23

3.7K 481 59
                                    

Setelah perdebatan panjang antara Lia dan Soobin, Pak Shin tiba-tiba saja memanggil Soobin untuk mengambil beberapa kursi di gudang, Lia yang berpikir hal tesebut adalah kesempatan emas, langsung kabur tanpa memikirkan resikonya.

Lia berjalan dengan begitu cepat, jangan sampai Soobin menyusul dan menyuruhnya untuk pergi bersama seperti kejadian kemarin.

Sesampainya di depan gerbang, ada sebuah mobil terparkir tepat di depan halte, dari sini Lia dapat melihat walau jarak sedikit jauh.

Lia menghampiri untuk menunggu bus selanjutnya. Tangannya sudah dingin karena takut Soobin akan menyakitinya lagi.

Lama menunggu bus tetapi tidak kunjung datang, napas Lia tidak beraturan ketika melihat Soobin sudah muncul dari balik gerbang.

Refleks Lia berdiri, dan bersembunyi di belakang mobil.

"Lia!"

Lia menoleh ketika namanya dipanggil, itu bukan suara Soobin, Lia tahu itu.

"Lo kenapa sembunyi di belakang mobil gue?"

Mulut Lia terbuka lebar, karena tidak tahu harus apa, Lia menarik tangan Mark untuk segera memasuki mobilnya.

"Tolongin aku!" Lia menggoncang-goncang tubuh Mark dengan kuat. Ia melirik Soobin dengan takut-takut, mata mereka saling bertubrukan, sekarang Soobin pasti akan menghukumnya.

"Kenapa Lia?" tanya Mark heran melihat ekspresi Lia.

"Jalanin mobilnya!"

Dengan segera Mark menghidupkan mobil, ada apa dengan Lia?

Setelah mobil dijalankan ekspresi Lia masih tetap tegang, hari ini mungkin ia selamat, bagaimana kalau besok? Apa yang akan ia dapatkan lagi di sekolah?

"Lo kenapa sih, Ya?"

Lia menggeleng. "Aku takut, Mark," lagi-lagi Lia harus menangis, ia takut dihina dan dicibir terlalu banyak.

"Kok lo nangis, emang lo kenapa?"

"A-aku nggak tau harus bilang apa, ada orang jahat yang selalu gangguin aku, dia.... jahat banget," ucapnya sambil sesenggukan.

Mark mengerutkan dahinya bingung, ia tetap fokus berkendara, tetapi sesekali melirik Lia yang terus menangis.

"Dia itu siapa?"

"Namanya Choi Soobin, dia selalu ngelakuin apa yang dia suka, nggak ada yang bisa ngelawan dia."

Mark terdiam. "Namanya Soobin?"

"Iya."

Hening.

"Lo nggak usah takut, gue sebenarnya nggak yakin banget dia orangnya gimana, tapi setau gue orang kayak dia itu lebih bagus diturutin."

"Diturutin?" beo Lia.

Mark mengangguk. "Orang yang susah dilawan itu pendiriannya kuat, suka main-main, jadi kalau lo nurutin apa yang dia mau, lama-lama pasti dia bosen karena udah berhasil nakhlukin lo. Tapi kalau lo ngelawan terus, dia bakal makin gencar gangguin lo karena itu yang bikin dia senang."

Lia merenung, kalau benar seperti itu apakah Lia bisa menuruti segala permintaan Soobin yang pasti adalah permintaan gila semua.

"Aku nggak yakin."

"Itusih menurut lo, ini kan cuma pemikiran gue."

Lia kembali merenung, walau pertemuannya dengan Mark masih dua kali, Lia masih tahu betul kalau Mark adalah orang yang pintar, saat kecil Mark sudah mendapat banyak piala karena memenangkan beberapa olimpiade.

I'M OK | Choi Soobin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang