Seperti biasa, setiap hari libur gadis itu selalu mengundang Kim, Tita dan Riyan ke rumahnya. Membicarakan hal yang tidak seharusnya mereka bicarakan disela-sela kekosongan waktu mereka.
"Kim, Riyan kemana ya? Ko dia belum datang?" Tanya Geby pada Kim sambil memasukan beberapa makanan ke dalam mulutnya.
"Gak tau gue, katanya si tadi mau otw. Tapi belum nyampe juga ni anak" jelas Kim.
"Ta? Lo nginep di rumah gue kan?" Tanya Geby, seperti biasa Geby selalu menanyakan hal itu pada Tita setiap hari sabtu.
"Iya Geb," ucap Tita
Tak lama datanglah Riyan, pemuda itu datang tidak dengan tangan kosong. Membuat semuanya teriak histeris, memang sosok Riyan sangat bisa diandalkan. Dia selalu tahu apa yang ada dibenak mereka semua.
"Ye, thank you!" ucap Geby membuka semua belanjaan yang dibawa Riyan.
"Yourwelcom,"
"Riyan, Lo tuh ya! selalu tau apa yang ada dibenak kita. Makin cintai gue jadi temen Lo" puji Kim, mengambil makanan kesukaannya.
"Lope you Yan," ucap Tita
Mereka pun menikmati semua makanan yang dibawa Riyan tadi. Sekarang Geby tengah mengunyah makanannya memandangi layar hitam yang menayangkan film komedi. Mereka semua sama-sama sibuk mengunyah, Tita yang sedari tadi mengurus tugas OSIS nya yang belum juga selesai. Sementara Kim, dia sibuk membalas chat nya dengan Fatur.
Sedangkan Geby, gadis itu bersender di tubuh Riyan sambil memakan cemilannya. Bersenda gurau dengan pria itu, tanpa ada sekat diantara mereka. Bahkan Geby tidak merasakan degup jantung Riyan yang sedari tadi berdetak. Kapan gadis itu akan sadar jika selama ini telah ada seseorang yang selalu menanti kedatangan nya di hati.
Hari pun semakin malam, Riyan dan Kim lebih memilih untuk pulang. Sehingga suasana rumah kembali sepi, bahkan sudah jam 12 malam tapi Revana tak kunjung pulang.
Geby pun mengajak Tita ke dalam kamarnya, karena mereka sudah sama-sama mengantuk.
"Geby, kapan si Lo itu sadar kalo Riyan itu sayang sama Lo?" Ucap Tita sambil memasuki kamar gadis itu.
"Gue juga sayang sama Riyan ko, " ucap Geby menaiki ranjang nya. Kini gadis itu benar-benar mengantuk.
"Tapi Riyan sayang sama Lo itu lebih dari temen Geb," ucap Tita lagi, tapi Alhasil Geby sudah larut dalam tidurnya.
***
Sinar mentari pun memasuki sela-sela jendela kamar gadis itu, membuat kedua gadis itu terbangun. Nampaknya sudah pagi, membuat mereka keluar rumah dan lari pagi mengelilingi komplek setempat.
"Geby ayo cepet, lama banget si Lo!" Ucap Tita yang sudah lari lebih jauh dari Geby.
Geby merasa kelelahan mengikuti Tita, gadis itu cepat sekali. Membuatnya malah beristirahat di bangku taman, membiarkan gadis itu berlari lebih dulu.
"Nih!" Ucap seseorang memberikan sebotol minuman.
"Reza?" Ucap Geby tersontak melihat sosok Reza yang kini ada dihadapannya.
"Halo Geby!" sapanya.
"Halo, Lo lari pagi juga?" Ucap Geby
"Iya nih, berarti rumah Lo deket sini ya?" Ucap Reza, pemuda itu sangat tampan ketika memakai pakaian outdoor.
"Iya, bukannya rumah Lo jauh dari sini ya Za? Ko, Lo jauh banget lari paginya?" Tanya Geby, karena setahunya rumah Reza tidak satu komplek dengan nya.
"Gue lagi nemenin pacar gue si lari pagi, berarti pacar gue rumahnya deket dong sama Lo!" Jelas Reza, berhasil membuat Geby melongo.
"Hehehe, maybe," ucap Geby tersenyum paksa.
"Yaudah gue kesana dulu ya!" Reza pun pergi menghampiri gadis yang tengah duduk di bangku taman yang tak jauh dari mereka.
Dan tak lama Tita pun datang, dengan keringat yang telah bercucuran. Iya mendengus kesal, karena Geby sedang asik dengan Reza sementara dia sudah menunggu Geby diujung jalan.
"Bagi minum Lo!" Tarik Tita akan minuman yang Geby pegang.
Baru saja iya merasa senang bertemu dengan Reza secara tidak sengaja. Tapi setelah mendengar perkataan Reza barusan berhasil membuat gadis itu kesal.
"Lo kenapa woy?!" Ucap Tita, gadis itu merasa heran dengan sikap Geby yang terlihat kesal.
"Tadi gue ketemu Reza disini, tapi dia udah pergi lagi nyamperin pacar nya," jelas Geby mengerucut kan bibirnya.
Tita tertawa terbahak-bahak, Wajah Geby selalu saja lucu saat marah. "Lagian, Lo suka sama cowok orang. Kaya ga ada cowok lain aja!" ucap Tita masih menyisakan tawa.
"Ya, gimana ya Ta. Namanya juga gue," ucap Geby.
Mereka pun kembali ke rumah Geby, berjalan beriringan melewati berbagai pasangan muda. Membuat kedua nya mendelik bahu, apa hanya mereka berdua yang jomblo disini?
Yang jomblo angkat tangan!
KAMU SEDANG MEMBACA
Ageby
Teen Fiction"Dimana-mana jalan itu pake kaki, bukan pake mata. Lagi juga sorry aja si gue gak liat, siapa suruh lo muncul tiba-tiba!" ucap gadis itu tak ingin kalah. "Udahlah minggir, gue mau pergi!" Ucap Pemuda itu mendorong tubuh Geby, hingga membuat gadis it...