Terancam ?

2K 109 3
                                    

Aksa membuka matanya,saat di lihat tak ada Shasa lagi dalam pelukannya. Aksa melihat sekeliling ,tidak ada.

Aksa berjalan ke dapur dan mendapati Shasa di sana yang sedang memasak sesuatu.

Aksa berjalan menuju Shasa. Aksa mencium pipi Shasa dari belakang.

"Udah bangun ?" Tanya Shasa yang masih fokus memotong sayur

"Kalau belum,aku siapa dong berdiri di sini ? Hantu ?"

"Arwahnya mungkin"

"Yaudah deh"

Aksa berjalan kembali ke ruang keluarga. Untuk membereskan tempat yang ia tiduri tadi.

"Mau kemana ??" Teriak Shasa

"Bunuh diri!!" Teriak Aksa

"Sini! Banyak pisau ni!!"

"Dasar" gumam Aksa sambil terkekeh

Aksa melipat selimut dan membawanya ke dapur.

"Sha,ini selimut siapa ?"

"Selimut aku yang di lemari"

"Aku naikin ke atas ya"

Aksa membawa selimut tersebut ke atas. Di buka lemari Shasa hati-hati dan memasukkannya.

"Sha,kamu masak apa?" Ucap nya sambil turun tangga

"Kamu!"

"Aku ?"

"Sini biar aku jadiin sup"

"Jahat!"

Aksa duduk di kursi bar,menatap Shasa yang sibuk dengan masakannya. Pengen bantu,tapi takut kacau,yasudah bantu liat aja.

"Aksa,kamu bantu angkat mangkuk itu ke meja makan" suruh Shasa dari meja makan

Aksa dengan cepat langsung bergerak mengambil mangkuk yang di dapur,sudah terisi sup di dalamnya.

Aksa membawanya dengan hati-hati,jalannya juga sangat lambat. Shasa menunggu dari tadi,kenapa gak sampai-sampai sih!

Shasa akhirnya menyusul kebelakang. Shasa menggelengkan kepalanya,lambat! Aksa berjalan sedikit-sedikit,makanya sampainya lama.

Shasa merampas mangkuknya dan membawanya ke meja makan. Aksa mengerutkan dahinya heran,tadi nyuruh.

"Kok di ambil,tadi nyuruh" kesal Aksa

"Kamu lama banget,keburu dingin sup nya ini"

"Aku takut tumpah,nanti kamu makin marah"

"Yaudah,sini makan"

Aksa duduk di meja makan berhadapan dengan Shasa. Shasa menaruh nasi di piring Aksa dan lanjut Aksa menaruh lauknya sendiri.

"Hmm Sha" panggil Aksa setelah menyendok satu suapan

"Kenapa ?"

"Rencana nanti kuliah dimana ?"

"Rencana di UI (universitas indonesia) kamu ?"

"Aku enggak" jawabnya kecewa

"Kenapa ?"

"Perusahan yang papa pegang sekarang jatuh ke tangan aku. Karna papa pensiun,capek katanya"

"Terus tamat SMA kamu langsung kerja di sana ?"

"Iyaa,padahal aku pengen masuk UI pengen rasain kuliah dan... Ketemu kamu" kekehnya

"Kenapa ga sekalian kuliah aja?"

"Gabisa. Perusahaan papa ku ga di sini,di KL"

"Terus ki-kita??"

AKSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang