Sore ini adalah sore yang cerah, cuaca dingin tidak datang untuk bulan ini, banyak orang yang memanfaatkan keadaan di luar untuk bermain maupun berjalan-jalan ke taman.
Semuanya dapat Lia rasakan ketika melihat tetangganya yang bersenang-senang di halaman rumah mereka. Lia merenggut, Sho Hye tidak pulang hari ini, itu artinya ia tidak akan menikmati keadaan ini dengan baik?
Lia menghembuskan nafasnya lengah, ia melirik jam dinding, waktu sudah menunjuk pukul setengah empat. Lia meringis, ia lupa bahwa ada janji untuk membuatkan Soobin kue.
Tanpa membuang waktu, Lia langsung menuju dapur dan mengambil bahan-bahan membuat kue.
"Kue?" Lia nampak berpikir. "Kue apa yang aku buat ya?"
Sebetulnya Lia sangat mahir dalam membuat kue, saat Soobin memintanya membuat kue dan Lia menjawab kalau ia tidak jago membuat kue maka itu adalah salah satu kebohongan yang ia buat untuk menghindari permintaan Soobin.
"Cupcake?"
Lia berpikir sambil memutar kedua bola matanya ke atas beberapa kali, membuat ekspresinya terlihat lucu.
"Bisalah."
Lia mulai membuat adonan, kemudian ia memasukkan beberapa pewarna yang sudah ia yakini bahwa itu sehat. Adonan yang Lia buat tidak banyak, karena Lia menyimpulkan bahwa Soobin hanya modus menyuruhnya buat kue, jadinya cupcake yang ia buat akan sederhana dan tidak banyak.
Selagi menunggu roti terpanggang, Lia membersihkan bahan dan alat yang sudah ia pakai untuk membuat kue. Agar menghemat waktu, ia juga mencuci piring kotor terlebih dahulu.
Ketika oven sudah berbunyi, Lia memakai sarung tangan dan mengambil roti yang sudah ia panggang. Kemudian ia meletakkan krim warna-warni serta menata toping berbagai macam di atas kue yang telah ia letak di tempat cantik terlebih dahulu.
"Yeayyy jadi," Lia bertepuk tangan, cupcakenya sudah jadi.
Lia kembali menatap jam dinding, kini pukul sudah menunjuk ke angka setengah enam. Dengan langkah cepat Lia menuju kamar dan membersihkan dirinya.
Lia tidak ingin apa yang di ancam Soobin benar-benar terjadi pada dirinya. Maka ia berusaha kuat agar itu tidak akan terjadi.
Setelah semuanya selesai, Lia memasukkan cupcake buatannya ke paperbag. Sebelum pergi, Lia sudah mengunci pintu dan pagar rumah, maka semuanya sudah beres sekarang.
Lia mengenakan sweater berwarna putih senada dengan roknya yang berwarna hitam. Di sepanjang perjalanan, masih banyak orang yang berlalu-lalang di sekitar kompleks rumahnya, cuaca juga masih tidak terlalu gelap, Lia mencoba memantapkan dirinya menuju rumah Soobin.
Sesampainya di tempat tujuan, Lia langsung memencet bel yang tersedia di depan pagar. Rumah Soobin tidak jauh dari rumahnya, hanya berbeda blok, tetapi perumahan mereka sama.
"Siapa?" tanya seseorang dari balik radio suara di samping bel.
"Eoh?" mata Lia mengerjap.
"Ohh lo," orang itu mematikan radionya dan pagar rumah Soobin langsung terbuka.
"Eh?"
Lia masih bingung, maksudnya apa ya?
Tetapi Lia memutuskan untuk masuk, pagarnya saja sudah terbuka, pasti ia diijinkan masuk dong.
"Permisi, ada orang?" tanya Lia.
Rumah Soobin terlihat biasa saja dari luar, tetapi jika dilihat dari dalam sangat luar biasa. Ruangan tamunya memanjang hingga ke pelosok, belum lagi ruang keluarga yang di desain seindah mungkin.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M OK | Choi Soobin [END]
Fanfiction[Privat acak; follow sebelum membaca] Mari kita liat seberapa bisa lo nahan emosi ngebaca ini. ^^ Pernahkan kalian merasakan sakit yang hebat? Pernahkah kalian menduga akan menerima hidup yang kelam? Pernahkah kalian dihadapkan oleh sesuatu yang tid...