Ageby Demosca, gadis yang kini lebih sering terlihat bersama sang kapten basket sekolah, siapa lagi jika bukan Reza. Apalagi, kali ini Geby dipasangkan oleh Reza sebagai kordinator sponsor acara lomba basket di sekolah, membuat keduanya lebih sering jalan bersama.
Dimas hanya menghela napas melihat Geby yang semakin dekat dengan Reza. Apa dia menyerah saja, membiarkan Reza mendapatkan gadis itu?
Melihat Dimas yang sendari tadi kearah Geby dan Reza membuat Riyan merasa heran.
"Woy bro!" sapa Riyan. Pemuda itu ikut serta dalam seksi acara, itu juga karena usulan Geby yang membawanya bergabung dalam acara tersebut.
"Eh broo!" ucap Dimas kikuk. Karena pada dasarnya Dimas belum pernah berbincang dengan Riyan sebelum nya, walaupun mereka sering kali berpapasan.
"Liatin Geby nya gitu banget lo! Lo cemburu ya?" Ledek Riyan.
Dimas diam tak menjawab, dia lebih memerhatikan Riyan yang menumpuk barang-barang yang perlu di bawa keruang olahraga.
"Sini gue bantu!" Ujar Dimas mengambil beberapa tumpukan barang itu.
"Thanks bro!"
Mereka beriringan membawa tumpukan barang itu menyelusuri koridor.
"Lo percaya gak si, ngeliat orang yang kita sayang lebih bahagia sama orang lain itu. Buat kita lebih bahagia walau ada sakit nya," ucap Riyan.
Dimas di buat bingung akan perkataan Riyan barusan, membuat alisnya mengerut.
"Maksud lo?" Tanya Dimas tak paham.
"Dulu gue suka sama Geby, "ucap Riyan agak tersenyum.
"Terus dia tau kalo lo suka sama dia?" Tanya Dimas yang kini menaruh barang-barang yang mereka bawa ke dalam ruangan.
"Tau, gue ngungkapin semua perasaan gue sama dia. Tapi sayang, dia cuma nganggep gue sebagai kakaknya. Dan gak lebih dari itu." Jelas Riyan miris akan kisah cintanya.
"Turut berduka ya," ucap Dimas menepuk-nepuk pundak Riyan.
"Thanks ya, tapi sekarang gue udah ngerelain Geby biar dia milih siapa yang dia suka, seengaknya ngeliat dia bahagia aja gue udah bahagia. " ucap Riyan lagi.
Perkataan Riyan barusan masih terngiang-ngiang dipikiran Dimas, mungkin memang, melihat Geby bersama cowok yang selama ini gadis itu sukai sangatlah sakit baginya. Tapi ia bisa melihat sebuah kebahagiaan pada wajah gadis itu setiap kali bersama Reza.
Dimas Arsatya, pemuda itu lebih merelakan Geby dengan Reza seperti yang dilakukan Riyan pada gadis itu. Nasib mereka sama, menyukai wanita yang serupa. Tapi bedanya, Riyan lebih berani dalam mengungkap perasaan, dibandingkan dirinya yang hanya menyembunyikan perasaan.
Selepas ini, Dimas akan meminta pada Mira untuk membatalkan perjodohan mereka. Agar Geby bisa bahagia dengan pria pilihannya sendiri, bukan karena paksaan yang bisa saja menyiksa perasaan gadis itu sendiri.
"Dimas, gue duluan ya!" Ucap Geby yang kini bersiap untuk pergi dengan Reza menemui pihak yang akan menjadi sponsor acara mereka.
"Hm," balas Dimas yang sibuk mencantumkan nama para peserta yang mendaftar.
Merelakan itu sulit, tapi ini yang terbaik-
"Geby hujan, kita neduh dulu ya!" ucap Reza memberhentikan motornya di dekat halte.
Hujan pun semakin deras mengguyur halte, sampai-sampai tempat yang mereka tempati bocor karena tiupan angin yang kencang. Geby semakin takut, gadis itu mengelus kedua bahunya sendiri berusaha untuk tetap tenang. Gadis itu ketakutan jika nantinya terdengar suara petir, apalagi kali ini ia tidak di dalam rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ageby
Teen Fiction"Dimana-mana jalan itu pake kaki, bukan pake mata. Lagi juga sorry aja si gue gak liat, siapa suruh lo muncul tiba-tiba!" ucap gadis itu tak ingin kalah. "Udahlah minggir, gue mau pergi!" Ucap Pemuda itu mendorong tubuh Geby, hingga membuat gadis it...