"Paman dimana Bibi Sakura?"Tanya Kirio untuk kesekian kalinya. Karena untuk kesekian kalinya, Pamannya kembali bungkam dan tidak menjawab pertanyaannya.
Sasuke menunjuk piring Kirio yang tidak tersentuh, "Makan makananmu dan jangan berbicara selama sedang makan."
Bibir Kirio mengerucut pelan, kemudian pipinya menggembung pelan. "Kenapa aku diberikan wajah seperti itu?"Sasuke melirik Kirio tersinggung.
Kirio memasang wajah sedihnya, "Aku ingin disuapi bibi Sakura."jelas Kirio.
"Bibi Sakura tidak bisa datang hari ini. Dia juga punya rumah sendiri."
"Kenapa bibi Sakura tidak tinggal disini saja?"
Sasuke tersedak.
Tersedak angin yang sedang dihirupnya.
Ia tersenyum, "Karena rumah paman bukan rumah bibi Sakura."
Kirio mengangguk mengerti. Padahal ia sangat ingin disuapi oleh Sakura. Perlahan ia memasukan sesendok nasi dalam mulutnya.
"Mau Paman suapi?"Tawar Sasuke. Kirio menaikan kedua bahunya dan mengubahnya dengan pelan.
"Kupikir paman bilang tidak boleh bicara."
Oke kesabaran Sasuke sedang di uji.
...
Kirio mengintip Sasuke bolak-balik dari celah kecil di pintu kamar pamannya.
"Aku tidak bisa Sakura."
"..."
"Anak itu terus mencarimu."
"..."
"Kau bisa menyerahkannya pada siapa saja urusan itu."
"..."
"Aku akan menyuruh Suigetsu mengurusnya. Cepat angkat pantatmu kemari."
"..."
"Aku minta maaf kalau keponakanku sama manjanya seperti aku."
"..."
"Sebenarnya apa yang sedang kau lakukan?"
"..."
"Sakura!"
"Sial, dimatikan."Sasuke melempar ponselnya keatas kasur.
Kirio menatap sedih pamannya. Dia telah merepotkan banyak orang. Ia berlari dengan cepat menuju kamarnya sementara berada disini.
Kirio menangis sesenggukan dibalik selimut.
Perlahan ia mengambil iPad miliknya, mencoba menelepon video kedua orang tuanya. Pada dering kedua telepon itu diangkat. Wajah papanya tertampil besar memenuhi layar. Kirio memajukan bibirnya dengan mata bergelimang air.
"Apa yang paman Sasuke lakukan padamu?"Tanya Itachi keras. Kirio tambah sedih menahan tangisnya. Bibirnya semakin maju dan wajahnya semakin merah.
"Paman Sasuke memarahi Bibi Sakura. Kirio sedih."Jawab Kirio.
Itachi mengerutkan keningnya. Anaknya menelepon dirinya ditengah rapat dengan wajah yang sangat sedih, mata banjir dengan air mata hanya untuk memberitahu Sasuke memarahi orang.
"Terakhir kali papa cek, kau masih belum punya Bibi dari Sasuke. Siapa Bibi ini, Kirio?"
Bibir Kirio masih maju, dia berusaha menjelaskan siapa itu Sakura pada papanya. Itachi menyimak dengan seksama.
"Papa akan menelepon Paman Sasuke agar berlaku baik pada Bibi Sakura."Ujar Itachi. Sedetik kemudian wajah Kirio berubah sumringah. Ia tertawa dengan senang. Mencium layar iPad nya.
Kirio melanjutkan bicaranya, "Apa nanti kita bisa membawa Bibi Sakura tinggal bersama kita? Karena sepertinya Paman Sasuke tidak ingin membawa Bibi Sakura tinggal dengannya."
"Kau ingin Bibi Sakura jadi pengurus mu?"Tanya Itachi.
Kirio mengangguk dengan senang, "Ayah akan coba bicara lagi dengan pamanmu."
"I Miss you papah."
Itachi tersenyum menatap jagoannya.
...
Selang beberapa menit setelah Kirio mematikan telepon video dengan papanya Sasuke muncul dengan kesal memasuki kamar.
Dengan kesal Sasuke menunjukan screenshot wajah Kirio ketika tadi menelepon Itachi. "Apa maksud bibir maju dan mata berair ini?"Tanya Sasuke menuduh.
Kirio menatap Sasuke polos, "Aku mengadukanmu ke papah karena paman memarahi Bibi Sakura."
Sasuke melipat kedua lengannya. "Oh, seseorang sedang mengaku disini."
"Aku mau Bibi Sakura menjadi penjagaku."
Sasuke tertawa dengan sinis, "Sakura tidak untuk kau monopoli sendiri anak kecil. Dia manajerku."
Kirio menatap Sasuke kesal. "AKU AKAN MENELEPON GRANDMA!"Teriaknya kesal.
Sasuke menyeritkan keningnya. Apa yang Kirio berusaha lakukan disini?
...
Sakura berusaha menahan tawanya. Hatinya terasa hangat dan mati-matian tidak mencubit pipi Kirio yang sedang tertidur di belakangnya. Sasuke berdiri dengan kesal di depannya, sedang sakura duduk di pinggir kasur sembari menatap screenshot wajah Kirio yang sedang menelepon ayahnya. Sasuke mengatakan bahwa Kirio mengadukannya karena sepertinya Kirio mengintip ia ketika Sasuke sedang menelepon Sakura tadi.
"Bukankah dia sangat lucu?"Sakura menunjukkan wajah Kirio kembali pada Sasuke.
Sasuke mendecih. Satu hal yang ia tidak suka ketika semua orang pasti akan mengatakan bahwa Kirio mirip dengan dirinya sewaktu kecil. Sasuke menyangkal keras hal itu.
"Lihat pipinya yang menggembung, lihat bibir kecilnya. Astaga, mata hitamnya. Wajah tampannya yang bersedih. Apa kau lihat Sasuke?"
"..."
"Lihat rambutnya juga, sangat lucu disini. Aw... Kirio."Sakura langsung memeluk Kirio yang sedang tidur.
"Aku harap anakku nanti mirip sepertinya. Mata hitam yang bulat, pipi yang gendut, bibir yang kecil, dan rambut hitam yang sangat indah. Dia akan sangat tampan ketika besar nanti, akan banyak hati yang patah karenanya."
Kirio yang dipuji, dan wajah Sasuke yang memerah. Kembali teringat bahwa ia mirip seperti Kirio dulu.
"Kau tidak akan mendapatkan anak seperti Kirio kalau tidak menikah dengan salah satu Uchiha, Sakura."
Sakura terdiam melirik Sasuke.
"Mata hitam dan rambut legam bukan hanya Uchiha yang miliki Sasuke. Jadi berhentilah membunuh impianku."
...
Entah kenapa lagi pengen menyelesaikan cepat cerita ini. Karakter Kirio yang lucu masih membayang dipikiran. Hope you like it.
KAMU SEDANG MEMBACA
and this is how life goes
FanfictionSTORY | 1 Karena sepertinya aku tidak bisa mencintainya. Aku tidak bisa mencintainya. Kau tahu Sakura, jika disuruh memilih dicintai atau mencintai. Sebagai seorang wanita, pilihlah untuk dicintai. Karena jika seorang pria mencintaimu, mereka memili...
