Rokujuu Nana

2.1K 265 32
                                    

Acnologia berhenti menyerang selama beberapa saat setelah muak semua serangannya terus berhasil aku hindari.

'Kuso. Perempuan chibi itu benar-benar menyebalkan. Bagaimana bisa perempuan sialan itu terlihat tetap tenang saat melawanku? Dia pasti meremehkan-ku.'Pikir Acnologia yang menggeram marah.

Acnologia gak tau saja kalau (Namamu) sedang sangat berusaha sekali untuk fokus pada pertempuran untuk mempertahankan kenbunshoku hakinya.

'Konsentrasi. Konsentrasi. Jangan panik. Jangan panik. Kau harus berkonsentrasi terus supaya kau bisa melihat apa serangan selanjutnya. Sedikit saja kau tidak konsentrasi, kau bisa mati, (Namamu)! Jadi konsentrasi! Sialan! Apa sihir Acnologia juga sihir gelap?! Kenapa aku tidak bisa menggunakan sihir Acnologia?!'Pikirku yang sedari tadi terus berkonsentrasi penuh dan begitu berusaha untuk tidak panik.

'Itu karena kau tidak punya kebencian sama sekali. Kekuatan Acnologia berasal dari hati yang gelap.'

'Heh? Benarkah?'

'Tetap konsentrasi atau kau akan mati.'

'Ah! Kau benar! Konsentrasi! Fokus! Ray-san, Kapten, dan Katakuri-sama akan memarahi-ku jika mereka mengetahui aku sudah bisa melihat sedikit masa depan dengan haki, tapi jarang menggunakannya hanya karna aku tidak bisa konsentrasi.'Pikirku.

"Kenapa kau diam saja, Acnologia? Apa kau mau menyerah?"Ucapku datar sambil terus begitu berusaha untuk tenang.

"Hah? Aku? Menyerah? Hahaha! Jangan bercanda! Aku seorang Raja Naga. Aku tidak mungkin menyerah melawan-mu, Kuso Chibi."Ucap Acnologia dengan begitu marah.

'Dia tetap memanggil-ku 'chibi'.'Pikirku sebal.

Acnologia menatap ke arah-ku, lalu menatap ke arah Erza, kemudian menatap ke arah Wendy.

'Naga.'Pikir Acnoligia dengan seringai lebar di bibirnya sambil menatap ke arah Wendy.

"Tak akan aku biarkan kau menyakiti Wendy, sialan!"Teriakku sambil bergerak cepat ke arah Acnologia karena sudah dapat melihat apa yang akan Acnoligia lakukan.

Acnologia langsung bergerak cepat menghindarinya, dan dia langsung mengarahkan tendangannya ke arah-ku.

Aku tentu saja bisa menghindari tendangan itu, dan membalikkan badan-ku untuk menebas kaki Acnologia, tapi Acnologia sudah terlebih bergerak dan kemudian tiba-tiba saja sudah berada di samping Wendy.

"Wendy!"Teriakku.

Acnologia mengangkat tubuh kecil Wendy, kemudian langsung membanting tubuh kecil Wendy kencang.

"Argh!"Ringis Wendy sampai mengeluarkan darah karena tubuhnya terbanting kencang.

Aku langsung menggeram dengan sangat begitu murka setelah melihat itu. Pecah sudah konsentrasi penuh-ku dan ketenangan-ku karena melihat Wendy yang terluka. Kemarahan membuat konsentrasi dan ketenangan-ku langsung menghilang begitu saja.

"Beraninya kau melukai Wendy."Geramku dengan begitu murka.

Aku pun lalu langsung dengan cepat bergerak ke arah Acnologia, tapi kemudian aku terkejut saat Acnologia dengan mudah menahan kedua tangan-ku yang akan menyerangnya.

"Kau lengah, Chibi."Ucap Acnologia dengan seringai lebar di bibirnya.

Acnologia langsung menendang perut-ku kencang sampai aku muntah darah untuk melumpuhkan diri-ku.

"(Namamu)!"Pekik Erza.

"Aku akan mengurus diri-mu terakhir, Chibi. Kau akan menjadi naga terakhir yang akan aku bunuh."Ucap Acnologia sambil menatap tajam diri-ku dengan jarak wajah kami yang hanya sejengkal.

Fairy TailTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang