41

3.1K 357 73
                                    

Cinta bukan seperti lampu yang bisa dinyala-matikan sesuka hati

-Orange Marmalade

***

"Apa sih bedanya jam dinding sama kamu?"

"Emang apa bedanya?

"Jam dinding ku pasang di dinding, kalau kamu ku pasang di hatiku."

"Hihihi."

"Sayang, aku mau jadi astronot."

"Kenapa mesti astronot?"

"Supaya aku selalu dekat denganmu, kamu kan bintang dihatiku."

"Hehehe."

"Kenapa menara bisa miring?"

"Kenapa rupanya?"

"Karena terpesona dengan senyummu."

"Hahaha."

Lia menghembuskan nafasnya lunglai. Pemandangan yang ia tonton sekarang membuat perutnya mual. Sepasang kekasih yang saling bucin membuat tubuh Lia bergedik ngeri.

Karena tidak ingin memperhatikan lagi, Lia memilih bangkit untuk memesan nasi goreng. Sebelum berangkat sekolah dirinya belum makan apapun sama sekali.

Hari ini guru sedang mengadakan rapat. Seusai ujian sudah dipastikan bahwa mereka memperbincangkan soal siapa yang akan naik kelas dan siapa yang tinggal.

"Mang, pesen nasi goreng pakai telur satu," pesan Lia pada Mamang penjual nasi goreng di salah satu barisan pedagang kantin.

"Minumnya apa neng?"

"Minumnya air putih aja."

"Oke siap. Silakan duduk dulu neng."

Lia mengangguk. Ia duduk di meja paling pinggir agar jauh dari pintu masuk. Ia hanya berjaga-jaga supaya Soobin tidak menemukan dirinya.

Hari ini Lia tidak mengajak Yeji ke kantin bareng karena ia takut akan meninggalkan Yeji seperti hari-hari kemarin. Lia rasa Yeji sedikit sakit hati karena perlakuan Soobin. Karena hal tersebut juga Lia jadi merasa tidak enak hati.

Beberapa menit kemudian nasi goreng Lia selesai. Mamang mengantarkan ke meja Lia dengan kepenuh-hati-hatian.

"Silakan dinikmati."

"Makasih, Mamang."

Mamang mengangkat jari membentuk tanda 'ok'.

Dengan segera Lia melahap nasi gorengnya. Ia harus menghabiskan semua agar cukup sampai malam hari. Dalam hal makan Lia juga harus berhemat.

"ASEK BERI HORMAT KEPADA BOS KITA!!"

"YUHUU EAKK EAAAA."

"SEEHHH."

Suara teriakan tersebut tentu saja datang dari Soobin dkk. Yeonjun memasuki pintu kantin sambil berteriak-teriak diikuti Beomgyu, Taehyun, Kamal, dan yang terakhir barulah Soobin masuk.

Yang membuat kening Lia berkerut adalah saat Soobin memasuki kantin tidak sendirian. Di sebelahnya ada Ryujin.

Ryujin?

Soobin berjalan beriringan bersama Ryujin menuju pedagang sop buah. Mereka memilih meja dekat jendela. Dan yang memesan makanan adalah Beomgyu.

Banyak pasang mata yang memperhatikan mereka. Selain karena suara komat-kamit Yeonjun yang tidak pernah berhenti, tentu saja karena kedekatan Soobin dan Ryujin yang membuat berita meledak di sekolah.

I'M OK | Choi Soobin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang