Level 18

2K 333 24
                                    

Hyungwon sudah bergulung gulung di ranjang king size Minhyuk, dan Minhyuk sendiri baru saja selesai mandi. Mereka berdua sedang menunggu kehadiran Kihyun.

Lelaki terpendek diantara mereka bertiga itu berjanji akan datang sebelum makan malam, sedangkan sekarang sudah sepuluh menit sebelum jam makan malam.

Sesi berbagi cerita tidak akan bisa segera mulai jika anggotanya belum lengkap bertiga. Harusnya Kihyun berangkat bersama mereka tadi sore, namun deringan ponsel -yang sepertinya penting- membuatnya mengemasi barang barang secepat kilat dan berlari keluar perpustakaan. Bahkan tanpa sempat menjelaskan alasannya.

Kaki pendek Kihyun berlari secepat yang ia bisa. Hingga sekitar dua puluh menit berlalu, akhirnya lelaki itu sampai ditempat tujuan. Tujuannya tidak lain adalah cafe tempatnya bekerja.

Tadi salah seorang teman kerjanya menelpon, mengatakan bahwa ada seseorang sedang menunggunya di cafe. Kihyun memang agak sensitif dengan kata 'ada seseorang yang menunggunya'. Kihyun berharap seseorang itu adalah sang ibu.

Ibunya yang telah pergi dari rumah sejak tujuh tahun lalu, selama ini ia memang hanya hidup bertiga bersama ayah dan kakak laki lakinya.

Meskipun begitu sang ibu juga pernah beberapa kali menelpon, bertanya mengenai keadaannya, kegiatannya, akademiknya, pergaulannya, dan juga sang kakak, tanpa bertanya keadaan sang ayah.

Nomor ponsel beliau acap kali berbeda beda saat menelpon, membuat Kihyun tidak bisa melacak keberadaan wanita yang melahirkannya itu. Kihyun tidak pernah menyerah untuk mencari dan menunggu ibunya kembali padanya, pada keluarganya.

Sebuah lonceng berukuran sedang sengaja dipasang pada pucuk pintu cafe. Benda tersebut berbunyi nyaring saat Kihyun mendorong kelewat semangat pintu tempatnya bekerja. Kedua tangan Kihyun bertumpu pada lutut, nafasnya tersengal karna kelelahan berlari.

Setelah beberapa detik mengumpulkan tenaga kembali, ia berjalan menuju kasir. Cafe sedang lengang karna jam makan siang sudah lewat tiga jam lalu. Alis Kihyun bertaut saat tak mendapati siapapun berdiri dibalik mesin kasir.

"Oh Kak Kihyun, ada apa kemari? Bukannya hari ini kau libur?" sapa seorang lelaki imut yang ternyata sedang berjongkok membereskan display makanan.

"Hai Seokwon" Kihyun balas menyapa lelaki imut yang menjadi pegawai termuda di cafe ini, Lee Seokwon, "Iya aku kesini karna tadi Gunhee menelpon, dia bilang ada seseorang yang mencariku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hai Seokwon" Kihyun balas menyapa lelaki imut yang menjadi pegawai termuda di cafe ini, Lee Seokwon, "Iya aku kesini karna tadi Gunhee menelpon, dia bilang ada seseorang yang mencariku. Dimana dia sekarang?" lanjut Kihyun tidak sabar.

Seokwon menjentikkan jari seakan mengingat sesuatu, "Ah iya memang ada yang mencarimu, sepertinya dia sedang di toi-" Hyungseob tidak melanjutkan kalimatnya.

"Hai Kihyun" suara seseorang menginterupsi paercakapan Kihyun dan Seokwon.

Kihyun berbalik mencari sumber suara. Irisnya menemukan seorang lelaki bertubuh tinggi besar dengan kemeja biru bergaris, wajahnya tertutupi oleh masker dan topi baseball.

7621 |  MONSTA X hyungwonhoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang