"Kau bisa memindahkan baju-bajumu di kamar manapun, Sakura."Sasuke berusaha melupakan kejadian siang tadi. Juga sepertinya Sakura. Karena mereka berdua bertingkah seperti tidak ada kejadian apapun yang terjadi sebelumnya.
Sakura yang sedang menyuapi Kirio terhenti. Melirik Sasuke sebelum kembali menyuapi Kirio. "Tidak perlu. Aku hanya menumpang untuk mencuci disini. Lagipula aku sedang mencarikanmu tukang cuci dan menyetrika."
Bukannya Sasuke tidak ingin, tapi ia menyukai jika Sakura yang mengurus cucian miliknya. Semua teratur dengan rapi tanpa kusut. Ia baru menyadari satu hal, selama ini Sakura mengurus pakaian dalamnya juga.
"Kenapa?"
"Yang benar saja Sasuke? Cucian ku terbengkalai."
"Aku lihat kau juga mencuci disini. Aku tidak keberatan. Gunakan saja sesukamu. Apa kau sudah mengurus semua tagihan?"
"Aku mulai bingung dengan siapa sebenarnya pemilik rumah ini sebenarnya?"
"Bibi, apa kau bisa membacakan dongeng sebelum aku tidur?"
Sakura menatap Sasuke. Mereka berdua tahu Saturday night adalah jadwal rutin Sakura keluar dengan para pekerja di restoran.
"Paman yang akan membacakannya."
"Kenapa? Aku mau Bibi Sakura yang membacakannya."
"Bibi tidak bisa sayang. Ada yang ingin bibi lakukan."
Wajah Kirio terlihat sedih.
"Sebentar saja..."
"Kirio jangan memaksa."Tegur Sasuke.
Muram Kirio bertambah dengan matanya yang berkaca-kaca. Anak kecil itu berusaha menahan kesedihannya, "It's okay. I'm fine aunty. Maybe another time."
Sakura terkejut dengan kemampuan Kirio dalam Bahasa Inggris namun lebih terkejut dengan jawaban Kirio.
"Mungkin Bibi bisa membacakannya, tapi setelah makan, gosok gigimu dan ganti bajumu."
"Aku senang sekarang."
Sasuke sekarang tau bahwa anak itu memanglah anak Itachi. Lihat bagaimana ia memonopoli keadaan.
"Sakura kau tidak perlu memaksa...""Tidak apa-apa, yang lain bisa menunggu."
...
"Kemudian, si kancil harus menyeberangi sungai dengan buaya di dalamnya. namun..."Sakura menguap. Sialan, ia terlalu lelah hari ini. Membaca dongeng anak membuat dirinya tambah mengantuk.
Kirio di sampingnya terlihat antusias. "Lalu Bibi? Apakah kancilnya selamat?"
Sakura membalik halaman buku dongeng tersebut, "Mari kita lihat."
"Bibi bisa kau mengelus punggungku, aku tidak bisa tidur."
Mata Sakura sudah sangat berat dan sayup-sayup ia mendengar ucapan Kirio. Perlahan ia mengelus punggung anak kecil itu sebelum akhirnya ia jatuh terlelap.
...
Sudah pukul 9 dan Sakura belum juga turun. Jangan sampai Kirio membuat ulah dengan menahan Sakura. Saturday night adalah salah satu cara restoran agar para karyawan bermotivasi untuk kerja. Ini agenda rutin yang tercatat dalam strategi mereka. Sebaiknya ia mengecek keadaan Sakura dan Kirio.
Hening tidak ada suara ketika ia berada di depan pintu. Ketika ia membukanya Sakura tertidur nyenyak di samping Kirio, sedang anak kecil keras kepala itu membalikkan lembaran buku dongengnya.
"Paman, apa kau bisa melanjutkan bacaan Bibi Sakura? Aku masih penasaran dengan Kancil. Tapi aku tidak ingin membangunkan bibi."
"Sakura ..."Panggil Sasuke.
"Aku bilang jangan bangunkan Bibi!"Geram Kirio. Sasuke memicingkan matanya. Sialan, darah Uchiha jelas mengalir pada tubuh Kirio.
Kirio menepuk bagian kasur yang kosong disebelahnya. Menyuruh Sasuke untuk berada disana. Sasuke hanya bisa menurut mengikuti keinginan anak berumur 4 tahun itu.
"Bagian mana?"Tanya Sasuke mengambil alih buku itu.
"Buaya. Ada buaya."Seru Kirio dengan senang.
"Kanci dengan kecerdasan otaknya memanggil semua buaya di danau itu."
Kirio terlihat menyimak sembari memainkan rambut Sakura ditangannya. Beberapa kali mencuri pandang menatap Sasuke sebelum akhirnya menguap kelelahan mendengar cerita Sasuke.
"Buaya merasa dibodohi..."
"Paman, bisa kau mengelus punggungku?"Tanya Kirio dengan wajah sayup.
Sasuke kembali menurutinya. Tidak lama berselang sebelum Sasuke menyelesaikan cerita ditangannya, Kirio terlihat sudah terlelap nyenyak.
Sasuke terdiam, apa yang harus dilakukannya sekarang?
Membangunkan Sakura? Ia tidak tega melihat Sakura yang terlihat sangat lelah. Mungkin sepertinya ia memang harus mencari asisten rumah yang bisa membantunya. Bukan malah merepotkan Sakura dengan egonya.
Sasuke hendak menarik diri dan sadar bahwa Kirio menggenggam tangan miliknya. Anak kecil kepala batu ini sangat manis ketika sangat tidur. Anak itu tidak ingin melepaskan genggamannya.
Sasuke menarik napas. Berbaring dengan hati-hati disebelah Kirio. Ia menatap wajah keponakannya itu. Sangat damai seperti malaikat. Itachi pasti sangat merindukan anaknya saat ini. Kemudian matanya berpaling pada sahabatnya. Sakura yang juga ikut terlelap. Sialan, apa ini rasanya berkeluarga? Sekarang ia dan Sakura terlihat seperti pasangan suami-istri yang tidur diantara anak mereka. Sasuke menyadari satu hal, jika suatu saat nanti Sakura berkeluarga. Suaminya adalah orang yang paling beruntung mendapatkan wanita bersurai pink itu.
Perlahan ia mengecup pelan pipi Kirio dan sebelum kewarasannya kembali Sasuke mencuri kecupan pelan pada dahi Sakura. Sahabatnya itu selalu melakukan yang terbaik untuknya.
Sasuke perlahan menutup mata dan ikut terlelap.
...
Kirio membuka matanya perlahan. Kemudian tersenyum melihat pamannya dan Bibi Sakura tidur mengapitnya. Betapa ia merindukan tidur diantara kedua orang tuanya. Rencananya berhasil untuk membuat mereka tidur bersamanya. Jujur saja Kirio ketakutan jika harus tidur sendiri, tapi ia tidak berani meminta mereka menemaninya tidur karena pasti akan di tolak. Kirio sangat menyayangi pamannya seperti papanya sendiri. Bibi Sakura? Kirio sangat berharap perempuan dengan rambut lucu itu bisa bersamanya selalu.
Terutama menjaga pamannya yang seperti tembok halaman belakang. Kirio tanpa sadar terkikik menyadari dirinya seperti kancil yang menjebak para buaya. Dengan rasa bersalah ia mencium Sasuke bergantian mencium Sakura. Kirio sangat menyukai harum Sakura. Perempuan itu beraroma segar dan manis seperti kue. Kirio merapatkan tubuhnya pada Sakura dengan senang. Aaa, dia sangat merindukan ibu dan papanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
and this is how life goes
FanfictionSTORY | 1 Karena sepertinya aku tidak bisa mencintainya. Aku tidak bisa mencintainya. Kau tahu Sakura, jika disuruh memilih dicintai atau mencintai. Sebagai seorang wanita, pilihlah untuk dicintai. Karena jika seorang pria mencintaimu, mereka memili...