Happy Birthday Sweet

1.9K 103 3
                                    


Peluru berhasil keluar dari kaki Aksa. Nadia terus menangis khawatir dalam pelukan Haris. Haris terus menenangkan istrinya.

"Aksa itu kuat ma" Haris mengecup kening Nadia

"Mama takut pa"

Nadia menangis makin keras. Tiba-tiba seorang dokter keluar dari ruang oprasi. Nadia dan Haris langsung berdiri kaget.

"Bagaimana anak saya dok ?" Nadia menggenggam tangan Haris

"Dia sudah mulai membaik,oprasinya juga sangat lancar. Besok sudah bisa pulang"

Nadia bernafas lega dan memeluk Haris kembali. "Kan sudah aku bilang,dia lebih kuat dari aku"

Nadia dan Haria masuk ke dalam. Terlihat Aksa memainkan ponselnya santai. Nadia duduk di samping ranjang Aksa dan Haria duduk di Sofa.

"Haii" Nadia mengelus tangan Aksa lembut. Aksa menaruh ponselnya dan memperhatikan Nadia lekat. "Untung gaada yang berubah ya" ucap Aksa tersenyum tipis

"Cinta dan harapan mama gak pernah pudar menunggu kalian jemput mama" Nadia meneteskan air matanya lagi.g

"Maafin kami ma...sudah berbagai cara kami pakai buat nemuin mama,tapi hasilnya nihil waktu itu. Keajaiban anak buah papa ketemu mama di jalan,pas di seret antek-antek Revano"

Nadia menggeleng dan menghapus air matanya.

"Kapan kita balik ke indonesia ?" Tanya Aksa tiba-tiba

"Kapan pun kamu mau" sahut Haris

"Sebelum itu ada urusan yanh harus aku selesaikan" rahang Aksa mengeras dan wajah nya yang mulai tegas

"Jangan lukain diri kamu lagi Aksa" Nadia menggenggam tangan Aksa

"Aku mau seret Revano ke pol--"

"Dia lagi di sidang sekarang" potong Haris. Aksa menatap Haris kaget

"Pas papa sembunyi,papa sudah menghubungi polisi di sini. Jadi mereka datang saat Revano mau kabur. Dia juga sudah di cari dari lama di amsterdam karna korupsinya. Dia bolak-balik lari ke luar negeri,termasuk di sini. Cek saja TV"

Nadia meraih remot TV,lalu membuka siaran berita. Ternyata benar,sedang hebohnya pengusaha terbesar terseret kasus. Banyak kasus yang di lahap oleh Revano. Korupsi,penjualan barang ilegal,burning sun dan pembunuhan berencana.

Seorang wartawan TV berbicara "di kabarkan,bapak Revano di hukum seumur hidupnya di Amsterdam dan akan di kirim kesana setelah sidang di New York selesai"

Ponsel Aksa tiba-tiba berdering, Shasa ?

"Hai sweet" sapa Aksa

"Panggilan apa lagi itu ?"

"Entah,aku juga gak tau"

Shasa tertawa kekeh lalu berdeham

"Kamu dimana ? Kapan pulang ?"

"Di tempat tidur,besok aku pulang"

"Katanya sebulan,ini belum hampir sebulan"

"Kamu pikir aku sanggup jauh gini terus ? Kamu gak mau aku pulang ? Aku nyari bule ya ?"

"Yaudah cari aja,aku juga bisa"

"Manusia gaada mau kalahnya"

Nadia yang melihat anaknya seceria itu,melirik-lirik Haris dengan tatapan jahil. Nadia pindah duduk di samping Haris.

"Mau aku bawakan apa ?" Aksa berbalik arah membelakangi kedua orang tuanya

"Bawa diri kamu ke sini"

AKSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang