MENANG

237K 12.1K 1.7K
                                    

Mohon maaf kepada bapak ibu guru pengajar di kelas, panggilan ditujukan kepada seluruh ketua kelas 10, 11, dan 12. Baik IPA maupun IPS, harap berkumpul di lobby sekarang juga. Terima kasih.

Suara pemberitahuan yang muncul dari speaker di masing-masing Selasar terdengar jelas. Seluruh ketua kelas segera berkumpul di lobby.

--

"Hiyaaaampun... Padahal kan agenda tahunan biasanya gak di bulan-bulan ini. Ini masih Maret loh. Biasanya kan Juni, sebelum kelulusan kelas 12", ucap Raina panjang lebar saat mereka semua berkumpul di kantin.

"Ya udah sih, gak usah cerewet. Tinggal bayar, ngikut, beres".

"Eh Juna, gue gak ngomong sama lo ya?! Gue ngomong sama yang lain", ujar Raina.

"Sama aku aja, sini", Bayu menepuk kursi di sampingnya.

"Ogah!!!", jawab Raina judes.

"Ditolak mentah-mentah acieeeee Mas Bayu", goda Candra.

"Diem lo zomblo".

Candra langsung kalah bicara.

"Sal, perlengkapan yang dibutuhin udah ada semua?", tanya Juna.

"Hm, belom. Ada beberapa yang aku punya, tapi ada juga yang belum punya", jawabnya.

"Acaranya kan udah minggu depan, nanti aku temenin cari perlengkapan ya? Aku gak mau kamu keluar sendiri kayak kemarin".

"Iya. Oh, thanks juga buat kalian yang udah jaga gue kemarin. Gue juga minta maaf kalau itu ngerepotin", ujar Salsa.

"Sebenernya yang jagain lo itu ya pacar lo itu. Gue sama yang lain tidur. Raina sama Dinda juga katanya mau kompresin lo, tapi apa? Malah tidur di sofa. Juna yang ngelakuin sendiri", sahut Bayu.

"Makasih".

"Sama-sama".

Ya, setelah pengumuman kumpul ketua kelas itu, mereka semua mendapat kabar bahwa minggu depan, seluruh siswa kelas sebelas akan mengadakan kemah seperti tahun-tahun sebelumnya. Hanya saja, tahun ini bulannya dimajukan.

--

And, singkat cerita...

Hari itupun tiba. Setelah melewati perjalanan selama beberapa jam, mereka tiba di Puncak. "Anak-anak, kalian pilih tempat yang kalian mau untuk bangun tenda. Dengan syarat, laki-laki di area Utara, dan perempuan di area Selatan. Semua mengelilingi tempat api unggun nanti. Silahkan, bekerja sama".

Salsa, Raina, Karin, dan Anjani mendirikan tenda mereka. Entah kebetulan atau bagaimana, ternyata di samping tenda mereka, ternyata ada tenda Tasya, Laras, Kia, dan Lisa. Sekilas, Salsa menatap Lisa. Lisa tersenyum padanya, lalu Salsa mengalihkan pandangannya. Matanya panas jika terus melihat Lisa.

"Iya, perhatian anak-anak. Sebelum gelap, kalian harus mencari beberapa kayu untuk api unggun nanti. Setiap anak minimal mendapat lima kayu bakar. Kalian bergabung dengan kelompok yang lain. Satu tim terdiri dari gabungan dua kelompok yang ada di samping kalian masing-masing".

"Kita satu tim, Sal", ucap Lisa.

"Bodo amat".

"Ya sudah, sepertinya semua tenda sudah berdiri, sekarang silahkan kalian masuk area hutan. Ikuti papan penunjuk jalan, jangan menyimpang".

Seluruh siswa berjalan menuju area hutan.

"Ekhm ekhmm... Kenapa satu tim sama dia sih? Ewww", biasalah Tasya.

"Apa sih gak jelas", cibir Raina dengan mulut pedasnya.

"Diem lo, gue gak ngomong sama lo. Gue ngomong sama temen lo tuh", Tasya tak terima.

ARJUNA [TERBIT DI GLORIOUS PUBLISHER]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang