60 [END]

5.5K 375 76
                                    

Update juga ya😀

Karena ini chap terakhir kerahkan seluruh kemampuan kalian untuk memvote banyak-banyak ya😇

Gue saranin kalian bacanya pasang lagu sedih dan siapin hati mateng-mateng okay?

***

"Apapun ceritanya, lo tetep segalanya, sampai kapanpun itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apapun ceritanya, lo tetep segalanya, sampai kapanpun itu."

***

"Loh.... Soobin?"

Lia menatap Soobin dihadapannya yang sedang terengah-engah entah karena apa.

"Kenapa kamu?"

Setelah napas Soobin terkendali, ia menegakkan tubuhnya sambil menatap Lia pilu.

"Kenapa?" tanya Lia lagi merasa tak enak.

Tanpa menjawab Soobin langsung menerjang Lia dengan pelukan.

"Maaf," cicit Soobin yang masih bisa di dengar siapa saja, bahkan semut sekalipun.

"Maaf kenapa?"

Kepala Soobin menggeleng, ia sibuk menghirup ceruk leher Lia yang begitu harum.

Lia yang mulai risih malah meringis. Ia berusaha menjauhkan tubuh Soobin. "Aku mau kerja lagi, Soobin. Sana pulang! Kamu ngapain coba malem-malem gini kesini."

Bukannya menjauh, Soobin semakin mengeratkan pelukannya. Lia memutar bola matanya malas dan membiarkan Soobin melakukan semaunya.

Terserah.

Beberapa menit kemudian Soobin melonggarkan pelukan mereka lalu akhirnya terlepas.

Tetapi tak sampai disitu, Soobin terus menatap Lia intens.

Lia menggarut pelipisnya bingung. "Kenapa, sih? Astaga."

Lia menuruti alur Soobin, ia pun hanya ikut menatapi Soobin.

Lia merasa ada yang aneh, wajah Soobin sepertinya semakin dekat dengan wajahnya.

Dada Lia bergejolak, napas Soobin bahkan sudah bisa ia rasakan. Hingga sampai hidung mereka bersentuhan, Lia sudah tak tahan, tubuhnya tiba-tiba gemetar.

Sampai bibir mereka akhirnya bersentuhan. Soobin melumat bibirnya dengan lembut. Darah Lia berdesir. Entah kenapa ia merasa Soobin sedang tidak baik-baik saja, oleh sebab itu Lia tidak mau merusak suasana ini.

Mata Lia tertutup, ia membiarkan Soobin beraksi. Tangan Soobin sudah terpaut di pinggang Lia sedangkan tangan Lia sudah ia kalungkan di leher Soobin. Mereka sama-sama mengikuti alur. Lia pun tak segan untuk membalas lumatan bibir Soobin.

Setidaknya untuk satu malam itu saja.

***

"Itu! Lolipopnya jangan lupa!"

I'M OK | Choi Soobin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang