Author POV
Kini Bobby sedang memberitahu Hanbin, bahwa appa Jennie ingin beertemu dengan Hanbin.
"Aku ingin kau datang ke rumah orang tua Jennie, samchon ingin bertemu denganmu.", kata Bobby.
Hanbin sedikit bingung, dia tak tau siapa yang dimaksud Bobby.
"Nugu?", tanya Hanbin memastikan.
"Appa Jennie.", kata Bobby singkat.
"Mengapa abeonim ingin bertemu denganku?", tanya Hanbin pada dirinya sediri dengan suara yang sangat lirih.
Tapi, ternyata Bobby bisa mendengarnya.
"Sepertinya, dia akan bertanya sesuatu padamu.", kata Bobby menyahuti.
"Mwo? Pertanyaan seperti apa?", tanya Hanbin yang sedikit takut.
Dia hanya tidak siap jika itu mengenai perceraian. Karena sebenarnya, Hanbin ingin memulai semuanya dari awal dengan Jennie jika saja anak yang dikandung Jennie benar anaknya. Sebelum ada masalah ini, dia juga sebenarnya sudah berniat melupakan Dahyun dan belajar untuk mencintai Jennie.
"Aku kemarin bilang pada samchon jika Jennie ingin tinggal di rumah orang tuanya sampai dia melahirkan karena kau sibuk keluar kota dan tidak bisa menjaga Jennie selama dia hamil. Yah mungkin saja, samchon ingin bertanya padamu. Apakah itu benar atau tidak? Dan kuharap kau jawab iya, karena saat kita sarapan kemarin kau bilang kau sibuk kan?", kata Bobby.
"Tapi niat awalku kesini pagi - pagi seperti ini adalah untuk menjelaskan kesalahpahaman ini. Kumohon padamu, kali ini saja dengarkan aku dan jangan potong ucapanku. Biar kuselesaikan terlebih dahulu, baru kau boleh protes jika kau ingin.", lanjut Bobby.
"Geurae, akan kudengarkan. Cepat katakan!", perintah Hanbin dengan mata yang masih memandang tv, tapi telinganya hanya akan dia fokuskan untuk mendengarkan penjelasan Bobby.
Bobby pun tersenyum, dia merasa senang karena kali ini Hanbin menurutinya.
"Aku Bobby, aku kakak sepupu Jennie. Aku dulu memang sempat mencintai Jennie, sepupuku sendiri. Tapi, aku hanya mengutarakan perasaanku saja. Aku tidak mengharuskannya membalas perasaanku ini. Aku sadar, bahwa takdirku hanya sebatas menjadi sepupunya saja. Sampai saat itu aku harus pergi ke Amerika, dan kami pun akhirnya lost contact. Lalu ketika aku kembali ke Korea, eomma bilang bahwa kalian akan menikah. Aku senang sekaligus sedih. Senang karena imo bilang, dia akan menikahkan Jennie dengan pria yang sangat dicintai Jennie dari SHS. Aku juga sedih karena kabar itu menegaskan bahwa aku tidak bisa memilikinya. Aku kembali sadar, bahwa aku hanyalah sepupunya. Sampai kapanpun, aku akan tetap jadi sepupunya. Dan dihari pernikahan kalian, aku minta maaf karena tidak hadir. Bukan berarti aku tidak mau, tapi saat itu aku sedang sakit. Aku memaksa ingin menghadirinya, tapi eomma mencegahku. Eomma bilang, aku bisa saja tidak sadarkan diri dengan tiba - tiba jika aku memaksakan diri. Jadi aku tidak datang, mian. Di hari pertama pernikahanmu aku sudah baikan, dan aku menghubungi Jennie. Aku sangat merindukannya, karena kami sudah lama tidak bertemu semenjak aku ke Amerika. Aku mengajaknya bertemu, dan kami pergi ke Namsan Tower saat itu. Lalu ketika pulang dia bercerita bahwa di malam pertama kalian, kau malah menjemput selingkuhanmu dan bermesraan di rumah. Saat itu aku emosi, aku ingin menunggumu pulang dari kantor untuk menghajarmu. Tapi, Jennie bilang 'pulanglah, kau pasti lelah oppa. Jangan menguras tenagamu hanya untuk menghajarnya'. Aku luluh saat itu karena kupikir dia memperhatikanku, tapi saat kupikir lagi ternyata dia hanya tidak ingin kau terluka. Dan saat itu, aku sangat penasaran denganmu. Aku selalu bertanya - tanya, seperti apakah seorang Kim Hanbin yang dengan seenaknya menyakiti hati sepupuku? Dia juga pernah mengajakku jogging, dan saat itu dia terkilir. Aku mengantarkannya pulang, aku berharap bisa bertemu denganmu. Tapi, Jennie bilang kau sudah berangkat ke kantor. Sampai terakhir, imo memberi kabar pada keluargaku bahwa Jennie hamil, semua terlihat bahagia. Tapi aku tidak. Kenapa? Aku bisa menebaknya jika itu pasti suatu kesalahan. Dan benarkan? Kau melakukannya saat mabuk. Apa sekarang kau sudah ingat? Kuharap sudah. Jennie bahkan meminta kau menceraikannya karena kau tidak mau mengakui anak kalian. Aku memang masih sedikit ada rasa ingin memiliki Jennie, tapi aku akan benar - benar mengubur rasa itu mulai sekarang. Aku akan mencari kebahagiaanku sendiri, dan jika aku sudah menemukannya maka aku mungkin tidak bisa menjaga Jennie dan anak kalian jika kalian bercerai nanti. Jadi kumohon, jangan ceraikan Jennie dan jemputlah dia hari ini. Kumohon.", kata Bobby menjelaskan panjang lebar.
Kali ini Bobby pasrah, setidaknya dia sudah berusaha menjelaskan yang sebenarnya. Bobby menunggu respon Hanbin. Akankah Hanbin percaya?
Author POV End
.
.
TBC.Ket: -SHS= Senior High School
Gimana part 24nya all? 😁
Jangan rame diawal aja ya, dipart-part selanjutnya tolong ramein juga 🙏
Ah iya, jangan lupa vote ya sebagai tanda kalian dukung aku. 🙏🏻
Bagi yang belom follow aku, tolong follow ya. 🙏🏻
Gomawo, all.
KAMU SEDANG MEMBACA
Saranghae Kim Hanbin
FanficMenikah adalah hal yang paling membahagiakan didalam hidup seseorang. Tapi tak semua pernikahan akan membahagiakan. Contoh saja pernikahan Kim Jennie dan Kim Hanbin. Mereka menikah karena suatu alasan yang disebut perjodohan. Bagi sebagian besar ora...