How they met 4.

2.3K 335 12
                                        

Sakura harusnya tau ia tidak perlu terlalu dramatis dengan berlarian di bawah hujan seperti ini untuk mencapai Lucy bar. Hanya beda satu blok memang dari tempatnya tadi tapi masuk dalam kondisi basah mempermalukan dirinya di bar menengah atas dan di acara jurusan lain. Kewarasan dan malu sudah di daftar terkhir dipikirannya.

Sakura sudah mabuk.
Berlari di bawah hujan.
Rambut lepek.
Mantelnya benar-benar basah.

Sempurna.

Tenten tidak mengikutinya dan ketika sadar nanti Sakura akan menyadari bahwa ia benar-benar sudah gila.

Tidak ada satpam dan penjagaan di depan pintu. Sakura berlari masuk. Mencari sosok yang dia hindari selama ini. Uchiha Sasuke dengan postur tegapnya rambut gelapnya, duduk di depan meja bar dan para perempuan mengelilinginya.

"Hei!" Sakura jelas berteriak dan mengundang semua perhatian orang. Karena bar tersebut bukan lah bar umumnya yang memainkan lagu berirama beat dan EMD. Yang ada malah lagu jazz yang mengalun romantis.

Sasuke berbalik dan mendekati Sakura yang tengah berdiri di genangan air di kakinya.  Dia benar-benar basah kuyup.

"Sakura?" Alis pria itu mengerut dan Sakura menahan napasnya. Sasuke seratus kali lebih hot dibanding Shikamaru dan sialan ia benar-benar idiot.

Sakura meraih leher Sasuke dan mencuri ciuman pria itu. Sakura menarik Sasuke sedikit menunduk kearahnya. Ia memperdalam ciumannya. Sakura tidak pernah berciuman dan Sakura berharap Sasuke tidak menyadari bahwa Sakura sama sekali tidak berpengalaman.

Detik selanjutnya Sakura merasakan mulutnya dikuasai oleh bibir dingin dan lidah yang hangat. Sakura dapat merasakan minuman yang pria itu minum. Sialan itu sangat intens dan Sakura merapatkan dirinya. Lengan Sasuke sudah mengelilinya dan tangan pria itu dipinggulnya.

Sakura mendorong tubuh Sasuke menjauh. Ia mengambil napas dalam dan menatap mata kelam itu yang berubah sendu.

"Ingat pernah ingin mengantarku pulang?"

Sasuke mengangguk pelan, "Masih menganggapku menarik?" Tanya Sakura. Sasuke menahan tawanya.

"Kau mabuk Sakura. Aku akan mengantarmu pulang."

...

Sasuke memeras lemon pada cangkir teh jahenya. Mengaduknya dengan pelan dan membawa cangkir itu pada Sakura yang duduk menahan sakit kepalanya yang menyerang. 

"Minum ini." Ujar Sasuke

Sakura dengan malu duduk dengan baik di kursi mini bar itu. Ia meneguk minuman yang diberikan Sasuke dengan sekali tegukan.

"Oke. Terima kasih tapi kenapa kita disini?" Tanya Sakura bingung. Sebuah flat cukup mewah diatas resto belum jadi yang tidak jauh dari Lucy bar tadi.

Sasuke duduk pada sofa yang menghadap kearah Sakura. Pria itu duduk dengan tangan yang menyilang yang membuat Sakura harus menahan diri sebelum kegilaannya kembali mengambil alih. Sasuke sempurna.

"We'll doing it here."

"Okey. Buka bajumu."Ujar Sakura dengan nada memerintah. Sakura jelas berharap Sasuke tidak menyadari kegugupannya.
Sasuke mengerutkan keningnya.

"Buka bajumu. Kita akan melakukannya bukan?"Tanya Sakura mengulangi ucapannya.

"Ku kira..."
"Just, open you shirt please... " Sela Sakura cepat.  "Oke."Sasuke membuka kemejanya perlahan. Satu demi satu kancing dan Sakura yakin ia kembali pada mode kegilaan. Begitu Sasuke melepaskan kemejanya dan menjatuhkannya ke lantai Sakura masih terdiam.

Sasuke menunggu reaksi Sakura.

"Damn! Kau sadar kalau tubuhmu seperti di photoshop?"Wajah Sakura memandang tidak percaya. Dia mengamati bagaimana otot-otot berbentuk dengan baik di tubuh Sasuke.

and this is how life goesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang