58

3.6K 360 51
                                    

Vote terlebih dahulu⚠

HAPPY READING😀

***

"Gue istimewa pun tetap aja pasangannya itu lo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue istimewa pun tetap aja pasangannya itu lo."

***

Barang demi barang sudah dikemas dan dibawa pulang, tinggal beberapa barang ringan yang tersisa di atas nakas seperti bontot, botol minum atau buku-buku, sedangkan baju sudah dibawa.

Lia mengambil vas bunga di dekat jendela lalu memasukkannya ke dalam tas.

Srett

"Udah semua?" tanya Soobin sambil mengunyah ciki yang baru ia beli.

Lia mengangguk. "Udah."

Soobin manggut-manggut, baru saja ia ingin memasukkan beberapa lays ke dalam mulutnya lagi, tetapi sudah ditahan Lia.

"Kamu tuh baru sembuh ya, kenapa langsung makan ciki?" sarkas Lia dengan tatapan tajam.

Soobin nyengir. "Laper gue elah."

"Laper ya makan nasi, atau nggak ya makan roti."

"Enggak enak ah."

Lia semakin menajamkan tatapannya, Soobin jadi kikuk terus ditatap seperti itu.

"I-iya dah, ngalah gue. Nih laysnya lo buang aja," Soobin menyerahkan lays nikmatnya dengan tidak rela, Lia menerimanya dengan senang. Daripada dibuang bagus untuknya saja.

Soobin berjalan menuju sofa lalu mendudukinya. Ia menelisik mantan ruang inapnya itu. Lama ia diam menunggu Lia siap dengan beres-beres. Padahal itu semua barang Soobin, mau saja Lia mengemasinya.

Tak berapa lama Lia sudah berjalan menghampirinya. "Angkat!"

Dengan sigap Soobin bangun dan mengangkat tas berisi barang-barang.

Mereka sama-sama keluar dari ruang inap menuju mobil Shin Ryi.

"Ya," panggil Soobin.

Lia menoleh. "Apa?"

"Eum... ---jawaban kemaren apa?"

"Jawaban apa?"

"Ck, yang kemaren loh. Masa lo lupa sih."

Lia membuang muka, bagaimana bisa Lia melupakan hal tersebut, tentu saja Lia mengingatnya. Bahkan sangat mengingat.

"Woy!"

Lia tersentak. "Hah?"

"Gimana?"

"Apanya?"

"Itu."

I'M OK | Choi Soobin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang