01

4.5K 228 2
                                    

AUTHOR POV

Terlihat seorang gadis anggun sedang berdiri di depan cermin besar, dia sedang melihat tubuhnya yang terbalut oleh gaun pengantin. Hari yang dinantinya telah tiba, hari dimana dia dan seorang pria yang sangat dicintainya akan menikah. Dan dia sempat berfikir, akankah dia bahagia dengan pernikahan ini? Karena pria yang akan menjadi suaminya tidak menyetujui perjodohan ini.

Eo, pernikahan mereka ada karena perjodohan.

"Jennie-ya, gwaenchana?", tanya Young Ae.

"Ne eomma, aku hanya gugup.", kata Jennie lalu tersenyum.

"Ah, anak eomma gugup? Eomma juga dulu seperti itu.", kata Young Ae sambil tersenyum.

Tidak lama, pintu terbuka menampakan sosok Seung Woo yang tidak lain adalah appa Jennie.

Seung Woo tersenyum kearah anak satu - satunya itu.

"Apakah anak appa sudah siap? Acara akan segera dimulai.", kata appa Jennie.

"Ne appa, aku sudah siap.", jawab Jennie gugup.

Lalu Jenniepu mulai menghampiri Seung Woo untuk mengaitkan tangannya pada tangan Seung Woo. Setelah itu, merekapun akhirnya berjalan menuju altar.

Jennie dapat melihat sosok pria yang akan menjadi suaminya, dia terlihat gagah dan sangat tampan dengan tuxedo hitamnya.

"Kupercayakan anakku padamu. Jaga dia baik - baik, Hanbin-a. Jangan kau buat dia bersedih.", kata Seung Woo serius.

Lalu diapun memberikan tangan Jennie pada Hanbin.

"Ne, abeonim.", kata Hanbin lalu menerima tangan Jennie.

Jennie tersenyum pada Hanbin, namun sayang Hanbin tidak membalas senyum itu. Melainkan memasang wajah datarnya.

Setelah mengucap janji suci, pastor memperbolehkan sang suami mencium istrinya. Lalu seketika Jennie sangat terkejut.

Dan detik berikutnya, Jennie dapat merasakan bibir Hanbin yang menyentuh bibirnya.

"Apa ciuman ini tulus? Atau dia hanya terpaksa?", tanya Jennie (dalam hati).

|°•○●○•°□■□°•○●○•°|

Setelah acara selesai, Jennie dan Hanbin berpamitan untuk pulang ke rumah baru mereka.

"Eomma, appa ... aku pamit. Jaga diri kalian baik - baik eo? Aku akan merindukan kalian.", kata Jennie sambil memeluk kedua orang tuanya.

"Eo, eomma dan appa juga akan merindukanmu. Jika kalian ada waktu luang, sering - seringlah berkunjung eo?", kata Young Ae.

"Ne, eomma.", jawab Jennie.

"Hanbin-a, jadilah suami yang baik. Dan perlakukan Jennie dengan baik. Abeoji tahu kau mungkin belum mencintainya, tapi abeoji mohon untuk belajar mencintainya.", pesan  serius.

"Mian appa, aku tak bisa berjanji. Aku permisi.", kata Hanbin, setelah itu dia berlalu begitu saja memasuki mobil.

"Ah, kalau begitu aku juga permisi. Jaga diri kalian, aku menyayangi kalian. Jika ada waktu luang maka aku akan sering mengunjungi kalian.", kata Jennie pada kedua orang tuanya dan kedua mertuanya.

"Dan kau gadis kecil, aku juga akan merindukanmu.", kata Jennie pada Hanbyul, adik Hanbin.

|°•○●○•°□■□°•○●○•°|

Cukup lama untuk menuju rumah baru, sekarang mereka sudah sampai dihalaman rumah barunya yang sangat besar dan mewah. Rumah tersebut, pemberian dari appa Hanbin sebagai hadiah pernikahan mereka.

Hanbin masuk begitu saja tanpa mempedulikan Jennie yang kesulitan saat membawa koper miliknya dan Hanbin karena dia menggunakan gaun dan high heels.

Jennie memberanikan diri memanggil Hanbin, dia berniat meminta tolong pada Hanbin untuk membawakan barang - barangnya.

"Oppa, bisakah kau membantuku membawa koper - koper ini? Gaun dan high heels ini membuatku kesulitan membawanya.", kata Jennie sambil menatap punggung Hanbin yang sudah lumayan jauh.

Hanbin segera berbalik dan hanya membawa kopernya saja lalu meninggalkan Jennie sendiri dengan koper besarnya itu dengan berkata bahwa dia tidak ingin satu kamar dengan Jennie.

|°•○●○•°□■□°•○●○•°|

Tidak lama, Jennie sampai dilantai 2. Disanalah kamar mereka berada. Eo, kamar utama disebelah kiri dan kamar tamu disebelah kanan.

Lalu dia masuk ke kamar tamu karena berfikir bahwa Hanbin pasti berada di kamar utama. Dia berniat ingin cepat - cepat membersihkan tubuhnya karna terasa sangat lengket sehabis dari acara pernikahannya, apalagi dia baru saja mengangkat koper besarnya itu sendirian melewati beberapa anak tangga.

Tetapi, rasa lelah lebih dominan sehingga dia memilih untuk langsung istirahat tanpa mandi atau hanya mengganti gaunnya.

Author POV End
.
.
.
TBC.

Gimana part 01nya all? 😁
Kependekan ya? 😅 Maklum, baru pertama kali bikin ff. 😅
Kedepannya bakal diusahain panjang deh. 😁
Jangan rame diawal aja ya, dipart-part selanjutnya tolong ramein juga 🙏
Ah iya, jangan lupa vote ya sebagai tanda kalian dukung aku. 🙏🏻
Bagi yang belom follow aku, tolong follow ya. 🙏🏻
Gomawo, all. 🙏

Saranghae Kim HanbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang