chapter 9

10K 963 11
                                    

Hai, sebelum baca ada baiknya
tekan vote terlebih dulu, ya.
Pembaca bijak selalu tau cara menghargai karya :)

Pembaca bijak selalu tau cara menghargai karya :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ajari aku apapun kau mau. Asal jangan tanya bagaimana
ku harus hidup tanpa kamu."
- Prinsa Mandagie 

-


"Jadi, kamu punya restoran ayam di depan rumahmu?" tanya Jaehyun dengan mata menyelidik memperhatikan bangunan sederhana dihadapannya dari dalam mobil.

GoEun mengangguk. "Buka setiap hari. Dari siang sampai jam 9 malam."

"Jika dilihat dari luas bangunan restomu, pasti pengunjungnya selalu ramai." ungkap Jaehyun menebak. Lagi-lagi GoEun mengangguk penuh semangat. Mengalihkan perhatian Jeong Jaehyun untuk kembali menatap sang gadis.

"Kamu harus datang mencobanya lain kali." tawar GoEun. Lalu sedetik kemudian raut wajahnya berubah, "Hahaha, aku bicara ap–"

"Tentu saja." potong Jaehyun cepat. "Jika bukan aku yang datang ke sini berarti kamu yang harus membawakannya untukku." lanjutnya. Mengembalikan suasana yang berubah canggung dan menyempurnakan tawa yang hampir sirna.

"Kalau begitu, terima kasih sudah mengantarku pulang. Kamu hati-hati di jalan." pamit GoEun hendak mengakhiri jumpa. Bahkan bersiap turun jika Jaehyun tak menyekal pergelangan tangan sang gadis. "Kenapa?" tanya GoEun.

"Di mana ponselmu?" tanya Jaehyun mengadahkan tangan.

Alis Han GoEun bertaut samar. "Hah?"

Jaehyun berdecak pelan. "Bagaimana caraku menghubungimu jika aku tidak mempunyai nomormu?" tanya Jaehyun mengomel.

Kedua insan itu saling menautkan inti mata. Mencari-cari ruang untuk menetap dan mengenal. Degup jantung yang berdetak tak terkontrol cukup membuat Han GoEun hampir tak bersuara. Baginya, hal ini bisa dirasakan oleh siapapun jika lawan bicaramu adalah seorang Jeong Jaehyun.

Karena siapa yang tidak akan jatuh cinta pada sosok Jaehyun yang nyaris sempurna ini? Jawabannya tidak ada. Karena semua orang akan segera jatuh cinta pada lelaki itu. Lalu sekarang bagaimana? Jika seperti ini, hal yang dirasakan gadis itu pada Jaehyun bukan lagi rasa seorang penggemar pada idolanya. Melainkan hal seumumnya wanita pada laki-laki. Memangnya boleh?

"Kamu–mau—menghubungiku?" tanya GoEun rendah. Matanya mengerjap tak percaya kala Jaehyun mengangguk yakin sebagai jawaban.

"Aku harus mempunyai nomormu." ungkap Jaehyun tenang. Bahkan tak ragu untuk tetap menatap Han GoEun tanpa berpaling sedetikpun.

"Baik—" jawaban Han GoEun terhenti kala Jaehyun segera memberi ponselnya tepat di depan wajah. Penuh ragu gadis itu segera mengambil ponsel dan mengetikkan nomor pribadinya di sana.

[REVISI] My Boyfriend, Jeong Jaehyun.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang