Tamparan

3.3K 152 17
                                    


Shasa,Triva,Intan dan Rifa berjalan santai menuju parkiran karna jam sudah menunjukan pukul 4 dan waktunya pulang.

Saat mereka sampai di parkiran,tiba-tiba segerombolan siswa berlari heboh menuju ke markas para cowo di belakang sekolah.

Seorang pria datang menghampiri Shasa dan ketiga temannya yang masih berdiri kebingungan.

"Kakkk..kakkk... Bang Revano sama bang Aksa berantem di belakang" ucap pria tersebut yang masih susah mengatur nafasnya.

Tanpa peduli temannya yang memanggil,Shasa langsung berlari ke belakang sekolah sendirian.

Shasa menabrak semua orang yang ada di sana dan menyelip masuk.

"AKSA CUKUPP!!!!" Teriak Shasa tapi Aksa tak memperdulikannya.

Aksa mengambil kursi lalu melemparnya ke kepala Revano sehingga darah bercucuran dari kepala Revano. Revano terus menahan sakit dan membalas Aksa.

Revano memukul wajah Aksa sehingga pelipis nya berdarah. Revano memukul Aksa membabi buta. Karna tipe Aksa yang tak mau kalah,Aksa mengambil batu besar dan melempar ke kepala Revano sehingga Revano tak sadarkan diri.

"AKSAAAA!!!!!!! UDAHHHHHH!!!!!!" Teriak Shasa dalam tangisnya

Aksa menghentikan aksinya dan jalan mendekati Shasa.

PAAAKKK!!

Satu tamparan keras dari Aksa untuk Shasa. Shasa terdiam dengan mata yang merah dan butiran air yang terus mengalir dari matanya.

"DIEMM !!!" Bentak Aksa di wajah Shasa

"AKSAAAAAAAAA!!!!!!" teriak Shasa geram

Aksa tak memperdulikannya dan pergi tanpa rasa bersalah. Apakah pantas dia di sebut manusia ?

Ingin Shasa menghampiri Revano tapi Shasa takut dengan darah. Shasa menutup matanya dan terus menangis.

Para lelaki-lelaki yang ada di sana pun mengangkat tubuh Revano dan membawanya kerumah sakit terdekat.

Triva,Intan dan Rifa datang menghampiri Shasa yang sudah jongkok dan terus menangis.

"Maaf kita gabisa nerobos tadi,banyak banget yang halangin kita masuk" ucap Triva yang yakut Shasa marah

"Gapapa,gue mau kerumah sakit sekarang"

Mereka langsung berjalan kembali menuju parkiran dan pergi menuju rumah sakit dimana Revano berada.

Shasa membenamkan wajahnya dalam pelukan intan. Sungguh,Shasa sangat takut. Lagi-lagi Revano terluka karnanya,demi dirinya. Harus berterima kasih sebanyak apa Shasa kepada Revano,dia seperti malaikat yang berwujud untuk Shasa.

🌡🌡🌡

Setelah beberapa jam menunggu di ruang UGD,akhirnya Dokter keluar dari ruangan sambil membuka maskernya.

"Dok gimana keadaan pacar saya ?" Tanya Shasa khawatir

"Lumayan parah,tapi kami sudah mengobati kepalanya yang bocor. Sekarang dia sudah mulai baikan tapi jangan terlalu banyak bergerak."

"Alhamdulillah,makasih dok"

"Baikalah saya permisi"

Triva,Intan dan Rifa memberikan waktu untuk Revano dan Shasa berdua sebentar. Hari ini waktu Shasa penuh dengan rasa khawatir.

Shasa masuk pelan dan menghampiri Revano yang terbaring di atas ranjang. Shasa mengambil kursi dan duduk di samping ranjang Revano.

AKSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang