11

4.8K 557 99
                                    

Malam ini adalah malam minggu, Soobin dan keempat temannya memanfaatkan waktu tersebut untuk pergi bermain ke club malam.

Kegiatan mereka di setiap malam minggu adalah clubbing. Menghilangkan rasa lelah dari pikiran mereka, sekalian menjadi hiburan tidak salahkan bagi anak muda sekarang? Tentu saja tidak.

Banyak remaja seusia mereka yang sering datang ke club-club. Jadi jika mereka berdosa, masih banyak juga orang yang lebih berdosa dari mereka.

Musik berdentum keras, membuat semua orang yang mendengarnya ingin langsung menari, ditambah lagi dengan kelap-kelip lampu remang menambah kesan panas.

Tidak sedikit orang tengah bercinta sekarang, malah rata-rata para pengunjung sedang melakukan apa yang tidak seharusnya mereka lakukan.

"Satu botol lagi!" pinta Soobin terlihat memaksa.

"Jangan dikasih lagi!"

"Tau, udah letoy gitu dia."

"Satu botol lagi gue minta!" Soobin mendobrak meja agar mendapat apa yang ia mau.

Pertender di bar itu tidak bisa melakukan apa-apa lagi, dengan segera ia menyerahkan satu botol minuman keras pada Soobin.

"Astaga, dia udah minum lima botol," Yeonjun mengusap wajahnya frustasi.

Soobin meminumnya dengan nikmat, kesadarannya sudah hilang sepenuhnya sekarang.

Ketika seseorang perempuan dengan pakaian begitu terbuka disertai rok yang pendeknya hanya sejengkal mendekati Soobin, Soobin menyambutnya dengan sebuah pelukan.

Yeonjun bersiul, ikut tergiur dengan pemandangan indah yang ia liat. Sedangkan Beomgyu hanya tertawa, sementara Taehyun dan Kamal memutar bola matanya.

Wanita itu dengan beraninya mencium bibir Soobin, tentu saja Soobin membalasnya dengan sensasi yang begitu panas.

Kemudian perempuan itu mengalungkan kedua tangannya di leher Soobin, tak hanya itu, dia juga membusungkan dadanya ke dada Soobin.

Refleks, Soobin merespon dengan melingkarkan satu tangannya ke pinggang seksi wanita itu, sementara tangannya yang lain memegang tengkuk wanita itu dengan kuat.

Soobin melumat dengan liar, ia menekan tengkuk wanita itu untuk memperdalam ciumannya.

"Eh, eh. Eh udah woi!" Yeonjun melerai mereka berdua agar tidak terjadi apa-apa. "Gila lo, panas banget malem ini."

Soobin menghempaskan tangan Yeonjun dari bahunya, lalu kembali menarik tengkuk wanita itu dan melumatnya lagi.

Yeonjun bergedik ngeri. "Gimana nih? Kita biarin atau pisahin?" tanyanya meminta pendapat.

"Biarin aja dah, ntar lo ditonjok kayak kemarin emang mau?"

Taehyun dan Beomgyu mengangguk setuju. "Kita turuti aja kemauan dia. Paling besok nyesel."

Kamai ikut mengangguk, ia tidak ingin mencampuri urusan mereka.

"Oke," Yeonjun kembali menatap mereka berdua yang kini sudah berpindah ke sofa. "Hasrat yang belum tercapai ya gini," Yeonjun menggeleng-gelengkan kepalanya pasrah.

***

Paginya Soobin terbangun dari tempat tidurnya, ketika ia membuka mata, terasa ada yang berbeda. Ini memang bukan kamarnya, tetapi kamar Yeonjun.

"Aduhh kepala gue sakit," Soobin memegang kepalanya, sudah biasa ia merasakan ini setiap bangun di hari minggu.

Soobin bangkit berdiri menuju dapur untuk mengambil minum, ia berjalan dengan sempoyongan.

"Udah bangun lo?"

"Lo liat gimana?!"

Soobin menuang air dingin dan meminumnya, setelah minum, sakit di kepalanya sedikit berkurang.

"Semalam gue nggak ngapa-ngapain kan?" tanya Soobin memastikan, ia memang sudah tau kalau sedang mabuk, ia tidak sadar sedang melakukan apa.

Yeonjun menggoyangkan kakinya santai seolah menimang pertanyaan Soobin.

"Bales, bego! Malah goyang-goyang kaki lo."

Soobin kembali menidurkan tubuhnya di sofa, kepalanya masih terasa pusing walau sedikit.

"Enggak ngapa-ngapain sih, cuma ciuman sama peluk-pelukan aja," jawab Yeonjun. Soobin yang mendengar itu bisa bernafas lega.

"Tapi lo udah ngelakuin ONS juga," lanjut Yeonjun.

Soobin refleks bangkit berdiri sambil melototkan kedua matanya. "Apa lo bilang?"

"ONS! Lo tau ONS kan?"

"ONS lo bilang nggak ngapa-ngapain?" Soobin menarik kerah baju Yeonjun.

ONS adalah One Night Stand, yang artinya satu malam berkesan untuk semua orang yang sedang bercinta.

"Eh santai dong. Itu permintaan lo semalam, jangan salahin gue. Nanti kalau gue larang, lo malah nonjok gue."

"Seharusnya lo lebih berusaha ingetin gue."

"Nggak bisa."

"Kenapa nggak bisa?"

"Gue udah coba tanya ke yang lain, mereka bilang yaudah biarin aja, gue pun nurutin kemauan lo. Lo nggak bisa bilang ini cuma salah gue, karena disini lo juga salah."

Soobin menahan emosinya untuk tidak benar-benar membogem Yeonjun. Ia mencoba menenangkan pikirannya.

Hening.

Soobin menahan napas. "Gimana bisa gue kelepasan?

"Semalam gue udah larang, tapi lo keras kepala terus nyium dia lagi."

Alis Soobin bergelombang, berusaha mengingat kejadian semalam, tetapi ia tetap tidak bisa mengingatnya.

"Jadi?"

"Jadi apanya?"

"Gue ngebawa dia ke kamar?"

"Kalau nggak ke kamar bukan ONS namanya."

Soobin memukul meja dengan keras, ia mengusap wajahnya frustasi. "Yang bener aja!"

Yeonjun tersenyum miring. "Emang bener."

"Dia keluar dari kamar jam berapa?"

"Eum, setau gue jam dua."

Soobin melirik jam dinding yang sudah menunjuk angka sepuluh. "Setidaknya gue nggak ngebobol dia."

"Mungkin," Yeonjun menertawai penyesalan Soobin dengan santai.

"Ya, makanya lain kali lo ingetin gue!!!"

"Gimana mau ingetin kalau keras kepala? Makanya jangan minum sampai enam botol."

Soobin menghela nafas lelah, ia kembali menidurkan tubuhnya di sofa. "Capek! Gue mau tidur."

Walau tidak ingat kejadian semalam, Soobin tau kalau dirinya tidak akan melewati batas untuk melakukan apa yang tidak ingin ia lakukan.

"Jadi ceritanya lo nggak mau makan?" tanya Yeonjun bermaksud menawar. "Gue lagi pengin ke supermarket."

Kepala Soobin terangkat. "Makanlah, beli yang banyak buat gue sebagai permintaan maaf lo."

"Lo nggak ikut?"

"Ngapa juga gue harus ikut? Udah beli sana sebelum gue beneran nonjok lo."

Dengan segera Yeonjun meninggalkan Soobin yang masih dengan pemikirannya. Ia menghidupkan televisi dan membuka siaran kuis pagi.

Tidak jadi tidur, Soobin memilih menonton untuk menghilangkan rasa pusingnya. "Sepanas apa gue semalam?"

***

Si Soobin ngeri yawloh😱 kehidupannya ternyata begini, gue cerein baru tau rasa😠😈

Jangan lupa vote menteman👩

I'M OK | Choi Soobin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang