15

75 16 1
                                    


Happy reading!

Kini terdapat senyum yang merekah di wajah Geby. Gadis berpipi chubby itu merasa senang hingga canda dan  tawa yang dibuat Kim, Riyan, dan Tita membuat suasana kelas semakin ricuh. Apalagi saat gadis itu menghindar dari hukumannya, membuat suasana kelas tak terkendali.

"Ga mau gue!" Tolak Geby menghindar dari tangan Riyan yang tengah dilumuri tepung untuk diolesi diwajah gadis itu.

"Ga boleh curang Lo!" Ucap Kim memegangi bahu Geby agar gadis itu tak bisa menghindar.

"Ayo cepetan!" Ucap Tita ikut memegangi tangan Geby dengan erat.

"Yeeee!" Sorak Sorai Riyan menggema, pemuda itu berhasil mengolesi wajah Geby hingga wajah gadis itu seperti moci.

Sementara Geby menghela napas, kini mereka semua menang.

"Ayo foto dulu, foto dulu!" ucap Kim memegang kameranya.

Geby tersenyum mengahadap ke arah kamera, gadis itu tersenyum dengan bahagia. Sementara Riyan memeluk gadis mungil itu dan dibelakangnya menggendong Tita.

"Woy, udah ya. Gue mau cuci muka, udah mulai gatel nih!" Ucap Geby keluar dari kelasnya.

Gadis itu pergi ke kamar mandi hendak membersihkan wajahnya, setelah selesai Geby pun kembali ke kelas. Tapi langkahnya mereda karena gerombolan anak IPS 4 yang memenuhi koridor menghalangi jalannya.

"Geby!" Sapa Fatur melambaikan tangan ke arahnya.

Geby hanya tersenyum, ia mulai mengenal pria itu karna sering bersama Kim.

"Geby, nanti lo latihan kan?" tanya Reza membuat Geby terhenti.

"Iya, nanti gue latihan ko" jelasnya.

"Geby cantik banget si lo!" Ucap Bibim dengan mulut buaya nya itu.

"Bim, awas lo nanti anak orang kena sawan!" Ledek Mars menoyor Bibim.

"Gue ke kelas dulu ya!" ucap Geby pada semuanya.Geby pun melanjutkan perjalanan nya, ia melihat sosok Dimas yang sedang duduk tertawa dengan Victor yang tengah menggoda perempuan lain.

"Kenapa gue jadi mikirin Dimas si!" Ucap Geby disela jalan nya.

Gadis itu kembali ke kelas dan mengikuti kegiatan belajar seperti biasa. Tapi adakalanya nama Dimas terngiang-ngiang dikepalanya. Membuat Geby mengetuk-ngetuk kepalanya agar nama Dimas hilang dari pikirannya.

"Geb, Lo kenapa si?" tanya Tita yang melihat aneh ke arah Geby.

"Ko nama Dimas ada di otak gue mulu ya?" Tanya Geby polos, ia masih saja mengetuk-ngetuk kepalanya seakan bisa menghilangkan nama Dimas Arsatya dari kepalanya.

"CK, itu namanya lo udah jatuh cinta sama dia," ledek Tit, menyenggol bahu  sahabatnya itu.

"Heh, apaansi Lo. Gue itu sukanya sama Reza!" Elak Geby.

"Terserah Lo aja deh!" Ledek Tita tertawa puas, rupanya Geby sudah mulai termakan ucapan nya sendiri.

Selepas bel berbunyi, Geby pun segera mengambil tasnya hendak pergi ke lapangan. Tapi sebelum itu, Geby lebih dulu menghampiri meja Riyan yang berada di bangku paling pojok.

AgebyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang