawan-ku? Kalau kau tidak bisa mengalahkan-ku, hal yang paling kau takutkan akan terjadi loh. Sihir Edolas akan menghilang selamanya."Ucapku dengan nada yang mengejek.

"Diam!"Teriak Edolas diri-ku marah, lalu dia kembali meluncurkan serangannya ke arah-ku.

Kemudian Edolas diri-ku pun berkali-kali meluncurkan serangan pedangnya ke arah-ku, dan berkali-kali juga aku dapat menghindarinya dengan mudah.

"Apa hanya segitu kemampuan-mu? Jangan membuat-ku tertawa. Kalau kau hanya mempunyai kekuatan segitu, julukan Titania tidak cocok untuk-mu."Ucapku sambil terus menghindari serangan dari Edolas diri-ku.

"DIAM! AKAN AKU HABISI DIRIMU UNTUK MENYUMPAL MULUT-MU ITU!"Teriak Edolas diri-ku sambil terus meluncurkan serangan pedangnya ke arah-ku.

'Kemampuan berpedangnya memang sangat jago. Setingkat dengan Tashigi yang sudah bisa menggunakan haki, yah sepertinya begitu. Atau lebih ya?'Pikirku sambil terus menghindari serangan pedang dari Edolas diri-ku.

"Sialan!"Teriak Edolas diri-ku kesal.

'Kenapa? Kenapa dia bisa menghindari semua serangan-ku, padahal dia sedang memejamkan matanya?! Dan pergerakannya cepat sekali.'Pikir Edolas diri-ku.

"Demi kekuatan sihir yang abadi, aku akan mengalahkan-mu!"Teriak Edola diri-ku marah.

Setelah mendengar itu, aku langsung memegang pedang yang Edolas diri-ku arahkan ke arahku dengan tangan yang sudah aku baluti haki, lalu membuka mata-ku, dan kemudian aku menatap tajam Edolas diri-ku

'Brak.'

Aku langsung memukul rahang pipi Edolas diri-ku dengan tangan-ku tapi tanpa haki kok, tenang saja, tapi pukulan-ku bisa sampai dia terjatuh dan pedang yang di pegangnya terlempar jauh.

"Demi keabadian yang terkutuk itu, sudah berapa korban yang membuat-mu jadi seperti sekarang ini?!"Ucapku geram.

"Karena sudah begitu banyak teman-temanku menjadi korban, aku akan melakukan apapun demi sihir abadi tersebut!"Bentak Edolas diri-ku sambil bangkit berdiri.

Fairy TailTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang