"Mama."
"Jangan pergi!"
"Ma."
"Maaa!"
"MAMAAA!"
Terduduk. Dia memeluk kedua lututnya, perlahan tersadar bahwa dia terbangun dari mimpi buruk. Sudah berulang kali sebenarnya dia bermimpi seperti itu.
"Ma," rintihnya. "Mama."
"Ma,"
"M-mama," isaknya pelan. "Aku kangen."
Dia memukul pelan dadanya. Sesak sekali rasanya. Sakit. "Bahagia kan di sana? Mama gak ngerasa sakit lagi, kan?" dia menghirup napas panjang. "K-kangen aku juga, kan?"
Hening.
Hanya terdengar suara rintik hujan. Dia terkekeh pelan. Berbicara sendiri seperti ini. Di tengah malam tepatnya. Sudah menjadi kebiasaan. Percuma saja. Hanya keheningan yang menjawab.
"Aku kangen."
"Arga kangen sama Mama."
***
"Hanna?"
"..."
"Dek?"
"..."
"Hanna."
"Y-ya? Apa, Ma?"
Sang mama mengehela napas pelan. "Kamu kenapa? Ngelamun mulu dari tadi." Hanna yang duduk di samping mamanya itu lantas menatap kosong ke arah depan.
Panggil saja Mama Yuna. Lengkapnya sih, Yuna Auriestela.
"Aku kepikiran sama mimpiku." ujarnya.
Tertarik dengan perkataan sang anak, Yuna menyamankan posisi lalu menghadap putri cantiknya itu guna mendengar segudang cerita.
"Kamu mimpi apa, hm? Mimpi buruk lagi? Atau apa?"
Hanna menyenderkan kepalanya di pundak Yuna. Lantas Ibu dari dua anak itu mengusap pelan surai halus putrinya.
"Aku, aku mimpi ditemuin mamanya Arga."
Yuna masih diam. Dia membiarkan putrinya mengeluarkan semua keluh kesah yang dipendam.
"Di mimpiku, Mamanya Arga nangis." usapan di kepala Hanna terhenti.
Yuna tetap terdiam. Dia menyimak baik-baik setiap kalimat yang diucapkan Hanna.
"Dia bilang kangen sama Arga." kedua mata Hanna terasa panas. Dia menahan air matanya yang siap meluncur bebas.
"Dia tanya ke aku, kan." ucapnya lalu menatap sang mama.
Yuna beralih mengusap pelan pundak Hanna. "Tanya apa?" satu pertanyaan tentang mimpi Hanna meluncur dari mulut Yuna.
"Dia tanya gini, "dek, Arga udah mau bersih-bersih rumah belum? Dia udah jadi anak yang rajin belum?" gitu."
Yuna tersenyum tipis. "Dia nyuruh aku buat ngejagain Arga. Dia nyuruh aku supaya Arga jadi anak rajin. Gak males-malesan. Dia juga bilang kalau dia nitip Arga ke aku. D-dia, mau Arga jadi anak yang mandiri."

KAMU SEDANG MEMBACA
The Invisible
Fanfiction[ Ft. Jeon Wonwoo ] Hanya cerita seputar kehidupan gue, tentang dia yang tak terlihat, and someone who's none other than the most important part of my life. 2019, nanalalunaa.