kejutan

16 3 0
                                    

    "Kita di sini untuk membantu kalian"

    "Benarkah" jawab mereka bersamaan.

    "Ada apa dengan kalian,mata berbinar-binar"

    "Tidak,sudah kita bagi tugas.Kelompok sesuai dengan teman kamar masing-masing"

    Mereka semua girang kecuali Jinyoung dan Nayeon,lagi-lagi matanya menunjukan aura pembunuh.

     'Persetan kalian,cuma mau senangnya doang'

     'Meski ini hyung gue,tetep aja gue mau bunuh ni orang.

     "Baiklah kita berpencar,Jinyoung dan Nayeon buat dekorasi yang indah ya" pinta JB.

     "Bahan-bahannya ada di sana,kita pergi mempersiapkan lainnya di luar"

     Alhasil mereka ditinggal sendiri di pinggir lapangan,udara seakaan berhenti ketika menabrak mereka berdua.

     "Yosh aku akan mendekorasi"

    "Kau bisa?"

     "Bisa lah,asalkan sepi dan sunyi"

     "Dengan begitu kreatifmu akan datang?"

     "Ya benar"

    Hanya butuh setengah jam untuk mendekorasi lapangan untuk membuat orang terpukau,Jinyoung yang melihatnya dari tadi pun ikut merasakan ide yang akan diperlihatkan oleh Nayeon.

     "Sudah selesai,bagaimana?"

     "Spektakuler Im Nayeon"

     "Beneran?"

     "Iya,berani sumpah deh"

     Tiba-tiba ia mendengar suara kucing,suara itu terus menyusup ke telinga Nayeon.

     "Bentar,gue mau cari dimana kucing itu berada"

      Saat sepi pendengaran Nayeon semakin meningkat,bahkan suara yang tidak dapat didengar satu pun orang bisa didengarnya.Suara itu bereda di atas pohon,bertepatan dimana mereka sedang duduk.

     "Bentar gue mau ambil"

     "E e eh enak bener lu ngomong,lo mau panjat tu pohon?"

      "Iya lah,masak gue sisirin tu poho.Kasian tu kucing,pasti ketakutan".

      " kalo lo jatoh gimana"

      "Wah ni anak ngejek bener,liat aja"

      Nayeon menaiki satu demi satu batang pohon,hanya puluhan detik saja Nayeon sudah turun bersama kucing itu

    "Darah,kucingnya berdarah" panik Jinyoung.

    "Iya gue tau kok,gue juga punya mata kalek"

     Nayeon mengambil perban kecil dari saku rok-nya,perlahan dan dengan lembut ia membalutkan perban ke kucing itu.

      "Beres,sekarang tinggal nunggu sembuh doang" jawabnya dengan senyuman yang girang.

     "Lo suka kucing ya?"

     "Iya,tapi bokap gue nggak bolehin.Dulu gue punya kucing namanya Atu,gue nggak bolehin dia keluar rumah takut ia bakal di serang sama kucing lain.nggak tau kenapa bokap gue buang atu di luar lumah,dia pergi seminggu nggak balik-balik.Saat dia balik dia penuh luka cakar,gue obatin dia dan setelah itu di pergi lagi.hisk hisk setelah kejadian itu,dia nggak pernah kembali lagi😢"

     "Eh Yeon jangan nangis dong"

     "Kucing ini mirip banget kaya Atu waktu kecil 😭"

     "Et dah Yeon,lu cengeng banget sih"

      "Hih lo nyebelin banget sih😭"

    Kerena emosi,Nayeon berdiri dan berniat pergi menjauh dari Jinyoung.

       Greb

      Sebuah dekapan di berikan Jinyoung untuk Nayeon,seketikan dekapan itu memerintahkan air mata Nayeon untuk berhenti

     "Gue tau lo sedih,tapi please jangan liatin tangisanlo pada sipapun oke?"

     "Iya,emang kenapa?"

     "Hanya gue yang boleh liat kepribadian lo di balik topeng itu?"

     "Jadi lo tau,gue ciptain topeng ini?"

     "Tu topeng lu ciptain biar orang-orang nggak tau sifat di balik cueklo itu kan?"

     "Iya,hanya dengan ini gue bisa tenang jalanin hidup"

     "Bagus gunakan topeng Im Nayeon itu di depan orang,tapi lepasin topeng itu jika sama gue"

     "Hmmm"

     "Woi,kak Sana dateng" teriak Youngjae dari jauh.

      "Apa?,mampus deh"

      "Emang kenapa?"

      "Gue jelasin nanti"

     Wajah mereka menegang saat melihat perempuan yang baru datang,kecuali Nayeon.

     "Apa ini,kalian mengajak orang yang belum terlatih😕"

     "Mereka sudah kami latih kok kak"

     "Huh aku meragukannya"

     'Buset ni sapa sih,kok buat tensi gue naik 😠'kesal Nayeon di dalam hati

      "Apa yang kak Sana ragukan dari mereka?"

    
     

    

Not ExpectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang