20

1.4K 112 4
                                    

Author POV

Bobby berniat mendatangi Hanbin untuk menghajarnya, tetapi Jennie menahannya.

"Oppa, kau ingin kemana?", tanya Jennie sambil memegang tangan Bobby.

Bobby berpikir untuk tidak memberi tau Jennie tentang kemana dia akan pergi.

Tapi dia benar - benar tidak bisa menahan emosinya, akhirnya Bobby melepaskan pegangan tangan Jennie pada tangannya.

"Aku ada urusan sebentar.", jawab Bobby.

Setelah itu, dia pergi begitu saja tanpa pamit pada eomma Jennie.

"Ada apa dengan Bobby?", tanya eomma Jennie pada Jennie.

"Entahlah eomma, sepertinya urusannya sangat penting.", kata Jennie.

"Sepenting itukah sampai dia tidak pamit pada eomma?", tanya eomma Jennie.

"Eomma, Bobby oppa memang begitu. Eomma seperti tidak tau dia saja?", kata Jennie lalu memokuskan pandangannya pada tv, eommanya pun begitu.

Sementara Bobby, dia baru saja membuka pintu dan dia melihat appa Jennie yang berjalan ke arahnya.

"Yak! Bobby-a, kau tahu saja samchon baru pulang. Sengaja membukakan pintu eo?", tanya appa Jennie.

"Ah, itu. Aku ... em ... aku ...ah, ne samchon. Aku memang sengaja ingin membukakan pintu untuk samchon, silahkan masuk samchon.", kata Bobby dengan terbata - bata.

Dia tidak mungkin mengatakan jika dia akan pergi ke rumah menantunya untuk menghajar menantu kurang ajarnya itu kan?

"Kau sedang apa disini Bobby-a? Kau tahu, Jennie sudah tidak tinggal disini lagi? Kau hanya akan mengunjungi rumah ini jika ada Jennie, tapi sekarang dia tidak disini Bobby-a. Apa kau sengaja menunggunya? Dia sudah menikah Bobby-a, jika kau ingin bertemu dengannya pergilah ke rumahnya. Kau sudah tahu alamatnya kan? Jika belum, akan samchon berikan.", kata appa Jennie bertubi - tubi.

Kini mereka berdua sedang berjalan menuju ruang santai.

"Ah, aniyo samchon. Aku datang kesini untuk menemani Jennie menjenguk imo. Ne samchon, aku sudah tahu alamat rumah Jennie. Em, mianhae samchon. Karena setiap aku kesini, tujuan awalku selalu Jennie. Mulai sekarang, aku akan sering berkunjung walau Jennie tidak lagi tinggal disini.", kata Bobby, lalu terkekeh.

"Mwo? Kau kesini bersama Jennie? Apakah bersama Hanbin juga?", tanya appa Jennie sedikit terkejut.

Dia sangat merindukan anak perempuan satu - satunya itu.

"Ne samchon, aku datang bersama Jennie. Hanbin, dia sedang sibuk dengan pekerjaannya. Lalu dia menyuruhku untuk menemani Jennie, samchon.", bohong Bobby.

Ah, tidak! Itu semua benar. Saat sarapan tadi pagi, Hanbin berkata bahwa dia sibuk dan membiarkan Jennie pergi bersama Bobby. Walau dia juga bilang bahwa dia seperti itu karena dia tidak peduli dengan Jennie, tapi Bobby tidak mengatakan ini pada appa Jennie.

Ketika mereka telah sampai di ruang santai, appa Jennie memanggil Jennie. Jenniepun langsung melihat kebelakang. Saat melihat appanya, dia langsung berlari untuk memeluk appanya.

"Appa, bogoshipeo.", kata Jennie yang masih memeluk appanya.

"Nado, Jennie-ya. Kau sudah lama eo? Mengapa tidak menghubungi appa dulu eo? Appa kan bisa pulang lebih cepat.", kata appa Jennie.

"Em, aku dan Bobby oppa sudah dari tadi siang appa. Gwenchana, mulai hari ini aku akan tinggal disini. Jadi appa tidak akan merindukanku lagi.", kata Jennie yang keceplosan.

"Mwo? Apa maksudmu dengan mulai hari ini kau tinggal disini, Jennie-ya?", tanya appa Jennie serius, lalu dengan paksa melepaskan pelukan Jennie.

"Ah, samchon. Maksud Jennie, dia akan bermalam beberapa hari disini sampai imo sembuh. Begitu.", kata Bobby membantu Jennie menjelaskan pada appa Jennie.

"Oh begitu? Apa kau sudah izin dengan suamimu? Ingat Jen, kau memiliki suami sekarang. Apapun yang kau lakukan, kau harus meminta izinnya terlebih dahulu. Jika ada masalah, kau juga harus membicarakannya dengan suamimu. Ingat itu! Appa bicara seperti ini, bukan berarti appa tidak memperbolehkanmu pulang. Hanya saja appa ingin anak appa menjadi istri yang menghormati suaminya.", kata appa Jennie menasihati Jennie.

"Ne, appa.", kata Jennie lirih.

"Sudah, kau lelah yeobo. Lebih baik mandilah dulu, setelah itu kita makan malam.", kata eomma Jennie pada appa Jennie.

Eomma Jennie tahu bagaimana perasaan Jennie sekarang, jadi dia harus membuat percakapan antara anak dan appa ini berakhir.

Lalu appa Jennie pun pergi untuk mandi.

Author POV End
.
.
.
TBC.

Gimana part 20nya all? 😁
Jangan rame diawal aja ya, dipart-part selanjutnya tolong ramein juga 🙏
Ah iya, jangan lupa vote ya sebagai tanda kalian dukung aku. 🙏🏻
Bagi yang belom follow aku, tolong follow ya. 🙏🏻
Gomawo, all.

Saranghae Kim HanbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang