15

1.5K 129 2
                                    

Author POV

Jennie dan Bobby sudah berada di rumah sakit dan menemui dokter kandungan untuk memeriksakan keadaan Jennie, apakah benar hamil atau tidak.

"Jadi bagaimana dok, hasil dari pemeriksaannya? Apakah saya benar - benar hamil?", tanya Jennie dengan tidak sabar.

Dokter itu hanya tersenyum lalu memandang Jennie dan Bobby secara bergantian.

"Ne, nyonya. Setelah melihat hasil pemeriksaan, anda dinyatakan positif hamil. Selamat nyonya, tuan. Kalian akan menjadi orang tua.", kata dokter itu pada Jennie dan diakhir juga dia tujukan pada Bobby.

Dokter itu mengira Bobby adalah suami Jennie. Bobby dengan canggung tersenyum mendengar ucapan dokter itu. Sementara Jennie, dia hanya diam. Dia berpikir bahwa anaknya akan benar - benar lahir tanpa appa karena sebentar lagi dia dan Hanbin akan bercerai.

Setelah dokter menasihati Bobby untuk menjaga pola makan Jennie dan lain sebagainya, mereka keluar dari ruangan itu.
Dan sekarang mereka sedang berjalan menuju parkiran.

"Mianhae, oppa. Karena kau menemaniku, dokter itu jadi mengira kau adalah suamiku.", sesal Jennie.

"Yak! Gwenchana. Kau bisa meminta bantuanku kapanpun dan apapun itu mulai sekarang. Anggaplah aku sebagai suamimu.", kata Bobby.

Tapi tidak lama, dia sadar apa yang dia ucapkan membuat Jennie merasa tidak nyaman sehingga Jennie berhenti dan menatapnya.

"Ah aniyo, maksudku oppamu. Aku akan jadi oppa yang akan dengan siap membantu adiknya ini.", ralat Bobby lalu mengacak rambut Jennie.

Jennie tersenyum dan merapikan rambutnya yang sedikit berantakan akibat ulah Bobby.

"Gomawo oppa, tapi aku tidak akan merepotkanmu terus menerus. Aku harus mandiri mulai sekarang.", kata Jennie mantap.

"Aniya, kau tidak merepotkanku. Katakan saja jika kau butuh sesuatu.", kata Bobby memaksa.

"Yak! Jika diwaktu dekat ini kau menikah? Apa aku akan terus meminta bantuanmu?", kata Jennie lalu melirik Bobby.

"Kalau begitu aku tidak akan menikah ....", ucapan Bobby belum selesai tapi sudah dipotong oleh Jennie karena dia terkejut dengan apa yang Bobby ucapkan.

"Mwo? Kau tidak akan menikah karena aku? Yak! Oppa, umurmu itu sudah cukup untuk menikah. Jadi, menikahlah dan buatkan teman untuk anakku ini.", kata Jennie sambil mengusap - usap perutnya yang masih rata.

"Aku belum selesai bicara. Aku pasti menikah, kau tenang saja. Hanya saja tidak diwaktu dekat. Ais, tidak eomma, appa bahkan kau juga menyuruhku cepat menikah. Kau pikir menikah itu hanya sekedar mengucap janji suci?", tanya Bobby yang membuat Jennie terdiam.

Mereka sudah sampai di parkiran, ketika Bobby akan membuka pintu mobilnya dia melihat ke belakang.
Jennie masih diam ditempat, dia tersinggung atas apa yang Bobby katakan.

'Kau pikir menikah itu hanya sekedar mengucap janji suci?'

Apakah Jennie seperti sekarang ini karena dia telah memaksa Hanbin menikahinya dan berakhir dengan menikah hanya sekedar untuk mengucap janji suci? Tanpa cinta? Dan berujung perceraian?

"Yak! Mian, apa ucapanku menyinggungmu? Mian. Kajja, masuklah. Kau sepertinya kelelahan, dokter bilang aku tidak boleh membiarkanmu lelah.", kata Bobby sambil menghampiri Jennie dan menuntunnya menuju mobil.

"Kau bukan suamiku, oppa. Jangan dengarkan kata dokter tadi, itu akan membebanimu. Bahkan suamiku saja tidak peduli padaku. Kami menikah hanya sekedar untuk mengucap janji suci. Kuharap, suatu saat nanti kau menikah dengan gadis yang kau cintai dan juga mencintaimu.", Bobby terdiam mendengar ucapan Jennie, benar itu semua karena ucapannya tadi yang menyinggung Jennie.

"Aku memang bukan suamimu. Tapi ingatlah kita ini sepupu, apa salah aku memperhatikan adik sepupuku? Dan tentang itu, jangan dipikirkan lagi. Kau bisa stres, dan mengganggu janinmu.", kata Bobby lalu mulai menjalankan mobilnya menuju rumah orang tua Jennie.

Sedangkan Jennie, dia hanya diam dan melihat ke kaca mobil untuk melihat jalanan kota Seoul di pagi menjelang siang itu.

Author POV End
.
.
TBC.

Gimana part 15nya all? 😁
Jangan rame diawal aja ya, dipart-part selanjutnya tolong ramein juga 🙏
Ah iya, jangan lupa vote ya sebagai tanda kalian dukung aku. 🙏🏻
Bagi yang belom follow aku, tolong follow ya. 🙏🏻
Gomawo, all.

Saranghae Kim HanbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang