Sakura tersenyum gugup dimini bar sembari sesekali melirik Sasuke di depannya. Mereka berdua duduk saling berhadapan dimini bar dan sarapan sereal honey stars dan Sasuke terlihat sangat menderita menelan setiap suapannya.
"Oke, sejujurnya aku sangat membenci manis. Aku tidak bisa lanjutkan." Sasuke mendorong mangkok serialnya menjauh dan segera meneguk air mineral.
Sakura tersenyum menahan tawa. Hal yang lucu adalah Sasuke memiliki sereal honey stars dan dia membencinya.
"Kau tidak punya bahan makanan apapun? Karena aku juga tidak kenyang memakan sereal." Sakura menahan malu ketika perutnya berbunyi dan membenarkan ucapannya sendiri.
Sasuke tertawa, ia menunjuk kulkas miliknya. "Aku tidak yakin apa yang kupunya disini."
Sakura berjalan cepat kearah kulkas, dan membukanya.
"Oke, berita bagus kau punya telur."
Sasuke mengangkat alisnya satu. Ia sangat lapar dan mencuri satu sendok lagi sereal dari makoknya namun ia sangat tersiksa dengan rasa manisnya.
"I'd have. Two balls." Jawab Sasuke.
Sakura mendengus keras mendengarnya. Sasuke menahan senyumnya.
Membawa empat butir telur di tangannya, Sakura meletakkannya dimeja minibar.
"Aku punya semacam makanan instan dilemari. Semoga belum kadaluarsa." Sasuke dengan antusias berdiri membuka hampir semua pintu lemari di dapurnya dan sangat bangga memamerkan beberapa bungkus makanan instan dan kaleng. Ia dengan semangat meletakkannya di atas meja juga.
"Telur, jamur, ramen instan. Sempurna."
...
Sasuke menyenderkan tubuhnya, mengelap keringat yang membanjiri wajahnya dan memegang perutnya yang kekenyangan. "Aku tak tahu kau bisa masak."
Sakura mengangkat bahu memasukan suapan mie kedalam mulutnya, "Anggap saja keadaan memaksaku."
Sasuke menoleh mangkoknya yang telah kandas. Bergantian melihat mangkok Sakura yang masih berisi penuh. Sial, ia benar-benar kelaparan.
"No!" Sergah Sakura menyadari Sasuke memperhatikan mangkoknya. Sakura sama kelaparannya seperti Sasuke.
Sasuke mengulum senyum. "Ya ya... Makan saja. Aku tidak akan menggangumu."
Perlahan Sakura memajukan mangkuk miliknya. Melihat wajah kecewa Sasuke membuatnya ingin tertawa terbahak-bahak.
"Serius?"
"Jangan sampai aku berubah pikiran."
...
"Kau tahu aku minta maaf karena semalam ketiduran."Sakura sudah kembali rapi. Ia sekarang ingin pamit pulang.
Sasuke mengangguk, "Tidak apa-apa."
Sakura tersenyum kecil, "Aku hanya terimakasih kau mau meladeni kegilaanku semalam. Aku mabuk dan kehilangan akal."
Jelas Sakura kehilangan banyak akal semalam. "Aku juga terkejut bisa meladeni mu." Canda Sasuke. Sakura tertawa, ia menunduk dan tersenyum kecil.
"Kita tidak melakukannya semalam bukan?" Tanya Sakura pelan. Sasuke mengerutkan keningnya, kemudian mengerti pertanyaan Sakura. Ia mengangguk dengan cepat. "Tenang saja kau masih perawan sampai sekarang."
Sasuke tertawa menggoda Sakura, tidak begitu terkejut mendapatkan tinjauan di perutnya. "Semalam adalah kesalahan. Kita hampir saja melakukan kesalahan besar."
Kali ini Sasuke terlihat serius, "Yah. Itu adalah kesalahan. Kita harus berterima kasih dengan kegilaanmu."dan sasaran selanjutnya adalah tulang kering Sasuke.
KAMU SEDANG MEMBACA
and this is how life goes
ФанфикшнSTORY | 1 Karena sepertinya aku tidak bisa mencintainya. Aku tidak bisa mencintainya. Kau tahu Sakura, jika disuruh memilih dicintai atau mencintai. Sebagai seorang wanita, pilihlah untuk dicintai. Karena jika seorang pria mencintaimu, mereka memili...
