13 - this issue

2.6K 376 9
                                    

Sebulan kemudian.

Sakura tidak akan menyangka ketika Kirio datang ke restoran dan berlari memeluknya.

"Bibi!"serunya.

Sakura terus menahan air matanya yang hendak jatuh. Kompetisi diamnya dengan Sasuke terus berlanjut dan tidak terlihat menemukan titik terang. Baik keduanya masih saling menjauhi satu sama lain. Bahkan sama sekali tidak ada kontak. Suigetsu juga berhenti mengungkit soal Sasuke di minggu kedua. Sakura sama sekali tidak tau apa-apa tentang Sasuke dan (tidak ingin mencari tahu juga) saat ini dirinya siap menangis melihat Kirio.

"Bibi, lihatlah! Aku baru saja beli T-rex."Kirio memamerkan miniatur hewan purba miliknya. Seorang pria dengan perawakan seperti Sasuke muncul.

Pria itu tersenyum menatapnya, Sakura ikut membalas senyumnya. "Kirio terus saja membicarakanmu. Terima kasih telah menjaga Kirio selama aku dan istriku pergi meninggalkannya."

Sakura berdiri, "Tidak masalah. Kirio anak yang manis."

Sakura memastikan ia pasti Itachi Uchiha, Ayah Kirio.

"Papah, lihat! Mereka punya spaghetti disini. Apa aku boleh memakannya?"Tanya Kirio yang telah duduk manis membaca buku menu. Sakura terkekeh kecil, sebelum akhirnya ia menyuruh salah seorang pegawai untuk membawakan spaghetti yang Kirio inginkan serta beberapa camilan dan minuman untuk Itachi.

"Dengan banyak sosis dan keju!!!"Seru Kirio pada pelayan itu.

"Istriku ingin menemuimu juga tapi dia tidak bisa kesini. Ada hal yang harus ia selesaikan. Tapi dia menitip salam padamu."

"Sampaikan salam balasanku. Bilang padanya telah melahirkan anak yang luar biasa."Sakura mengelus kepala Kirio, dan terlihat anak itu menyukainya.

"Aku kemari untuk melihat wanita yang telah menjaga anak dan adikku selama ini. Pantas saja dia terlihat tenang tinggal sendiri."Itachi tersenyum dengan cara yang tidak Sakura mengerti.

Ada hal yang tidak Sakura mengerti disini. Apa dia telah melewatkan sesuatu?

"Istriku akan mengambil alih restoran ini. Apa Sasuke belum memberitahumu?"sontak saja pernyataan tersebut membuat Sakura merasakan hujaman diperutnya.

"Aku sama sekali tidak mengerti."Sekarang Sakura merasa dunianya terbalik. Omongan Suigetsu yang lalu seakan kembali mengalir. Apa Sasuke sudah membuangnya dari hidup pria itu?

Ataukah pertunangan sudah dilaksanakan?

"Sepertinya Sasuke belum mengatakannya padamu yah? Istriku akan mengambil alih restoran ini. Tenang saja, kau masih manajer disini. Sasuke akan pindah ke Hongkong. Masalah perusahaan harus diselesaikan. Sepertinya ayahku ingin Sasuke untuk menetap disana dan mengurusnya."

"Hongkong?"Kali ini Paru-parunya terasa sesak. Sasuke meninggalkannya. Sudah begitu saja?

Itachi terdiam melihat wajah Sakura yang memucat. "Sepertinya kau belum mengetahui hal ini sama sekali yah?"

"..."Sakura hanya tersenyum.

"Lebih baik kita membahas berapa banyak kerepotan yang dibuat oleh anak kecil ini selama kami pergi."

"Tidak, Kirio anak..."

Ada beberapa kesempatan Sakura sama sekali tidak bisa fokus dengan percakapannya bersama Itachi. Sedari tadi yang ia ingin tanyakan. Kenapa?

Ia sudah mengenal Sasuke hampir separuh umurnya. Jika Sasuke ingin pergi, Eropa pasti tujuannya, bukan Hongkong. Sepertinya ia memang sudah tidak mengenal sahabatnya lagi.

...

Ini bahkan belum akhir pekan. Hahaha hanya cicilan, jaminan karena sepertinya akhir pekanku akan berakhir dengan sangat sibuk. I miss my phone already. If you  wondering, ini Hp cadangan punya sepupu. Dulu pernah pakai dalam jangka waktu cukup lama, tapi kemudian beli sendiri. Baru Senin kemarin ku pakai lagi dan ngubek-ngubek catatan ketemu cerita ini. Hahaha thanks for my broken phone.sekarang ada tugas dan belum berniat mengerjakannya. Semangat aku hahaha. Just need sleep for a few hour first.

and this is how life goesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang