Gojuu Ichi

2.7K 298 27
                                    

Di guild Fairy Tail.

Di kamar rawat.

"Porlyusica! Bagaimana keadaan (Namamu), Laxus dan yang lain?! Apa mereka tidak apa-apa?!"Tanya Makarov dengan begitu paniknya saat Porlyusica baru saja selesai memeriksa keadaan mereka berenam.

"Mereka masih hidup. Tapi tubuh mereka, kecuali (Namamu), terlalu banyak mengandung partikel sihir. Bahkan jumlah sedikit saja sangat beracun, dan berakibat fatal. Aku tidak tau mereka bisa sembuh total atau tidak. Kontaminasinya sangat parah di tubuh Laxus. Sungguh ajaib dia masih hidup."Ucap Porlyusica.

Semua anggota Fairy Tail langsung menggeram marah setelah mendengar semua itu.

"Kecuali (Namamu)? Apa maksud-mu, Porlyusica? Bukankah dia ada di tempat yang sama?"Tanya Makarov.

"Aku juga tidak tau. Hanya saja, di tubuh (Namamu), sama sekali tidak ada partikel sihir apapun."Ucap Porlyusica.

"Laxus..."Ucap Freed tiba-tiba yang membuat semua orang langsung menoleh ke arahnya.

"Freed..."Ucap Makarov sambil langsung berjalan mendekati Freed.

"Yang... telah melindungi (Namamu)... dari partikel sihir itu... adalah Laxus. Dia... membuat (Namamu)... jatuh tak sadarkan diri... sebelum bertarung."Ucap Freed dengan nafas yang terengah-engah.

"Laxus yang membuat (Namamu) jatuh tak sadarkan diri? Kenapa?"Tanya Makarov.

"Karena... yang menyerang (Namamu)... kemarin... juga Tartaros."Ucap Freed.

Semua langsung terbelalak terkejut setelah mendengar itu.

"Jadi yang melukai (Namamu) kemarin juga Tartaros?!"Geram Natsu dengan sangat begitu marah sambil mengepalkan jemari tangannya kencang dan menangkupkan rahangnya erat.

"Mereka juga yang melukai (Namamu). Tak bisa di maafkan."Geram Erza marah dengan aura yang begitu menyeramkan.

"Aku akan menghancur leburkan mereka."Geram Gray dengan begitu marahnya.

"(Namamu)... terlihat ketakutan... bertemu dengannya. Maka dari itu... Laxus membuatnya... jatuh tak sadarkan diri... supaya (Namamu)... tidak melihatnya. Laxus lalu... menutup seluruh tubuh (Namamu)... dengan mantelnya... untuk terlindungi dari... serpihan batu dan kayu... saat Laxus bertarung... tapi syukurlah... hal itu... juga membuatnya... terlindung dari partikel sihir..."Ucap Freed dengan nafas yang sangat terengah-engah.

"Souka. Jadi itulah kenapa (Namamu) bisa tidak terkena partikel sihir sama sekali."Ucap Makarov.

"Laxus... menyelamatkan... kota. Jika... bukan karena dia... kotanya..."Ucap Freed dengan susah payah.

"Aku mengerti. Bagus kau bisa membawa semuanya pulang."Ucap Makarov.

"Tapi... berkat Laxus... kota bisa di selamatkan. Apa... kotanya... selamat?"Ucap Freed.

Mendengar itu membuat semua langsung menundukkan kepala mereka karena tidak sanggup berkata apapun. Pada kenyataannya, kota tetaplah tidak selamat dari partikel tersebut. 

"Ya."Jawab Makarov berbohong.

"Yokatta..."Ucap Freed sambil tersenyum dan berlinangan air mata.

'Gerbang neraka, Tartaros. Jika mereka mengincar mantan anggota Dewan, berarti mereka juga mengincar Jellal... Tunggu, mengincar Jellal? Jangan bilang... (Namamu) kemarin terluka karena dia melindungi Jellal?!'Pikir Erza lalu menatap ke arah-ku yang masih tak sadarkan diri.

"Nghh..."

Lenguhan pelan dari diri-ku membuat semua orang langsung menoleh ke arah-ku.

Lalu aku perlahan membuka mata-ku, kemudian langsung menyadari kalau semua orang sedang menatap ke arah-ku.

Fairy TailTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang