18

55 13 6
                                    

Happy reading

"Geb, lo dipanggil Reza buat rapat di ruang olahraga!" Ucap Riyan yang baru saja tiba di kelas.

"Rapat apa si? Ko gue gak dipanggil juga?" Tanya Kim heran, kenapa Reza tidak memanggilnya juga padahalkan mereka satu ekskul.

"Gak tau gue juga," ucap Riyan yang kemudian duduk di samping Tita.

Geby pun segera menghampiri Reza di ruang olahraga. Dan kini, ruangan itu sudah ramai di penuhi anggota klub basket sekolah membuat seisi udara di ruangan menjadi pengap.

"Geb, masuk!" Ucap Reza yang melihat gadis itu terpaku di ambang pintu.

Geby pun segera masuk, duduk diantara mereka membahas masalah lomba yang akan di adakan di sekolah mereka. Seketika saja pandangan Geby tertuju pada pemuda yang sendari tadi asik memainkan game nya sendiri selama rapat berlangsung.

"Heh!" Ucap Geby menumpuk sebuah gulungan kertas yang telah dia buat.

Dimas hanya mengabaikan ucapan Geby, dia masih meneruskan permainan nya.

"Dim, gimana pendapat lo?" Tanya Reza di sela rapat kali ini.

"Kalo menurut gue, buat sponsor bisa diatur. Tapi masalahnya kita kekurangan panitia," ujar Dimas lalu menyudahi permainannya, dan mengikuti kegiatan rapat.

Geby hanya memutar bola matanya malas. Dimas, pemuda itu memang memiliki jabatan sebagai wakil ketua basket. Hanya wakil, dan itu gak ada bandingannya dengan Reza bagi Geby.

"Oke, disini ada yang punya temen yang mau ikut gabung dalam kepanitiaan?" Tanya Reza pada semua anggotanya.

Geby menoleh ke arah sekitarnya, apa diantara mereka tidak ada yang memiliki teman? Karena dari sekian banyak orang di ruangan ini, tidak ada satupun yang mengangkat tangan. Gadis berpipi bulat itu menghembuskan nafasnya perlahan, yang kemudian mengangkat tinggi tangannya.

"Gue ada Riyan, siapa tau dia mau bantu. Oh iya, gimana sama Kim? Dia gak diajak?" Ucap Geby baru menyadari keberadaan Kim yang tidak ada disana.

"Ko gue bisa lupa ya Tur sama cewek lo!" Ucap Reza pada Fatur.

"Emang, pacar gue selalu terabaikan," ucap Fatur menyibir.

"Rapat kali ini selesai, jadi kalian bisa balik ke kelas!" ujar Reza menutup acara rapat kali ini.

Geby pun segera keluar dari ruangan pengap itu, karna di dalam rasanya sangat sesak. Dan hendak kembali ke kelasnya, rasanya ia mendengar namanya di panggil. Membuat gadis itu menoleh kearah belakang.

"Geb!"

"Kenapa?"

"Pulang sekolah ikut gue cari sponsor ya!" Ucap Reza.

"Oke," ujar Geby lalu pergi.

Kali ini sekolah mengadakan lomba olahraga, ini berarti membuat Geby bisa semakin dekat dengan Reza. Apalagi mereka satu kelompok kepanitiaan, untung saja bukan sekelompok dengan seorang Dimas Arsatya. Membuat gadis itu berjalan riang menyelusuri koridor bahkan terlihat sesekali menyapa orang yang ia lewati disana.

"Hello everybody!" Sapa Geby memasuki kelas.

"Wedee, si kurcaci kelas lagi bahagia!" ledek Eno si pentolan kelas.

"Iya dong, tau aja lo patrick!"

"Hem, pasti ada hubungannya sama Reza," ledek Kim.

AgebyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang