Hanbin POV
Aku merasakan silau, karena cahaya yang menembus kaca jendela kamarku.
Perlahan aku membuka mataku, kulihat jam menunjukkan pukul 6 pagi."Ah, ternyata masih pagi.", kataku.
Tapi aku merasa pusing sekali, sepertinya aku tidak akan pergi ke kantor hari ini.
Lalu aku bangkit menuju kamar mandi, mungkin dengan mandi aku akan kembali segar.
Tapi, tunggu dulu. Mengapa ada pakaian berserakan di lantai? Ah iya, aku tidak pakai baju? Kapan aku melepasnya? Dan noda apa ini? Darah di selimut dan spreiku? Darah apa ini? Apa aku terluka kemarin?
Akupun langsung mengecek seluruh tubuhku, tapi tidak ada yang terluka.
Aku mencoba untuk mengingat kejadian yang telah berlalu, tapi aku malah jadi semakin pusing.
Ah entahlah, mungkin nanti aku akan ingat dengan sendirinya.
Hanbin POV End
Author POV
Jennie baru saja menyelesaikan masakannya, dia lalu meletakkan hidangannya di meja makan. Setelah selesai, dia berniat membangunkan Hanbin. Tapi, tidak lama dia mendengar langkah kaki yang sedang menuruni anak tangga.
"Ah, kau sudah bangun oppa?", tanya Jennie basa basi.
Sejujurnya setelah kejadian semalam, Jennie merasa canggung jika bertemu Hanbin. Tapi, tidak mungkin jika dia harus berdiam - diaman dengan suaminya sendiri apalagi mereka satu rumah walaupun tidak satu kamar bahkan satu ranjang yang sama.
"Eo.", jawab Hanbin singkat, lalu dia duduk di meja makan.
"Em, akan kuambilkan.", kata Jennie.
Dengan cepat dia langsung mengambil alih piring Hanbin dan mengisinya dengan nasi dan masakan yang telah dia masak.
Dia juga sedikit khawatir dengan rasa masakannya, karena dia tidak fokus saat memasaknya tadi.
"Ini, jika tidak enak jangan terus memakannya. Aku akan membuatkan yang baru.", kata Jennie.
"Hem.", dehem Hanbin.
Dan ternyata masakan Jennie tetap enak seperti biasa. Hanbin tidak protes atas masakan Jennie, tapi juga tidak memujinya.
Mereka sarapan dalam diam, tapi masing - masing dari mereka sedang memikirkan sesuatu.
"Sebenarnya apa yang terjadi kemarin?", tanya Hanbin (dalam hati).
"Apakah Hanbin ingat kejadian semalam? Jika aku hamil, apakah dia akan mengakui anaknya?", tanya Jennie (dalam hati).
Author POV End
.
.
TBC.Gimana part 09nya all? 😁
Jangan rame diawal aja ya, dipart-part selanjutnya tolong ramein juga 🙏
Ah iya, jangan lupa vote ya sebagai tanda kalian dukung aku. 🙏🏻
Bagi yang belom follow aku, tolong follow ya. 🙏🏻
Gomawo, all.
KAMU SEDANG MEMBACA
Saranghae Kim Hanbin
FanfictionMenikah adalah hal yang paling membahagiakan didalam hidup seseorang. Tapi tak semua pernikahan akan membahagiakan. Contoh saja pernikahan Kim Jennie dan Kim Hanbin. Mereka menikah karena suatu alasan yang disebut perjodohan. Bagi sebagian besar ora...