Level 11

2.5K 391 30
                                    

Lelaki berbibir tebal itu hanya berdiam diri di kamar, matanya terbuka lebar meskipun ia sedang berpura pura tidur untuk mengelabui Wonho yang sibuk membuat kegaduhan di depan pintu. Telinga Hyungwon mendengar semua perkataan Wonho, sayang sekali ia terlalu malas memberi tanggapan.

Wonho sudah membuatnya kesal hari ini, moodnya berubah jadi buruk. Padahal kecebong kecebong tadi lucu, tidak kalah lucu dengan Dodo dan Dongju. Tapi sup ayam buatan sang tuan rumah kelihatan menggoda untuk dicicipi.

Setelah berjibaku dengan pikirannya sendiri, Hyungwon memutuskan untuk keluar kamar, toh Wonho juga sudah berangkat. Semerbak aroma rempah sup ayam seketika menusuk hidung, tanpa membuang waktu Hyungwon segera berlari ke meja makan dan menghabiskan sepanci sup ayam hingga tak bersisa.

Ritual setelah makan adalah merokok. Kedua kaki Hyungwon sudah naik ke kursi, serta merta tangannya terjulur meraih sebungkus rokok yang selalu Wonho tinggalkan saat berangkat kuliah.

Selama ini Wonho memang jarang merokok di kampus, karna larangan merokok tertulis besar besar pada seluruh penjuru fakultasnya. Mahasiswa kedokteran punya kebijakan sendiri untuk tidak merokok, maka dari itu Wonho selalu meninggalkan rokok di meja.

Hyungwon menyalakan batang pertamanya, menghisap dan mengeluarkan asap putih melayang menambah polusi udara. Ia terus melakukannya berulang ulang hingga batang kedua. Baiklah, dua batang rokok ia rasa cukup sebelum kembali ke kamar mengerjakan tugas akhir.

...

Tepat pukul dua Wonho kembali menginjakkan kaki di unitnya, menenteng dua kotak pizza di tangan kiri dan sebuah papan skate board di tangan kanan. Jika sedang tidak ada praktikum diluar Wonho lebih memilih ke kampus menggunakan skate board dari pada mobil.

Lagi pula jarak dari kampus menuju apartemennya juga relatif dekat. Selain itu Wonho juga mengizinkan Hyungwon untuk memakai mobilnya kemanapun saat sedang tidak dipakai.

Wonho melangkah ke dalam, meletakkan pizza di atas meja. Sekilas ia tersenyum, karna mendpaati panci sup buatannya sudah dalam keadaan kosong dan sekarang tergeletak di tempat cuci piring.

Wonho bersyukur Hyungwon sudah memakannya.Pandangannya beralih pada bungkus rokok, isi di dalamnya juga berkurang dua batang. Lihat kan? Hyungwon tidak benar benar marah padanya.

Tanpa di duga ternyata Hyungwon keluar dari kamar mandi, berbau wangi sabun dan berbalut pakaian santai. Merasa tidak pernah ada masalah sebelumnya, Wonho tersenyum menyapa Hyungwon.

"Kau suka supnya?" sapaan berentuk kalimat tanya terlontar dari bibir Wonho, tak lupa dengan senyuman pertanda puas karna sup buatannya sudah habis tak bersisa. Demi Tuhan Wonho sama sekali tidak bermaksud menyindir.

Mendengarnya Hyungwon kelihatan salah tingkah, "Sup apa?" akhirnya pertanyaan bodoh bernada itu terlontar sebagai tameng, "Jangan memaksaku makan, aku tidak lapar!" imbuhnya galak.

Wonho terkekeh sebentar menyaksikan tingkah Hyungwon yang menurutnya tsundere, tentu saja ia tidak lapar karna tadi sudah menghabiskan sepanci sup ayam.

"Sup ayam buatanku. Kau sudah memakannya kan?" tanya Wonho seraya menggulung lengan kemejanya sebatas siku, bersiap memberi makan Dodo dan Dongju.

"Tidak! aku tidak memakan apapun sejak tadi" bantah Hyungwon mengelak.

Sudah ketahuan masih saja mengelak, tipikal Chae Hyungwon sekali. Wonho mengambil nafas panjang, ia harus membuat konflik ini selesai secepatnya.

"Memangnya siapa lagi yang menghabiskan sup ayam di atas meja?" Pertanyaan Wonho menyiratkan sarkasme, agar Hyungwon tidak bisa menyangkal.

7621 |  MONSTA X hyungwonhoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang