Adegan saling tatap berlangsung cukup dramatis, walau hanya terjadi beberapa detik saja. Yang lebih tua mengajak berbincang sebentar. Sampai si lelaki asing ini mengatakan kebenaran mengejutkan untuk Wonho. Beliau adalah ayahnya, ayah biologis Shin Wonho.
Bibir Wonho kelu, kala itu ia tidak bisa berkata apapun, meski raut wajahnya jelas terkejut. Sang ayah memeluk Wonho tanpa aba aba, menenggelamkan tubuh Wonho pada pelukan hangatnya. Pelukan seorang ayah yang selama ini tidak pernah Wonho rasakan.
Merasa cukup berbasa basi, sang ayah segera saja mengutarakan maksud kedatangannya kemari. Beliau hendak membawa Wonho pergi dari sini dan memberikan kehidupan yang layak sebagai penebusan dosa karna telah menelantarkan sang anak beserta ibunya.
Wonho tidak mungkin menolak, toh disini dia tidak punya apapun, termasuk uang. Jujur saja perut Wonho belum terisi apapun sejak kemarin, dia kelaparan.
Itulah sebabnya mengapa ia langsung menolong Hyungwon saat lelaki itu bilang perutnya lapar, karna Wonho tau persis bagaimana rasanya kelaparan.
Sesampainya di kota, sang ayah tidak langsung membawa Wonho ke rumah, sebab sang ayah sudah beristri dan punya dua orang anak dari hasil pernikahannya.
Jadi beliau membelikan apartemen ini untuk tempat tinggal Wonho, memenuhi segala kebutuhan dan keinginannya asal merahasiakan hal ini.
Kebetulan sang ayah juga sedang berada di puncak tertinggi karirnya, pria paruh baya itu tidak ingin terkena skandal karna punya anak hasil hubungan gelap.
Sekali lagi Wonho tidak masalah, diberi tempat tinggal dan makan saja ia sudah bersyukur, lagi pula Wonho sudah beranjak remaja, ia bisa mengurus diri sendiri.
Tiap akhir pekan sang ayah akan datang untuk menginap, melakukan kegiatan seru khas lelaki. Bermain bola di lapangan, belajar bermain golf, membeli baju dan belajar menyetir mobil sudah pernah mereka lakukan.
Ayahnya memang benar benar menyayangi Wonho, namun sayang hubungan keduanya tidak bisa diungkap ke publik. Semenjak Wonho masuk ke universitas, ayahnya jarang berkunjung ke apartemen karna sibuk, Wonho cukup pengertian dengan pekerjaan ayahnya. Toh beliau bekerja juga untuk menghidupi Wonho.
Suara perut Hyungwon menyela cerita, lelaki menggemaskan itu memamerkan cengiran tak berdosa.
Sudah tiga jam berlalu sejak Hyungwon makan selembar roti gandum, dan itu sama sekali tidak membuatnya kenyang. Hyungwon ingin makan omurice, untungnya Wonho langsung setuju. Si jangkung pergi ke dapur duluan, selagi si tuan rumah mengganti baju
“Jadi apa sebenarnya pekerjaan ayahmu?” tanya Hyungwon disela kunyahan omurice hangat karyanya bersama Wonho.
Wonho hanya menatap Hyungwon lalu tersenyum tipis, dan Hyungwon tau benar apa maksudnya. Lelaki ini tidak ingin memberitau. Dalam hati ia menerka nerka, sampai kapan Wonho akan merahasiakan identitasnya?
KAMU SEDANG MEMBACA
7621 | MONSTA X hyungwonho
Fanfiction[COMPLETED] wonho si pengidap narcolepsy memutuskan untuk memungut seseorang yang sedang menangis tersedu sedu di bilik mesin ATM.