Juu Yon

3.3K 419 23
                                    

Keesokkan harinya.

Di guild Fairy Tail.

"Itu tidak adil, Jiichan! Kenapa kau malah mengeluarkan Laxus?! Dia bagian dari keluarga kita juga, kan?! Berkelahi bagian dari sebuah keluarga, kan?!"Pekik Natsu garang setelah Makarov memberitahu pada kami semua kalau dia mengeluarkan Laxus dari guild.

"Sudah cukup, Natsu!"Pekik Erza.

"Aku ingin bertarung dengannya sekali lagi! Kali ini aku sudah cukup kuat untuk menghadapinya satu lawan satu!"Pekik Natsu garang dengan muncul perempatan di dahinya.

'Itu tak mungkin. Karena baru lusa kemarin kau bertarung dengan Laxus, bodoh. Jadi tak mungkin kau tiba-tiba berubah jadi sangat kuat.'Pikirku sweatdrop.

"Sudah aku bilang cukup! Pikirkan juga tentang perasaannya Master! Apa kau pikir dia mengeluarkan Laxus karena dia menginginkannya?!"Pekik Erza.

"Tapi..."Ucap Natsu.

"Itu karena Laxus adalah Dragon Slayer, sama seperti Natsu."Ucap Happy.

"Makanya kau sangat protes Laxus di keluarkan karena kau ingin mengetahui informasi naga dari Laxus, bukan?"Ucapku.

"Tidak... Dia bukan seorang Dragon Slayer."Ucap Makarov.

"Eh?"Tanggap Natsu dan Happy terkejut.

Lalu Makarov menceritakan kalau saat Laxus masih kecil, Laxus memiliki tubuh yang sangat lemah, jadi Ayahnya Laxus yaitu Master Ivan mengkontaminasi lacrima kepada anaknya yang memungkinkan dia bisa menggunakan sihir Dragon Slayer.

"Sebuah Dragon Slayer Lacrima?"Tanggapku.

"Ada benda yang seperti itu?"Tanggap Happy.

Lalu Makarov berkata kalau dia akan bertanggungjawab penuh atas tindakan cucunya dan dia akan pensiun. Tapi tentu saja kami semua berusaha menghentikannya, bahkan termasuk Raijinshu.

"Tolong jangan menghukum Laxus lagi. Jika Laxus mendengar kalau kau pensiun, Master..."Ucap Freed yang rambutnya sudah berubah menjadi begitu klimis yang membuat aku sweatdrop melihatnya.

Dan karena perkataan Freed itu, akhirnya berhasil membujuk Makarov untuk tidak jadi pensiun.

Setelah di tinggalkan Laxus, Raijinshu berusaha untuk akrab dengan yang lainnya di guild.

"Aku tidak peduli... Jadikan aku sebagai model-mu! Tidak apa-apa sekali pun itu adalah ide yang lucu. Maksud-ku tidak ada pose telanjang, oke?"Ucap Evergreen sambil terus bergaya pada Reedus yang ada di depannya.

"O-Oui..."Tanggap Reedus sweatdrop.

"Seperti ini? Atau bagaimana menurut-mu? Cepat selesaikan lukisannya."Ucap Evergreen sambil terus bergaya di depan Reedus.

"Wuah..."Ucap Lucy yang sweatdrop melihat Evergreen.

"Ternyata ada yang lebih jauh sok cantik di banding Lucy."Ucapku.

"Apa kau butuh kaca?"Ucap Lucy kesal dengan perempatan yang muncul di kepalanya.

"Apa benar kau dan Loke berkencan?"Tanya Bickslow pada Lucy yang tiba-tiba saja sudah muncul di depan kami berdua.

"Yang bener? Yang bener? Yang bener?"Tanya para baby-nya Bickslow.

"Dwia mwenwyukwai-mwu..."Ucap Happy sambil menggulung lidahnya.

"Urusai..."Tanggap Lucy lelah.

"Dwia mwenwyukwai-mwu..."Ucap Bickslow yang ikutan Happy.

"Dwia mwenwyukwai-mwu... Dwia mwenwyukwai-mwu..."Ucap para baby-nya Bickslow yang ikutan juga.

Fairy TailTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang