Revano ikut menatap Shasa dan Aksa yang sedang menatapnya juga. Ekspresi Revano tak bisa di artikan.
Dia bersama 3 orang laki-laki menggunakan pakaian resmi sama sepertinya. Aksa sudah bersiap jika dia menyentuh Shasa.
Revano berjalan menuju meja mereka. Kini,Revano sampai tepat di hadapan mereka berdua. Revano tak menatap Aksa,melainkan menatap Shasa.
"Ngapain kamu di sini" tatap Shasa tak suka
"Aku ada urusan di sini. Tumben jalan sama orang yang udah nampar kamu,sekaligus.. pengkhianat" ucap nya sambil tertawa devil
"Kalau lo datang ke sini nyari masalah,mending pergi deh. Gausah merusak acara gue" ucap Aksa masih dengan nada baik
"Gue mau lurusin semuanya sama Shasa"
Revano menarik tangan Shasa. Dengan cepat Aksa bangun dari duduknya dan menahan Revano untuk membawa Shasa pergi.
"Jangan nyentuh dia tanpa seizin gue" ucap Aksa penuh penekanan
"Perlu izin lo atau gak,gue bakal bicara sama Shasa"
Revano kembali menarik tangan Shasa dan lagi-lagi Aksa menahannya.
"Jangan minta gue hancurin muka lo di sini dan buat kekacauan" rahang Aksa mengeras
"Ngomong aja di sini,kenapa harus tarik-tarik ? Sajauh apa pun lo narik gue,sepanjang apa pun pembicaraan kita,udah ga guna lagi. Gue udah tau semuanya!" Shasa membuka mulut
"Percaya sama omongan orang ? Aku yang punya cerita,aku yang mengalami. Dari mana mereka tau ?"
"Lo fikir gue baru kemarin kenal lo ? Tu mulut yang bilang sama gue tentang hidup lo dan kebenaran lo! Lo fikir ni kuping sama ingatan ga tau ?" Aksa berdecih
"Jangan muna! Pulang dan urus istri anak lo,gausah bikin keributan di sini" lanjut Aksa lagi.
Aksa kembali duduk di kursinya. Tiba-tiba kerah baju Aksa di tarik oleh Revano.
"Sejauh mana lo tau tentang gue haa!!!!" Teriak Revano di wajah Aksa
"Sejauh mana lo ngebalikin fakta kalau lo gapunya keluarga dan meyakinkan Shasa biar balik sama lo ?" Aksa terkekeh kecil
Seluruh tubuhnya seperti di lilit dengan tali,sesak rasanya. Revano melepaskan kerah baju Aksa dan sedikit mundur.
"Gue tau tujuan lo balik lagi ke indonesia,untuk ini kan ?" Aksa mengangkat sebelah alisnya
"Kita liat nanti,siapa yang bakal hancur sehalus debu" ucap Revano meninggalkan restoran
Aksa menghela nafasnya kasar. Aksa kembali menatap Shasa yang terlihat khawatir. Aksa meraih tangan Shasa untuk memberikan ketenangan.
"Gausah di fikirin lagi" ucap Aksa datar
"Revano itu bisa berbuat apa aja Sa"
"Aku juga bisa berbuat apa saja kalau dia berbuat yang aneh-aneh sama kita"
"Aku..takut"
"Ngapain takut kalau aku masih mampu hancurin dia ?"
"Kalau kamu ga mampu ?"
"Kalau aku ga mampu,aku udah ajak kamu pergi dari sini,sebelum dia jalan ke meja kita"
Shasa menarik nafasnya dalam-dalam dan berusaha tenang. Berharap,Aksa bisa membuat mulut kotor Revano itu bungkam.
Mereka menyandarkan badannya ke belakang saat sudah merasa kenyang. Aksa membuka dompetnya dan berjalan ke kasir. Aksa mengeluarkan kartu miliknya dan di gesek.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSA
Romance(MASA REVISI) Aksa Dirtama, cowok tampan kelahiran tahun 1999 tapi bukan Mos wanted sekolah. Memiliki dua kepribadian ganda yaitu,humoris tapi mematikan. Slalu membuat ulah di sekolah dengan ke-4 sahabatnya. 80% para wanita takut padanya dan 20% par...