'Itu kuburan siapa?'tanya Jinyoung dalam hati.
"Kakek buyut,lama tidak berjumpa" salamnya dengan nada senyum yang jarang di liat Jinyoung.
'Duh sial,lo kalo senyum tu pas mataharinya sudah muncul .kan bisa gue foto,trs ghe simpen di folder khusus 😞'
Jinyoung mendekati Nayeon yang sedang berdoa,Jinyoung memperhatikan Nayeon dari kegelapan.
"Ini siapa lo?"
"Kakek buyut gue"
"Lo deket ama kakek buyut lo?"
"Nggak,kan dia tinggal di sini,sementara gue tinggal di Indonesia.lagi pula...."
"Lagi pula apa?"
"Buyut gue meninggal seminggu sebelum gue lair"
"What,kok lu bisa sayang ama orang yang belum perna lo kenal?"
"Nggak tau,dulu buyut gue nantiin banget lairnya gue😃"
"Aneh,udah yuk kita pulang"
Jinyoung menarik tangan Nayeon,Nayeon pun hanya bisa mengikuti apa kata Jinyoung.
"Young"
"Apa?"
"Gue boleh bilang jujur nggak ama lo"
"Boleh"
"Gue kira lo tu orang ternyebelin di dunia ini"
"What jadi lo dari dulu nganggep gue kayak gitu?"
"Iya,emang lo dulu ngeselin banget kok 😡"
"Contohnya?"
"Dulu waktu kita sekelas,lo lempar semua buku gue di depan papan tulis,kayak gitu gue nggak boleh emosi sama lo hah?😬"
"Dih lo juga lempar buku gue kok 😦"
"Eh kalo lu nggak lempar buku gue,gue juga nggak bakal balik lempar tauk nggak"
"Ya boleh dong sekali-kali njahilin lu 😏"
"What apa lo kata,eh tiap hari lu jahilin gue meskipun sekarang kita beda kelas"
"Iya iya gue minta maap 😖"
"kalo mau gue maap pin lo harus nurut gue"
"Iya iya gue nurut lo" sambil naik ke arah tenda berada.
"Sekarang lo critain ke gue,penderitaan yang lo sembunyiin dari siapapun"
"Gue kesel tinggal jauh dari orang tua gue Nay,malah sekarang kita tinggal di luar negri" kesalnya sambil meneteskan air mata.
'Kalo bukan karena lo nangis,gue bakal gibeng lo'batin Dahyun.
"Dulu lo taukan kalo di kelas gue di ejek anak panti,waktu itu gue kesal banget"
"Iya gue tau kok Young,gimana rasanya saat jauh dari orang tua" sambil mengusap punggung Jinyoung yang lebar.
"Yeon"
"Ngapa?"
"Gue boleh nggak peluk lo?"
"Boleh,asalkan bisa buat lo tenang "
Tidak butuh waktu lama,Jinyoung dengan cepat memeluk Nayeon dengan erat.Seakan pelukan itu mengajarkan rasa sakit yang di derita Jinyoung,hati Nayeon terbelah menjadi dua.
"Yeon"
"Apa?"
"Lo nangis?""Iya hisk hisk 😭"
"Aduh Yeon Yeon,lo masih aja cengeng kayak dulu 😋"
"Hiih lo jahat Jinyoung" pukulnya kecil dan berusaha untuk pergi.
Usaha Nayeon melarikan diri gagal,Jinyoung dengan cepat manarik Nayeon kembali ke pelukannya.
"Jangan pergi"
Hanya dua kata yang di ucapkan Jinyoung bisa membuat Nayeon luluh,Nayeon mengelus-elus rambut Jinyoung yang lembut sehingga membuat Jinyoung tenang di sampingnya.
"Jangan elus di dahi gue" perintah Jinyoung yang masih memeluk tubuh Nayeon.
"Loh emang kenapa?😮"
"Ntar gue tidur"
"Dih ni anak ikut² aja"
"Loh kita sama?"
"Udah gue mau hukum lo,karena lo suka ikut²"
Neyeon mengelus-elus dahi Jinyoung berulang-ulang,alhasil Jinyoung tertidur di pelukan Nayeon.
"Nah kalo gini,lo bakal agak tenang"
Tiba-tiba ada suara sekelompok kaki berjalan,ternyata itu adalah JB,Dhyun,Youngjae dan Jihyo.Mereka kaget setelah melihat Jinyoung dan Nayeon sedang duduk bersandar di tembok,semtara Jinyoung tidur dengan memeluk Nayeon.
"Wah nanti kita akan mengajuka pertanyaan ya 😏" ucap JB sambil meninggalkan Nayeon dan Jinyoung.
'Ais mereka pasti sudah salah paham😫'
Sejenak Nayeon memandang Jinyoung yang sedang tertidur,Nayeon kembali mengingat dimana untuk pertama kalinya Jinyoung menangis hanya di depan Nayeon.
'Hmm saat lo nangis,lo nggak kelihatan seperti Jinyoung yang gesrek 😊'