Jennie POV
Semalam aku tidak makan apapun karna mini market sudah tutup. Lebih baik sekarang aku bersiap untuk pergi berbelanja di super market lalu membuat sarapan.
|°•○●●○•°□°•○●●○•°|
Setelah pulang berbelanja, aku langsung melihat jam dinding. Aku terkejut karna jam menunjukkan pukul 9 pagi, itu artinya Hanbin sudah berangkat ke kantor sekitar 2 jam yang lalu.
Eo, jarak rumah ke super market memang lumayan jauh jadi aku menggunakan bus tadi.
"Ais, seharusnya aku ke pasar terdekat saja tadi.", kataku
Lalu, akupun berjalan ke dapur dengan membawa belanjaanku. Setelah kuletakan semuanya, aku merasakan ponselku bergetar didalam saku pertanda ada panggilan masuk. Aku dibuat bingung dengan nomor asing yang tertera di layar ponselku, tapi tidak ingin ambil pusing aku langsung mengangkatnya.
"Yeoboseyo?", jawabku.
"Eo, yeoboseyo.", Jawabnya disebrang sana.
"Nuguseyo?", tanyaku.
"Wah, setelah menikah kau jadi lupa padaku eo?", sindirnya.
"Ah, mianhae. Tapi, sungguh aku tidak tahu kau siapa.", jawabku jujur.
"Ais, jinjja. Kau bahkan tidak menyimpan nomorku? Aku kecewa, Jen.", katanya kecewa.
"Mian, jeongmal mianhe. Apa kita saling kenal sebelumnya?", tanyaku dengan polosnya.
"Eo, aku Bobby. Masih tidak ingat?", tanya Bobby oppa.
"Jinjja? Bobby oppa? Ah, bogoshipeoyo oppa.", teriakku senang.
"Ais, nado Jen. Apa kita bisa bertemu hari ini?", tanyanya.
"Eo, geurae. Kirimkan saja alamatnya. Aku akan menemuimu, oppa.", kataku.
"Ok, aku akan mengirimkan alamatnya melalui pesan.", katanya
"Hem, oppa.", dehemku.
Lalu, panggilanpun terputus.
Berhubung Hanbin oppa sudah berangkat ke kantor dan Bobby oppa mengirimkan alamat ke sebuah restorant maka aku tidak perlu memasak untuk sarapanku. Aku langsung bersiap - siap untuk menemui Bobby oppa.
Eo, Bobby oppa adalah sepupu yang paling dekat denganku. Pernah suatu ketika, Bobby oppa menyatakan cintanya padaku. Tapi dia tidak memintaku membalasnya karena dia sadar bahwa kami masih ada ikatan persaudaraan.
Tapi hal itu tidak membuat kami canggung, bahkan hubungan kami semakin dekat. Sampai pada akhirnya Bobby oppa harus pindah ke Amerika, disitulah kami lost contact. Dan sekarang aku sangat senang karena akan bertemu dengannya lagi.
Jennie POV End
Hanbin POV
Aku sedang berada di kantorku, tepatnya diruanganku. Banyak sekali berkas yang harus kutanda tangani.
"Huft, berkas - berkas itu membuatku pusing.", kataku (dalam hati).
Tiba - tiba pintu terbuka begitu saja, menampakkan sosok gadis yang kucintai.
"Annyeong, oppa.", sapa kekasihku.
"Eo, kau datang?",tanyaku basa basi.
"Hem, tentu saja. Ah iya, aku membawakanmu makanan. Kemarilah.", katanya sambil duduk di sofa dan meletakkan makanan diatas meja.
"Wah, gomawo chagiya. Kau tahu saja aku tidak sempat sarapan di rumah?", kataku.
"Hem, sudah makanlah yang banyak oppa.", katanya.
"Lalu kau tidak makan? Ayo, makanlah bersamaku.", tawarku.
"Ah, aniyo oppa. Aku memasak makanan ini khusus untukmu, jadi makanlah. Aku sudah sarapan di rumah.", katanya.
"Geurae.", kataku.
Lalu, akupun mulsi memakan makanan yang Dahyun bawakan untukku.
"Em, mashita.", pujiku.
"Jinjja? Gomawo oppa.", jawab Dahyun sambil tersenyum puas.
Hanbin POV End
.
.
.
TBC.Gimana part 03nya all? 😁
Jangan rame diawal aja ya, dipart-part selanjutnya tolong ramein juga 🙏
Ah iya, jangan lupa vote ya sebagai tanda kalian dukung aku. 🙏🏻
Bagi yang belom follow aku, tolong follow ya. 🙏🏻
Gomawo, all.
KAMU SEDANG MEMBACA
Saranghae Kim Hanbin
أدب الهواةMenikah adalah hal yang paling membahagiakan didalam hidup seseorang. Tapi tak semua pernikahan akan membahagiakan. Contoh saja pernikahan Kim Jennie dan Kim Hanbin. Mereka menikah karena suatu alasan yang disebut perjodohan. Bagi sebagian besar ora...