Perasaan itu bukan rekaan, jadi jangan sok bikin love scenario di depan aku
***
Lia menggulung rambut basah yang baru ia keramas dengan handuk, ia merasa lebih segar dari sebelumnya. Setelah selesai, Lia keluar dari kamar mandi dan berjalan menuju cermin. Lama ia menatapi wajahnya sendiri, ada sedikit rasa murung ketika mengingat berbagai kejadian yang sudah dan akan ia terima nantinya.
Lia mundur untuk merebahkan dirinya di kasur, ia menatap langit-langit kamarnya yang berwarna putih. Pikiran kosong, begitu banyak yang ia inginkan saat ini, tetapi semua seakan sulit untuk digapai.
Beberapa menit termenung, Lia kembali bangkit dan menuju meja belajarnya, ia mencoba merilekskan dirinya dengan belajar.
Tetapi otaknya tidak sepemikiran dengan hatinya sekarang, ia merasa bosan dan tidak tahu harus melakukan apa. Ia pun kembali membaringkan tubuhnya di kasur dan menutup matanya.
Drtttt
Lia merasakan ponselnya bergetar, sebelumnya ia memang meletakkan ponselnya di samping bantal.
Orang nggak waras:(
Oi! Ke rumah gue sekarang atau gue cium lagi besok?P
P
P
P
PBales sayang
P
P
PMinta dicium lo emang💋
Apasih
Ke rumah gue sekarang
Buat apa?
Buat nyium lo💋
Read
Elah di read doang, bales dongg
Read
Kalo lo nggak dateng sekarang, gue bakal bikin lo nyesel besok
Gue tunggu
Read
Lia melempar ponselnya kesal, baru saja ia mencoba melupakan segalanya, tetapi biang masalah yang menghancurkan hari-harinya datang sendiri menghampiri dirinya.
Lia mengusap dadanya sabar, ia harus menghadapi semua ini kalau tidak mau disakiti lagi. Ia bangkit berdiri dan mulai mengganti pakaiannya. "Semuanya akan baik-baik aja Lia, harus percaya."
***
"Nah! Pinter juga lo mau nurutin apa kata gue," Soobin tersenyum kemenangan ketika melihat kehadiran Lia.
"Berisik! Kamu nyuruh aku kesini buat apa?"
"Buat nyium lo," Soobin berjalan mendekati Lia dan mengambil paperbag yang dipegang Lia. "Apa nih?"
Lia melirik Soobin yang sedang membuka paperbagnya. "Kue."
"Wahhh lo bikinin gue kue? Padahal gue cuma nyuruh lo dateng aja, tapi lo malah repot-repot bikin gue kue sebelum pergi, pantes lo agak lama nyampe, ternyata ini sebabnya. Tapi nggak apa-apa deh, gue malah senang. Makasih ya calon pacar."
Lia menatap Soobin malas. "Ini Mama yang nitipin untuk Tante Shin Ryi, nggak usah besar kepala!"
"Halah alasan, padahal kan tujuan awalnya emang untuk gue."
"Terserah!"
Lia memilih duduk di sofa dan mengabaikan keberadaan Soobin. Ia memperhatikan seluruh sudut rumah Soobin, rumahnya berwarna putih cerah dan tidak ada debu sejauh mata Lia memandang. Kemarin saat Lia mengantar kue ke rumah Soobin, ia tidak terlalu peduli dengan keadaan rumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M OK | Choi Soobin [END]
Fanfiction[Privat acak; follow sebelum membaca] Mari kita liat seberapa bisa lo nahan emosi ngebaca ini. ^^ Pernahkan kalian merasakan sakit yang hebat? Pernahkah kalian menduga akan menerima hidup yang kelam? Pernahkah kalian dihadapkan oleh sesuatu yang tid...