Juu San

3.3K 441 57
                                    

Cahaya yang begitu terang pun muncul, sampai membuat aku memejamkan mata-ku.

Lalu saat cahaya yang begitu terang itu sudah tidak ada, aku pun perlahan membuka mata-ku.

"Haha! Aku sudah melampaui Jiji... (Namamu), kita akan..."

"Levy-chan! Kau tak apa?!"Pekikku yang tak mempedulikan Laxus sama sekali sambil menatap cemas ke arah Levy.

"Ya... Aku tak apa."Tanggap Levy.

Melihat ternyata Levy masih ada, bahkan Gajeel dan Natsu pun juga masih ada. Membuat Laxus sangat terkejut.

"Tapi kenapa? Kenapa kalian tidak ada yang mati?"Ucap Laxus.

"Entahlah. Gajeel, apa kau tak apa?"Tanya Levy sambil menatap ke arah Gajeel.

"Aku tak apa."Ucap Gajeel.

"Bagaimana dengan Natsu?"Tanya Levy lagi.

"Sepertinya dia baik-baik saja."Ucap Gajeel.

"Syukurlah kalian semua baik-baik saja."Ucapku sambil tersenyum.

"(Namamu)-chan sendiri juga baik-baik saja, kan?"Ucap Levy.

"Uhm."Tanggapku sambil menganggukkan kepala-ku.

"Mereka terkena sihir maha dahsyat..."Ucap Laxus sambil menatap tak percaya ke arah kedua tangannya.

"Semua anggota guild dan orang-orang kota aman."

Suara itu membuat kami semua langsung menoleh ke sumber suara, lalu melihat Freed yang ada di pintu masuk gereja kardia.

"Freed..."Ucapku.

"Tidak ada seorang pun yang mati."Ucap Freed.

"Itu tidak mungkin! Fairy Law milik-ku sudah sempurna!"Pekik Laxus.

"Itu perasaan-mu, Laxus."Ucap Freed.

"Hah?"Tanggap Laxus terkejut.

"Yang kau terima dari Master tak hanya kekuatan dan sihir saja. Kau memiliki perasaan terhadap teman-temanmu! Fairy Law hanya berpengaruh kepada mereka yang di anggap sebagai musuh. Kau mengerti apa maksud-ku kan, Laxus?"Ucap Freed.

"Sihir yang membaca isi hati penggunanya."Ucap Levy.

"Sihir tak pernah berbohong, Laxus. Inilah sebenarnya apa yang kau rasakan."Ucap Freed sambil tersenyum.

"Tidak! Semua orang yang menghalangi-ku adalah musuh-ku! Musuh-ku!"Pekik Laxus.

'Dia tetap mengelaknya. Jiichan, lain kali kau jangan terlalu memanjakan cucu-mu ya. Lihat, betapa kekanak-kanakannya dia sekarang.'Pikrku.

"Sudah... Hentikan ini, Laxus! Temui lah Master."Ucap Freed.

"Aku tidak peduli dengan Jiji itu! Aku adalah aku! Bukan cucu kuso Jiji itu! Aku Laxus!"Pekik Laxus dengan petir yang begitu bergemuruh di seluruh badannya dan kembali mengaktifkan sihir Dragon Slayer-nya.

'Lagi-lagi perkataannya seperti anak kecil. Yah, tak masalah. Setelah semua ini selesai, dia mulai belajar untuk dewasa.'Pikirku.

"Laxus..."Ucap Freed.

"Semua orang juga tahu... Jangan terlalu sombong, brengsek! Menjadi cucunya membuat-mu menjadi kuat dan berbeda dengan kita? Gak usah omong kosong! Semua orang di guild adalah keluarga!"Pekik Natsu sambil melepas pakaiannya dengan begitu berapi-api di seluruh badannya.

'Untuk apa dia lepas baju?'Pikirku sweatdrop.

"Kau tahu apa?"Geram Laxus.

"Apa kita harus tahu semuanya baru bisa di bilang teman, gitu? Kita tak tahu satu sama lain, makanya kita saling membantu! Laxus!"Ucap Natsu.

Fairy TailTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang