13. Buku Haechan

633 109 3
                                    

Setelah mendudukkan dirinya di bangkunya. Haechan langsung cepat-cepat mengambil bukunya untuk menyalin PR milik Renjun. Namun, saat ingin mengambil bukunya entah kenapa raut wajah Haechan berubah.

"Kenapa? Ketinggalan?" tanya Jaemin, ia menghentikan kegiatan menyalin PR-nya demi menyadarkan teman yang terdiam menatap ke dalam tasnya.

Haechan menyodorkan bukunya di atas meja Jaemin, "Bagaimana menurut kalian? Kalian berpikir aku yang menulisnya?"

Semua mata menatap lekat ke arah buku tersebut sambil mendengarkan perkataan yang dituturkan oleh Haechan.

"Kemarin buku ini sudah aku buang. Aku yakin aku sudah benar-benar membuangnya. T-tapi entah kenapa bisa ada lagi di dalam tas ku?"

Tidak bisa dipungkiri dalam benak mereka, ada perasaan ingin sekali tidak mempercayai rumor tersebut. Namun, semua kejadian yang terjadi, seperti membantah keinginan mereka dan menarik mereka ke dalam masalah tersebut.





Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






"Ini buku enaknya diapakan? Masa iya aku simpan? Megang aja sudah horror. "

"Enggak apa-apa jadi kenang-kenangan," Haechan langsung bergidik ngeri mendengar saran Jaemin yang sama sekali tidak membantu.

"Sorry, enggak menerima kenang-kenangan dari makhluk halus."

"Buang aja lagi."

"Bagaimana kalau kembali lagi?"

"Deritamu."

Haechan mengikuti perkataan Jaemin dan langsung membuang buku tersebut di tempat sampah. Ia harap buku tersebut tidak kembali.


Hari ini bertepatan dengan jadwal wajib kunjungan kelas mereka ke perpustakaan.

Ketiganya memilih duduk lesehan di belakang dengan alasan biar konsen. Tapi sebenarnya hanya ingin mengadem dan ujung-ujungnya tidur.

Haechan yang merasa ada yang aneh dengan Jaemin, langsung memukul kaki pria tersebut.

"Kenapa? Galau?" tanya Haechan. 

"Ahh...apa?"

Mendengar jawaban Jaemin, Haechan langsung mengerutkan alisnya dan mengikuti arah pandang Jaemin yang menatap jendela.

"Ini Renjun kemana? Masa iya bolos," ucap Jaemin seperti ingin mengalihkan topik pembicaraan.

"Renjun bolos? Sorry, bro, dia tidak sepertimu."

"Kenapa, Jaem? Apa yang kau lihat di jendela? Angka?" tanya Jeno tanpa mengalihkan pandangannya dari buku yang ia baca.

"Hah?!"

Haechan benar-benar tidak mengerti dengan perkataan Jeno. Sedang membicarakan apa, yang dia tanggapin apa. Sementara Jaemin terlihat terkejut atas perkataan yang dilontarkan oleh Jeno.

[1] KazoeruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang