07

1.6K 136 0
                                    

Hanbin POV

Malam ini, rasanya aku sangat lelah. Ketika pekerjaan dikantor sudah selesai, aku tidak langsung pulang. Sebenarnya aku berniat ingin menghubungi Dahyun, tapi ini sudah begitu larut. Aku takut dia sudah tidur dan malah mengganggu waktu istirahatnya. Jadi, kuputuskan untuk menghubungi temanku Jinhwan hyung dan June untuk menemaniku ke club.
Eo, mereka adalah sahabatku dan juga teman minumku.

|°•○●○•°□■□°•○●○•°|

Ketika mereka sudah sampai, kami langsung memesan wine. Dan disini hanya akulah yang banyak minum, sampai - sampai kesadaranku hampir hilang.

"Hanbin-a, berhentilah minum! Kau sudah sangat mabuk.", perintah Jinhwan hyung.

"Eo, hyung. Kau sudah sangat mabuk.", kata June padaku.

"Jinhwan hyung, lebih baik kita antar Hanbin hyung pulang.", lanjutnya pada Jinhwan.

"Geurae, kau bawa Hanbin menggunakan mobilnya. Dan aku akan mengikutimu dengan mobilku", kata Jinhwan hyung.

"Ok, kalau begitu bantu aku membawanya ke mobilnya.", kata June lalu mulai memapahku menuju mobilku.

Tapi, ketika kami sampai di parkiran aku seperti melihat Dahyun sedang bersama pria lain bahkan mereka seperti sedang berciuman.

Akupun langsung melepaskan rangkulan Jinhwan hyung dan June untuk memghampiri Dahyun.

Tanpa basa - basi aku langsung melayangkan pukulan kepada pria sialan yang sudah berani mencium gadisku.

"Yak! Apa yang kau lakukan? Siapa kau? Berani - beraninya memukul tunanganku?", teriak Dahyun yang berada tepat dibelakangku.

Aku sangat terkejut atas apa yang baru saja aku dengar. Lalu akupun berbalik menghadapnya. Aku dapat melihat bagaimana terkejutnya Dahyun ketika tahu bahwa aku adalah kekasihnya yang telah dia selingkuhi.

"Mengapa kau begitu terkejut melihatku?", tanyaku.

"Hanbin oppa, aku bisa jelaskan.", kata Dahyun.

"Simpan saja penjelasanmu itu! Aku tidak bisa melanjutkan hubungan ini. Aku menyayangimu Dahyun-a, aku mencintaimu. Tapi kau sudah keterlaluan. Mulai sekarang kita akhiri hubungan ini dan jangan temui bahkan ganggu kehidupanku lagi!", kataku.

Lalu akupun berjalan menuju mobilku dengan susah payah, karena aku terlalu banyak minum.

Hanbin POV End

Jennie POV

Sudah pukul 2 dini hari, Hanbin oppa belum juga pulang. Apakah dia lembur? Atau terjadi sesuatu? Aniya, aku harus berpikir positif.

Tidak lama, belpun berbunyi. Akupun langsung pergi menuju pintu utama sambil berpikir jika itu Hanbin oppa maka dia akan langsung masuk tanpa memencet bel.
Lalu siapa yang bertamu malam - malam seperti ini?

"Jennie-ya, suamimu mabuk berat. Aku dan June harus segera pulang karna ini benar - benar sudah sangat larut bahkan menjelang pagi.", kata Jinhwan oppa saat pintu sudah terbuka.

"Eo, maaf hanya bisa mengantarkannya sampai disini. Kau bisa kan membawanya ke kamar sendirian?", tanya June.

"Ah, ne. Aku bisa. Gomawo Jinhwan oppa ... June-ya, maaf merepotkan kalian.", kataku.

Jujur aku ragu ketika aku menyanggupi untuk membawa Hanbin oppa sendirian ke kamarnya. Tapi, akhirnya aku menyanggupinya.

"Gwenchana, kalau begitu kami pamit pulang eo? Dan ini kunci mobil Hanbin hyung.", kata June memberikan kunci mobil Hanbin oppa dan menyerahkan Hanbin oppa padaku.

Sungguh, tubuh Hanbin oppa lebih besar daripada aku. Dia berat, akankah aku bisa membawanya ke kamarnya?

Dan setelah mereka pergi, aku langsung mengunci pintu lalu memapah Hanbin oppa ke kamarnya.

|°•○●○•°□■□°•○●○•°|

Ketika sampai di kamarnya, aku membaringkan Hanbin oppa di ranjangnya. Tapi, ketika aku ingin pergi dia malah mencekal tanganku.

"Tetaplah disisiku.", kata Hanbin oppa tanpa sadar.

"Ah, ne oppa. Aku akan menemanimu sampai kau benar - benar tertidur. Sekarang tidurlah.", kataku lalu duduk di sampingnya.

"Dahyun-a, tetaplah disisiku. Tetaplah jadi milikku, aku mencintaimu.", kata Hanbin oppa lagi tanpa sadar.

Seketika hatiku sakit ketika dia menyebut nama Dahyun. Apakah hanya Dahyun yang kau cinta eo? Lalu aku ini apa bagimu? Aku istrimu, oppa. Apa tidak ada sedikitpun rasamu untukku?

Lalu akupun berdiri, aku ingin keluar dari kamar Hanbin oppa. Tapi, lagi - lagi Hanbin oppa kembali menarik tanganku. Kali ini sampai aku terjatuh diatas tubuhnya, jujur jantungku berdetak sangat kencang dan aku tidak ingin dia mengetahuinya.

Dan karena ucapannya tadi, aku tidak mampu menahan air mataku. Aku mencoba berdiri lagi dan ingin menghapus air mataku namun dia menahanku. Tidak lama, aku merasakan bibirnya menyentuh bibirku. Ini ciuman kedua kami.

Tapi, mengapa dia menciumku sekarang? Apakah dia menganggap aku ini Dahyun?

Jennie POV End
.
.
TBC.

Gimana part 07nya all? 😁
Jangan rame diawal aja ya, dipart-part selanjutnya tolong ramein juga 🙏
Ah iya, jangan lupa vote ya sebagai tanda kalian dukung aku. 🙏🏻
Bagi yang belom follow aku, tolong follow ya. 🙏🏻
Gomawo, all.

Saranghae Kim HanbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang