Go

4.8K 504 42
                                    

Keesokkan harinya.

Kota Pelabuhan, Hargeon.

"Wuah! Rindu masa lalu! Ini adalah tempat pertama kali kita bertemu, kan?!"Pekik Lucy senang.

"Kangen masa lalu? Kita baru saja ketemu, kan!"Tanggap Natsu.

"Jangan berkata seolah kita sudah tak bertemu selama 50 tahun, Lucy."Ucapku.

"Lucy seperti nenek tua saja."Ucap Happy.

"Ppffft..."Tawaku dan Happy sambil menutupi mulut kami berdua dengan telapak tangan kami yang membuat Lucy langsung menatap kami dengan kesal.

"Baiklah, pertama kita harus mencari sebuah kapal yang bisa mengantar kita ke Pulau Galuna."Ucap Lucy sambil tersenyum.

"Kapal?!"Pekikku dan Natsu terkejut.

"Tidak! Tidak bisa! Kita berenang saja ke sana!"Pekik Natsu.

"Aku bisa terbang! Jadi lebih baik kita terbang saja ke sana!"Pekikku.

"Itu tidak mungkin. Kau bisa kehabisan sihir-mu. Sudah, ayo kita cari kapal."Ucap Lucy lalu berjalan pergi ke salah satu kapal.

"Lucy, meskipun butuh waktu lama, tapi kita pasti bisa sampai dengan berenang dan di selingi terbang!"Pekik Natsu sambil berlari mengejar Lucy untuk membujuknya.

"Pokoknya tidak."Ucap Lucy.

Aku menghela nafas-ku setelah mendengar itu, lalu menatap ke arah deretan kapal yang ada di pelabuhan.

'Uhhh... Memikirkan akan menaiki kapal saja sudah membuat aku mual.'Pikirku pundung.

"Ayo kembali."Ucap seseorang sambil menarik tubuh kecil-ku tiba-tiba.

"Eh?! Apa-apaan ini?! Huh? Laxus?!"Tanggapku yang terkejut karena tiba-tiba saja ada yang menarik tangan-ku menjauh dari pelabuhan, lalu terkejut saat mengetahui kalau ternyata yang menarik-ku itu Laxus.

"Perempuan Bajak Laut itu ternyata brutal sekali ya. Baru datang sudah melanggar peraturan yang parah."Ucap Laxus sambil terus menarik diri-ku.

"Chotto, Laxus! Lepaskan aku! Aku ingin bersama Natsu!"Pekikku sambil berusaha menghentikan langkah-ku supaya berhenti.

Laxus lalu menghentikan langkahnya, dan kemudian membalikkan badannya menghadap ke arah-ku.

"Kau tahu yang kalian ambil itu misi kelas S yang tingkat berbahayanya tinggi. Meski (Namamu) itu penyihir kelas S, tapi kau itu bukan. Kau bisa mati dalam misi kelas S itu."Ucap Laxus.

Aku terdiam sesaat sambil menatap ke arah Laxus setelah mendengar itu, lalu mengerjapkan mata-ku beberapa kali.

"Apa?"Tanya Laxus.

"Kau... Mengkhawatirkan-ku?"Tanya balik diri-ku.

Pertanyaan itu membuat Laxus berjengit dan kemudian menolehkan wajahnya ke arah lain, tidak menatap-ku.

"Untuk apa aku mengkhawatirkan seorang perempuan Bajak Laut? Sekarang, lebih baik kau ikut aku untuk masuk jadi bagian Raijinshu."Ucap Laxus yang lalu kembali menarik-ku pergi.

"Eh?! Tapi aku tidak mau menjadi bawahan-mu!"Pekikku.

"Kenapa kau tidak mau menjadi bawahan-ku?! Itu bisa membuat-mu sekalian belajar menjadi penyihir yang hebat."Ucap Laxus.

"Tapi kau menyebalkan. Aku tidak suka! Aku maunya sama Natsu!"Pekikku sambil menahan kaki-ku supaya terhenti, tapi tetap saja aku bisa terbawa karena terseret.

"Kau tidak sadar kalau kau lebih menyebalkan?"Tanggap Laxus kesal.

"Kalau aku menyebalkan, seharusnya kau tidak ingin aku jadi bawahan-mu!"Pekikku.

Fairy TailTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang