Percayalah, Tuhan pasti akan kirim seseorang untuk jadi pahlawanmu
***
Sepulang dari berjalan dengan Mark, Lia memilih langsung menyelesaikan kerja sekolah karena ia belum mengerjakan sama sekali. Belakang ini ia disibukkan dengan beberapa urusan yang menurutnya sangat merepotkan, tetapi Lia baru merasa tenang saat berlibur tanpa ada gangguan sama sekali.
Lia membuka buku-buku pelajarannya, ia mulai dari pelajaran bahasa inggris, entah mengapa Lia begitu menyukai pelajaran tersebut sementara teman-temannya begitu membenci bahasa inggris, terutama Yeji.
Setelah selesai, Lia mengambil buku pelajaran matematika. Lia harus terpaksa memutar otak agar bisa menjawab, Lia memang anak yang pintar, tetapi ia tetap manusia juga kan? Kesalahan pasti sering terlakukan.
Lama ia mengerjakan matematika akhirnya selesai juga, sekarang ia mengambil buku kimia dan mulai membaca soal-soalnya.
Drttt
Ponsel Lia bergetar, ia mengambil dan membukanya.
Orang nggak waras:(
Kemana aja lo dari pagi?Lo kira gue nggak tau?
Jangan pikir gue bakal lepasin lo gitu aja ya
Awas lo besok
Lia mengerutkan dahinya bingung, emang kenapa kalau Lia pergi berlibur? Hei, ia hanya pergi jalan-jalan, ia tidak melakukan hal-hal yang tidak layak.
Karena Soobin terus mengiriminya pesan tidak bermutu, Lia memilih untuk mematikan ponselnya. "Ganggu banget sih."
Lia kembali memfokuskan dirinya menjawab soal-soal hingga selesai.
***
Keesokan harinya Lia bangun dengan terlambat, ia merasa badannya sakit semua. "Aduh gimana ini?"
Lia mulai panik lalu segera mandi. Sepuluh menit selesai membersihkan diri dan bersiap-siap, akhirnya Lia turun dari kamarnya menuju ruang tamu.
"Mama, aku udah telat jadi aku bawa bekal aja ya," ujar Lia setengah teriak sambil mengenakan sepatunya.
"Mama!"
Tidak ada sahutan, tumben.
"Mama! Mama dimana?" Lia bangkit berdiri dan mencari Mamanya di dapur. "Mama nggak masak?" tanyanya pada dirinya sendiri ketika melihat kompor dan piring masih bersih semua.
Lia menggigit bibirnya cemas. "Mama!!!" Lia berlari menuju kamar atas dimana tempat Sho Hye tidur.
Tanpa aba-aba Lia langsung membuka pintu tersebut tanpa mengetuk. Nafas Lia tersenggal karena Sho Hye tetap tidak ada. Kalau Mamanya tidak pulang pasti ia akan memberi kabar.
Sebentar, ponsel Lia dari semalam ia matikan, apa mungkin Mamanya sudah memberi pesan? Dengan segera Lia berlari menuju ruang tamu dan mengambil ponselnya di dalam tas.
Ia menghidupkannya dan mengecek pesan. Dahinya berkerut ketika melihat panggilan tak terjawab sepuluh kali dari nomer Mamanya. Juga ada sebuah pesan yang dikirim Mamanya.
Mama
Apa benar anda keluarga dari Ibu Choi Sho Hye? Kalau benar, anda diharapkan menjenguk Ibu anda di rumah sakit Geumdong saat iniRumah sakit? Apa Mamanya sakit?
Dahi Lia berkerut memikirkan hal-hal yang terus terlintas di dalam otaknya. Terlalu lama berpikir membuat Lia merasa dongkol, akhirnya ia memutuskan berganti baju dan mengunjungi Rumah Sakit Geumdong.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M OK | Choi Soobin [END]
Fanfiction[Privat acak; follow sebelum membaca] Mari kita liat seberapa bisa lo nahan emosi ngebaca ini. ^^ Pernahkan kalian merasakan sakit yang hebat? Pernahkah kalian menduga akan menerima hidup yang kelam? Pernahkah kalian dihadapkan oleh sesuatu yang tid...