Gelak tawa nyaring sang pemilik unit menggema di tengah cerita Hyungwon. Lelaki bertubuh tinggi ini bercerita dan berekspresi sangat baik. Kerutan sebal tercetak menghiasi dahi si pendongeng, ia kesal karna ceritanya terpotong oleh tawa Wonho.
Terlalu menghayati tiap bait cerita, Wonho otomatis ikut membayangkan bagaimana nasib Hyungwon jika di benar benar di gangbang oleh wanita wanita itu, “Tunggu, kau benar benar di gangbang setelahnya?”
Hela nafas berat Hyungwon yang Wonho dapat. Jawabannya, Hyungwon tidak di gangbang oleh segerombol wanita sosialita tersebut. Hanya saja ia dijadikan barang arisan.
Jadi, masing masing dari mereka sudah menuliskan nama di secarik kertas yang nantinya akan di undi untuk mendapatkan hadiah berupa si daun muda pelipur lara.
Dan daun muda beruntung yang terpilih malam ini adalah Chae Hyungwon. Terkejut, sudah barang tentu. Tapi Hyungwon tidak perlu mengkhawatirkan apapun, karna perjanjian dalam arisan tersebut sudah tertulis bahwa kedua belah pihak dilarang berhubungan seks.
Salah satu wanita sosialita pemenang arisan akan mendapatkan Hyungwon sebagai hadiah, si pemenang berhak berkencan dengan Hyungwon selama seminggu. Lantas akhirnya Hyungwon jatuh ditangan Lee Wonhee.
Wanita berkulit seputih salju dan berparas cantik, usianya nyaris seumuran dengan bibinya. Karna Hyungwon sedang terhimpit masalah keuangan, ia akhirnya menurut saja saat diajak pulang ke rumah Wonhee.Lee Wonhee adalah wanita yang baik, ia menyayangi Hyungwon seperti menyayangi mendiang suaminya sendiri. Dia menyandang status seorang janda saat dua anak kembar tampannya berusia sembilan tahun. Wonhee akan mengabulkan apa saja permintaan Hyungwon, baju, sepatu, uang, apapun akan Wonhee berikan asal sang janda cantik itu sanggup.
Tapi sebagai gantinya, Hyungwon harus menuruti semua perkataan Wonhee. Misal mengajak berkencan, menemaninya makan, memberikan pelukan dan ciuman. Hubungan dan tingkah mereka berdua selayaknya pasangan kekasih dimabuk asmara.
Hingga tak terasa waktu seminggu bersama Hyungwon sudah habis. Sayangnya Wonhee terlanjur nyaman bersama Hyungwon. Kemudian wanita itu memutuskan untuk membeli Hyungwon pada Miss Dior. Dari hasil pembelian dirinya, ia mendapat 75% bagian dari keseluruhan uang dan Miss Dior mendapat 25% saja.
Karna sudah terbebas dari kontrak, maka Wonhee bisa memakai Hyungwon sesuka hati. Sampai suatu hari Wonhee mengajak Hyungwon untuk bercinta. Si daun muda tentu tidak bisa menyembunyikan rasa terkejutnya, ini pengalaman bercinta pertamanya. Dan pengalaman pertama ia lakukan bukan dengan orang yang ia cinta.
“Oh my god, jadi kau ini –maaf mengatakannya- semacam pelacur?” sela Wonho terkejut. Ia agak sungkan juga bertanya, takut menyinggung perasaan Hyungwon.
Hyungwon mengagguk, “Bisa dibilang begitu, tapi aku hanya melayani Wonhee karna dia yang memeliharaku” sama sekali tak nampak ekspresi tersinggung atas pernyataan Wonho.
“Bagaimana rasanya bercinta? Kau pakai pengaman kan?” lelaki yang lebih tua tiba tiba antusias. Pasalnya selama 22 tahun hidup, Wonho belum pernah tau rasanya bercinta. Ia pikir dengan mendengar pengalaman Hyungwon, pengetahuannya soal bercinta dapat makin bertambah.
“Tidak buruk. Wonhee cantik, tubuhnya juga bagus aku jadi tidak merasa dirugikan, dan dia membayarku mahal setelah kami bercinta. Sejak saat itu aku selalu membawa pengaman di dompetku, jadi tidak perlu khawatir” jelas Hyungwon disertai senyuman, pengalaman pertama memang tidak pernah terlupakan.
Hubungan Wonhee dan Hyungwon bertahan selama dua tahun tanpa ketahuan siapapun. Wonhee memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan Hyungwon karena mendiang suami wanita itu datang ke mimpinya dan menyuruhnya berhenti bermain main dengan Hyungwon.
Hyungwon tidak keberatan, toh sebenarnya dia hanya butuh uang si janda kaya raya tersebut. Menjadi peliharaan wanita sosialita kesepian adalah pekerjaan menyenangkan menurutnya, jadi ia kembali menghubungi Miss Dior untuk mendapat majikan baru yang mau memeliharanya.
Wajah Hyungwon itu tampan, jadi tidak butuh waktu lama untuk ia mendapat majikan. Jika Wonhee adalah janda, maka majikan Hyungwon yang baru adalah istri dari kepala polisi.
Sebut saja Yeojoo, usianya lebih tua dari Wonhee, dan dia punya satu anak perempuan. Pekerjaan sang suami sebagai kepala polisi membuat Yeojoo seringkali kesepian. Ia tentu butuh seseorang untuk mengisi kekosongan tersebut.
Seperti yang dilakukan Hyungwon pada Wonhee, ia juga bercinta dengan majikan barunya. Bisa dibilang Yeojoo adalah penjamin sebagian hidp Hyungwon saat itu. Yeojoo membayar sewa flatnya hingga si bibi berambut keriting menendangnya keluar, memberi uang jajan dan mengabulkan segala permintaan Hyungwon.
Namun hubungan keduanya hanya bertahan enam bulan, karna sang suami sudah mulai curiga kalau Yeojoo sedang bermain api dibelakangnya. Wanita itu menyayangi Hyungwon tentu saja, lalu ia lebih memilih mengakhiri hubungan terlarang ini dari pada Hyungwon habis ditangan suaminya.
“Oh jadi dari sana kau mendapatkan baju dan sepatu bermerk?” Kepala si pendengar mengangguk paham, “Sejujurnya aku sempat bingung saat mengemasi barangmu tadi, bagaimana bisa kau punya sepatu mahal tapi tidak sanggup membayar sewa flat?” Wonho jadi banyak berekspresi terkejut mendengar cerita Hyungwon, ternyata cerita seperti itu memang benar adanya, bukan hanya sekekdar drama di televisi.
“Tapat sekali” Hyungwon menjetikkan jari, sebelum menekuk bibirnya ke bawah, “Tapi untuk sekarang aku agak takut untuk mencari majikan baru, aku takut ketahuan. Ini sudah tiga bulan sejak aku putus dengan Yeojoo, makanya tidak ada uang yang mengalir ke rekeningku” lanjut Hyungwon sedih.
Bukannya ikut bersedih mendengar cerita Hyungwon, Wonho malah tertawa lagi. Hyungwon sampai tidak bisa menghitung lagi berapa kali lelaki bertubuh kekar ini tertawa dalam kurun waktu 12 jam.
“Ternyata kau memang peliharaan, pantas saja aku begitu ingin memeliharamu saat kau menangis tadi siang” tangan Wonho terjulur mengusak sekilas rambut Hyungwon, “Kau bisa jadi peliharaanku kalau kau mau” tawarnya serius. Tatapan mereka saling beradu, menusuk telak pada iris masing masing.
Tepat sepuluh detik berlalu, Hyungwon memutus kontak mata duluan, “Aku hanya mau pada wanita sosialita yang punya uang banyak” tolak si jangkung sombong.
“Aku juga punya uang banyak” Wonho merentangkan kedua tangan, seolah menekankan bahwa uangnya benar benar banyak. Hyungwon hanya menanggapi dengan seringai tipis.
“Hey, sekarang jawab aku dari mana kau mendapatkan uang sebanyak itu?” Hyungwon memaksa, ia sudah kepalang penasaran setengah mati sejak tadi.
Wonho hanya mengulas senyum, “Kau perlu tau sesuatu. Aku punya penyakit narcolepsy, besok akan ku ceritakan, karna aku merasa penyakitku akan segera kambuh. Sampai jumpa” Lelaki berbahu lebar itu beranjak tanpa persetujuan Hyungwon, langkah tergesanya membuat Hyungwon heran.
“Wonho, kau baik kan?” tanya Hyungwon khawatir, mata bulatnya mengikuti kemana Wonho pergi. Hingga tubuh si objek mulai terhuyung tanpa kendali, “Astaga Wonho!” Hyungwon memekik terkejut kala melihat tubuh Wonho limbung begitu saja di sofa.
TBC
Saya usahain bisa apdet tiap hari minggu yak, jadi mohon dukungannya 🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
7621 | MONSTA X hyungwonho
Fanfiction[COMPLETED] wonho si pengidap narcolepsy memutuskan untuk memungut seseorang yang sedang menangis tersedu sedu di bilik mesin ATM.