Bantuan

2.3K 114 6
                                    

3 minggu berlalu seperti biasa. Aksa kini sudah pulih dari luka tembakkannya.

Aksa berjalan dari parkiran menuju gerbang sekolah. Bukan Aksa kalau pakaiannya kurang rapi.

Pak Risto berdiri di depan gerbang sambil mengecek siswa-siswa yang berdatangan,pakaiannya rapi atau tidak.

Aksa melewati pak Risto dengan santainya,seolah-olah tak ada manusia di sana.
Pak Risto langsung menahan tangan Aksa dan Aksa berhenti sambil melirik Pak Risto.

"Kurang besar apa saya sampai kamu gak lihat saya di sini" ucap Pak Risto

"Belum sebesar babon pak" jawabnya santai

"Gak sopan kamu ya,sini!" Pak Risto menarik Aksa ke hadapannya

"Lihat diri kamu tu,gaada beresnya" Pak Risto memukul kepala Aksa menggunakan rol kayu

"Nyantai napa pak,saya buru-buru tadi makanya gini. Nanti saya benerin dalam kelas masa di sini" Aksa membuang mukanya malas

"Tiap hari kamu kaya gini,benerin disini!" Aksa menghela nafasnya kasar

Shasa melewati gerbang dengan pakaian rapinya. Shasa melihat Aksa yang sedang merapikan bajunya di depan pak Risto hanya menggelengkan kepalanya pelan.

Aksa sadar Shasa baru saja lewat,dia pun memanggilnya pelan mumpung pak Risto masih sibuk dengan siswa lain.

"Sha..stttt.. Shaa!" Panggil Aksa pelan

Shasa membalikkan badannya dan melihat Aksa yang membuat wajah mohon bantuan.

"Apaan?" Jawab Shasa pelan

"Bantuin napa"

"Bantuin apaan??"

"Gue mau benerin di kelas aja,malu gue disini,buruan!"

"Gakk" Shasa membalikkan badannya.

Aksa hanya berdecak kesal dan kembali merapikan celananya. Ternyata,Shasa balik tanpa tas dan membawa beberapa buku di tangannya menuju Aksa dan pak Risto.

"Pak permisi,saya ada perlu sama Aksa" ucap Shasa sambi melirik Aksa sinis

"Maaf nak,Aksa sedang merapikan bajunya kamu tunggu sebentar"

"Pak biar dia benerin di kelasnya aja kenapa sih pak? Yang penting kan nanti di benerin,bapak suka ya liat badan si kecebong air ini ? Saya ada perlu sama dia pakk" kesal Shasa

"Kamu ini yaa! Yasudah pergi sana!" Usir Pak Risto

Aksa berjalan cepat mengikuti Shasa di depan dengan senyum kemenangan. Aksa kembali mengeluarkan bajunya dan membuka dasinya.

"Makasih" ucap Aksa yang kini sudah ada di samping Shasa

"Itu permintaan terima kasih gue ke lo soal tembakan itu" ucap Shasa yang pandangannya tetap lurus ke depan

"Belum cukup sih,ini kan bermain dengan nyawa" Aksa menaikkan Alisnya sebelah

"Ngitung banget ya nolongin orang!" Shasa mempercepat jalannya meninggalkan Aksa yang terkekeh kecil.

Bel masuk berbunyi,pelajaran pertama akan di mulai pagi ini. Shasa masuk ke kelasnya dengan beberapa buku yang sengaja ia bawa tadi untuk membantu Aksa tadi.

"Tumben lo bawa buku pagi-pagi,ada apa ni ?" Tanyan Rifa

"Gaada apa-apa"

"Oh udah gasuka cerita lagi ?" Triva menaikkan alisnya sebelah

"Bantuin si Aksa kejebak sama pak Risto tadi" jelasnya pasrah

"Hmmm,dah mulai mau membuka hati ni kayaknya" goda Intan

AKSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang