chapter 14

8.1K 749 4
                                    

Hai, sebelum baca ada baiknya
tekan vote terlebih dulu, ya.
Pembaca bijak selalu tau cara menghargai karya :)

Pembaca bijak selalu tau cara menghargai karya :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yang aku cintai hanyalah membuatmu sakit.
Maaf aku tidak bisa kembali." - still love you (lee hong gi)

-

Jaehyun menatap kamera penuh percaya diri. Di sampingnya ada Park Chanyeol yang turut memamerkan medali emasnya sebagai juara pertama kepada semua reporter. Lelaki itu menatap puas pada semua kamera yang menyorotnya. Sebagai juara bertahan selama beberapa tahun dalam cabang olahraga bowling, membuat rasa bangga dalam dirinya semakin meluap.

Sementara Jaehyun terkekeh pada sebagian penggemar yang memintanya untuk lebih bergaya memamerkan medali. Sebagai juara dua dan junior dari seseorang di sampingnya, membuat Jaehyun sedikit ragu untuk berpose. Hingga Park Chanyeol harus merangkulnya dan kompak menggigit medali masing-masing sebagai ajang pamer.

Keduanya saling memberi waktu saat sesi interview di mulai. Berjajar bersama seorang wanita pemandu acara. Jaehyun sedikit mundur untuk mempersilahkan Park Chanyeol bicara. "Medali ini dipersembahkan untuk semua exo-l yang sudah mendukungku." ucap Chanyeol membuat sign L dengan jemarinya. "We are one! EXO! Saranghaja!"

Microfont beralih pada Jaehyun setelah Chanyeol selesai bicara. "Aku pun sangat berterima kasih pada Taeyong hyung dan Johnny hyung yang sudah hadir menemaniku. Kepada semua member yang menungguku di rumah, nctzen serta semua staf yang sudah menemani dan membantuku berlatih. Medali ini saya persembahkan untuk kalian semua." seru Jaehyun penuh kesungguhan. Bagi seseorang yang baru pertama kali mendapat penghargaan dalam pertandingan olahraga, rasanya begitu haru dan mengesankan. Hingga kata-kata pun tak akan cukup untuk menggambarkan perasaannya.

Beberapa jarak yang tak jauh dari posisi Jaehyun berada, Han GoEun bersama para staf lain berdiri di sana. Menunggu sesi interview Jeong Jaehyun selesai. Gadis itu tak berkedip menatap kilau cahaya kamera yang terus-menerus mengarah pada sang lelaki. Tangannya meremas tali tas milik Jaehyun yang dititipkan lelaki itu padanya. Sedikit tak nyaman dengan pemikirannya sendiri kala menyadari bahwa di sekitarnya para penggemar tak berhenti untuk memotret.

Rasa yang tumbuh pada dirinya sudah tidak bisa lagi dicegah. Semua lepas kendali setiap kali lelaki itu mengajaknya berinteraksi. Tidak ada lagi perasaan seorang penggemar pada sang idola, semua yang ada pada dirinya hanya menyisakan ruang kosong seorang gadis kepada seorang laki-laki yang dicinta. Bagaimana ini? Semua tidak akan masalah selagi lelaki itu tak tau, bukan?

Han GoEun berkedip satu kali kala dilihatnya Jaehyun tengah berjalan menghampiri. Keduanya beradu tatap walau dikelilingi banyak manusia. Bahkan penglihatan Han GoEun tidak akan keliru mengenai senyum lelaki itu sedang berseri manis padanya. Ia yakin, Jaehyun akan datang untuknya sekarang juga.

[REVISI] My Boyfriend, Jeong Jaehyun.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang