14

88 23 19
                                    

Girls

Me :"Kayanya Riyan marah deh sama gue!"

Kim :"Emang Riyan Lo apain Geb?"

Tita :"Ga mau ikut campur deh gue"

Me :"Tadi gue ga sengaja bentak dia di koridor, apa jangan-jangan dia malu karena udah gue bentak terus diliatin orang banyak?"

Tita :"Nah bisa jadi tuh"

Kim :"Tapi tumben banget Riyan marah sama Lo!"

Me :"Gue juga ga tau, apa gue ke rumahnya aja ya?"

Kim :"Sekarang hari Rabu Geb, jadwal dia manggung"

Tita :"Nah iya, mending Lo ke cafe tempat dia manggung aja!"

Me :"Oke, gue kesana deh. Lo pada ikut ga?"

Kim :"Gak, gue lagi jalan sama Fatur"

Tita :"Ga mau ikut campur gue, Lo sendiri aja ya Geb"

Geby menutup roomchat nya lalu bersiap untuk ke cafe tempat dimana Riyan manggung hari ini. Dan secara bersamaan ada dua pesan chat masuk, membuat Geby membukanya.

"Reza, sama Dimas?" Ucap Geby heran karena mengetahui jika kedua pemuda itu menanyakan hal yang sama padanya.

Reza
Geby, Lo masih di rumahkan?

Me
Gue mau pergi ketemu Riyan

Dilain pihak

Dimas
Lo dirumah kan?

Me
Gue mau pergi ketemu Riyan

Setelah itu Geby langsung keluar rumah mencari taksi untuk mengantarnya. Bahkan sudah chat berulang kali pemuda itu tidak memberi jawaban, jadi apa benar Riyan marah dengan nya?

Sungguh, masalah yang satu saja belum usai tapi sekarang masalahnya semakin bertambah. Setelah sampai Geby pun segera memasuki cafe itu, di lihatnya seorang pemuda yang sedang bernyanyi sambil memetik gitarnya menghibur para pengunjung.

Terjadi kontak mata di antara mereka, Geby harap setelah ini Riyan segera menghampiri nya. Tapi, dugaan nya salah. Setelah Riyan mendapat waktu istirahat, pemuda itu malah diam di belakang panggung.

Geby pun memutuskan untuk menghampiri pemuda itu, dan menariknya pergi dari sana.

"Yan, lo kenapa si? Lo marah sama gue? Kalo gue salah gue minta maaf," ucap Geby merasa bersalah, setidaknya kini mereka sudah lebih jauh dari keramaian. Membuat mereka berdua bisa menyelesaikan masalahnya.

"Gue gak kenapa-kenapa, Lo ga perlu minta maaf sama gue," ucap Riyan menyubit gemas pipi Geby.

"Terus kenapa lo gak bales chat gue? Kenapa chat gue cuma di delive?" Emosi Geby kian meningkat merasa ada yang di sembunyikan oleh Riyan darinya.

"Gue lagi sibuk Geby," ucapnya lembut, pria itu selalu bisa mengendalikan diri tidak terpancing akan emosi Geby.

"Lo bohong!" Ucap Geby memangku tangannya kesal, ia tahu betul jika Riyan tengah berbohong.

AgebyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang