Misi

2.7K 129 10
                                    

Shasa memarkir mobilnya di dalam bagasi rumahnya. Hari ini Shasa membawa 3 kutu kupret kerumahnya untuk menjalankan misi.

"Assalamualaikumm!!" Teriak Shasa dan tak ada yang menjawab.

"Mama gue kerja kayanya,yuk deh naik aja"

Mereka naik ke atas menuju kamar Shasa. Triva duduk di atas meja belajar Shasa sambil membuka laptop nya,Intan menempel karton di dinding,Rifa dan Shasa membantu Intan.

"Apa kita ga terlalu niat lakuin ini ?" Ucap Rifa

"Lo mau juga jadi korban pembunuhan dia ? " Tanya Triva

"Dia mana berani bunuh gue yang cantik jelita ini" ucap Rifa sambil mengibaskan rambutnya

"Nafas lu bau taik. Yaudah pulang sana,kita kerumah kalau udah makan enak" ucap Intan

"Jangan gitu dong" Rifa mengerutkan bibirnya

"Udah udah ! Sekarang kita fokus ke misi" sahut Shasa serius.

Setelah Triva dan Intan selesai mempersiapkan apa yang di butuhkan,mereka duduk di pinggir tempat tidur dan Shasa berdiri di depan karton yang di tempel intan tadi.

"Rif rumah lo satu komplek sama Aksa ya walaupun lumayan jauh dari rumah lo tapi yang penting lo tau kan rumahnya ?" Tanya Shasa

"Tauu dongg! Rumah calon suami"

"Lo Triva udah beli berapa cctv ? " Tanya Shasa

"Gue punya 10 cctv tempel yang ukuran mini jadi ga bakal ketauan dan gue udah sambungin ke laptop gue." Sahut Triva

"Oke,gue sering liat Aksa sama gengnya di warung Pak Muis di depan komplek gue. Nanti gue bakal ngomong sama Pak Muis biar cctv nya gak terhalang sama benda apapun dan lebih gampang cari alasan pak Muis kalau ketahuan. Kedua,kita pasang di pos komplek rumah lo Rif gue bakal kasih uang tutup mulut buat satpam. Selebihnya,besok,kita ikutin dia pakai mobil nyokap gue,biar lebih meyakinkan kalau itu bukan kita,karna mobil sport gue udah pasaran di sekolah,udah hampir 2 tahun gue bawa mobil itu" ucap Shasa panjang lebar.

"Berarti kita punya sisa 8 cctv,terus di kemanain?" Tanya Intan

"Sisanya kita tempel dimana Aksa ngehabisin banyak waktu di tempat-tempat lain,kita bakal ngikutin dia seharian penuh. Kita tidur di apartemen bokap gua aja dan selama misi ini berjalan,kita akan terus tinggal di sini. Masalah makanan, udah ada di sana freee juga. Gue bakal ngajak basa-basi sama si Agil dia kan agak tulalit. Okee Jelas ??"

"Jelas!" Ucap Triva,Intan dan Rifa.

Intan dan Rifa membuka kembali karton yang di tempel tadi lalu di gulung untuk denah rencana mereka,agar tidak kaacau. Shasa membereskan alat untuk komunikasi yang bisa di pakai di telinga mereka dan Triva sedikit mengatur sambungan cctv agar bisa tinggal di pasang saja.

Setelah selesai,mereka turun dengan tas ransel masing-masing. Shasa berlari duluan untuk mengambil mobilnya.

Setelah masuk ke mobil,Shasa,Triva,intan dan Rifa memakai alat di telinganya,lalu mereka menjalankan mobilnya.

"Sekarang kita ke warung pak Muis" ucap Shasa lalu menginjak gas cepat.

Tak lama,mereka sampai di warung pak Muis dan hanya Shasa yang turun. Shasa menggunakan pakaian serba hitam termasuk topi dan masker.

"Pak,Shasa mau ngomong bentar" ucapnya berbisik.

Pak Muis pun nurut lalu masuk ke dalam warungnya. Shasa membuka sedikit maskernya dan mengeluarkan CCTV mini.

"Pak Shasa mau tempel CCTV di sini,boleh ?"

"Boleh tapi buat apa ? Gak pernah-pernah kamu kasih CCTV di sini" Shasa menggaruk kepalnya,dia harua cepat.

AKSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang