06

1.6K 132 0
                                    

Author POV

Ini mungkin masih jam 5.30, tapi Jennie merasa tidak tahan di rumah. Dia hanya malas bertemu dengan Hanbin dan Dahyun jika mereka sudah bangun nanti.
Jadi dia tidak peduli jam berapa sekarang, yang pasti dia harus keluar dari rumah sebelum mereka bangun.

Jennie jogging dari rumah sampai taman kota, agar perginya tidak hanya membawa masalah. Tapi juga membawa manfaat bagi kesehatan tubuhnya.
Yah bisa saja ketika Hanbin bangun, dia akan marah karena di meja hanya ada 1 porsi sarapan dan itu sudah dingin.

Dan sekitar 15 menit, Jennie sampai di taman kota. Jennie terkejut saat dia menemukan Bobby yang duduk disalah satu bangku taman dan sedang menutup mata menikmati musik dengan headphonenya.

Jennie tersenyum, lalu menghampiri Bobby yang ada didepannya dan menepuk pundak Bobby.

"Kamjagya.", kejut Bobby.

"Mian, oppa.", sesal Jennie lalu tertawa melihat ekspresi terkejut Bobby.

"Ais, kau jogging dari rumah? Lihatlah keringatmu!", kata Bobby sambil menyeka keringat Jennie.

"Hem, aku lelah oppa. Dan tak membawa minum. Apa kau membawanya?", tanya Jennie.

"Aku tidak membawa minum, tapi aku akan membelikan minum untukmu. Tunggulah sebentar!", kata Bobby.

Lalu Bobby beranjak untuk membelikan Jennie minum.

Tidak lama Bobby kembali dengan 1 botol air mineral.

Setelah Jennie istirahat sebentar, mereka memulai joggingnya.

|°•○●○•°□■□°•○●○•°|

Ditempat lain, Hanbin dan Dahyun telah rapi. Mereka menuju meja makan dan Hanbin terkejut karena  hanya melihat 1 porsi makanan.

"Apa gadis itu tidak berpikir bahwa dia memiliki tamu? Dia hanya membuat 1 porsi? Dan kemana gadis itu sekarang?", kesal Hanbin.

Dahyun tidak memperdulikan Hanbin yang menanyakan keberadaan Jennie. Dia mendekati meja makan dan mengecek makanan itu, jika masih hangat dia akan membiarkan Hanbin untuk memakannya.

"Bahkan ini sudah dingin, oppa. Lebih baik kau sarapan di kantor saja, oppa.", kata Dahyun.

"Ais, jinjja. Geurae, aku akan sarapan di kantor saja. Lalu bagaimana denganmu?", tanya Hanbin khawatir.

"Aku bisa sarapan di apartemen, oppa. Kau tenang saja.", jawab Dahyun santai.

"Geurae, aku akan mengantarkanmu ke apartemen baru aku ke kantor.", kata Hanbin.

"Hem.", dehem Dahyun.

Author POV End

Jennie POV

Aku dan Bobby oppa masih semangat jogging. Yah ini sudah jam 7.10.

Tapi, tiba - tiba kakiku terkilir.

"Ah.", rintihku.

"Yak! Wae? Gwenchana?", tanya Bobby panik ketika melihatku yang sudah duduk di pinggir jalan.

"Hem, sepertinya kakiku terkilir oppa.", kataku.

"Ais, lebih baik kau pulang. Apa kau masih bisa berjalan? Jika tidak, naiklah kepunggungku.", kata Bobby.

"Sepertinya aku tidak bisa berjalan, oppa. Tapi jika kau menggendongku, itu akan merepotkanmu. Kau juga lelah, oppa.", kata Jennie.

"Yak! Cepatlah, sebelum aku berubah pikiran dan meninggalkanmu sendiri.", ancam Bobby oppa.

Aku tahu dia hanya bercanda, tidak mungkin dia tega meninggalkanku.

"Jeongmal gwenchana?",tanyaku.

Aku hanya khawatir pada Bobby oppa, dia lelah tapi harus menggendongku sampai rumah.

"Hem, gwenchana. Jarak kita ke rumahmu tidak terlalu jauh.", kata Bobby santai.

|°•○●○•°□■□°•○●○•°|

Setelah sampai di rumah, Bobby oppa menurunkanku di sofa ruang tamu. Aku dapat melihatnya yang sangat kelelahan, akupun menyeka keringatnya.

"Mian, aku merepotkanmu oppa.", sesalku sambil menundukkan kepalaku.

"Yak! Gwenchana.", kata Bobby oppa.

"Em, dimana suamimu? Apakah ada di rumah? Aku belum pernah bertemu dengannya.", kata Bobby oppa penasaran.

"Sepertinya, dia sudah berangkat ke kantor oppa.", kataku malas.

Eo, kali ini aku benar - benar malas membahas Hanbin oppa.

"Ah, begitu? Apa kakimu masih sakit?", tanya Bobby oppa khawatir.

"Hem, sedikit."kataku.

"Coba kemarikan kakimu, biar kupijat.", kata Bobby oppa sambil menarik kakiku kepangkuannya.

Posisinya sekarang adalah dia yang berjongkok dihadapanku. Sedangkan aku duduk sofa.

"Yak! Oppa, gwenchana. Biar kupijat sendiri nanti. Kau lelah, aku bahkan tidak bisa mengambilkanmu minum.", sesal Jennie.

"Gwenchana, aku tidak haus.", kata Bobby.

Aku tahu dia berbohong, mana mungkin sehabis jogging tidak kehausan? Apalagi dia juga sempat menggendongku.

"Sudah baikan?", tanya Bobby oppa setelah memijat kakiku.

"Eo, gomawo oppa. Aku sudah bisa berjalan lagi.", kataku sambil mencoba berjalan.

"Geurae, kalau begitu aku pulang dulu eo?", pamitnya.

"Kau tidak ingin sarapan dulu oppa? Tunggulah sebentar, biar kumasakkan sesuatu.", kataku dan menyuruhnya menunggu sebentar.

Aku tahu dia tadi tidak sempat sarapan, karena dia datang lebih dulu daripada aku.

"Aniya, aku tahu masakkanmu enak dan sulit bagiku untuk menolaknya. Tapi, aku ingin memakan masakan eomma hari ini.", kata Bobby oppa dan langsung keluar dari rumahku.

"Ais, geurae. Kalau begitu, hati - hati dijalan oppa.", teriakku yang entah terdengar olehnya atau tidak.

Akupun langsung mandi dan setelah itu aku berniat menonton tv saja hari ini. Tentunya setelah aku menyelesaikan pekerjaan rumahku.

Eo, karena rumah besar ini tidak memiliki asisten rumah tangga. Jadi, aku yang harus mengerjakannya sendiri.

Jennie Pov End
.
.
TBC.

Gimana part 06nya all? 😁
Jangan rame diawal aja ya, dipart-part selanjutnya tolong ramein juga 🙏
Ah iya, jangan lupa vote ya sebagai tanda kalian dukung aku. 🙏🏻
Bagi yang belom follow aku, tolong follow ya. 🙏🏻
Gomawo, all.

Saranghae Kim HanbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang